Kasus DBD Melonjak Signifikan di Kerinci, Ini Langkah Dinkes

Jambi

Kasus DBD Melonjak Signifikan di Kerinci, Ini Langkah Dinkes

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Rabu, 10 Jul 2024 17:40 WIB
Ilustrasi detikX Wabah Demam Berdarah
Foto: Ilustrasi demam berdarah (Edi Wahyono)
Kerinci -

Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci Jambi terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat atas bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kini mulai meningkat. Dinkes menyarankan agar masyarakat segera meningkatkan kewaspadaan.

"Kita imbau bahwa DBD disebabkan oleh virus dengue yang menular dan dapat menyerang siapa saja. Maka dari itu, segera lakukan pencegahan meliputi pemberantasan sarang nyamuk dengan cara menguras, menutup lalu mendaur ulang air menggunakan obat anti-nyamuk," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Hermizan kepada wartawan, Rabu (10/7/2024).

Ia menjelaskan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kerinci pada awal tahun 2024 tercatat mengalami peningkatan yang signifikan. Kasus DBD ini juga makin bertambah banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tahun 2023, terdapat 25 kasus DBD, sedangkan pada Triwulan pertama 2024 jumlahnya melonjak menjadi 67 kasus. Triwulan kedua mencatatkan 115 kasus," ujar Hermizan.

Saat ini, kata dia, Dinkes terus memberitahu kepada masyarakat untuk tingkatkan langkah pencegahan terutama selama musim hujan. Menurut Hermizan, genangan air hujan dapat menyebabkan banyaknya jentik nyamuk yang akan berkembang sangat cepat.

ADVERTISEMENT

"Jadi ini penting, kebersihan lingkungan harus dijaga, lalu jangan biarkan banyaknya genangan air dibiarkan karena dapat berkembang jentik nyamuk," terang Hermizan.

Pihak Dinkes juga mengingatkan jika ada warga yang mengalami demam lebih dari tiga hari agar segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

"Gejala DBD ini seperti panas tinggi, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, nyeri ulu hati, dan pendarahan. Makanya perlunya ada penanganan dini, antisipasi ketat sangat penting karena DBD ini juga dampaknya bisa berakibat fatal," sebutnya.

Sejauh ini, Dinkes Kerinci juga tengah fokus pada promosi kesehatan, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta PSN rutin dengan melibatkan kader kesehatan di desa. Upaya dilakukan untuk mengurangi kasus DBD di daerah tersebut.




(dai/dai)


Hide Ads