Sebanyak 4,4 juta pelanggan PT PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) terdampak blackout akibat gangguan sistem transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat. Hingga kini sudah ada 3,4 juta pelanggan yang listriknya sudah menyala atau sekitar 80%.
Dampak itu hanya terjadi di 3 provinsi sesuai wilayah operasional, belum termasuk Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara dan Aceh.
"Ada 4,3 juta pelanggan yang terdampak untuk wilayah kerja kami di Sumsel, Jambi dan Bengkulu. Yang sudah berhasil dinormalkan 3,4 juta pelanggan. Penelusuran penyebab gangguan transmisi ini masih terus kita lakukan," ujar Manajer Komunikasi & TJSL PT PLN UID Sumsel, Jambi dan Bengkulu (S2JB), Iwan Arissetyadhi, Rabu (5/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan menyebut, masih ada 1 juta pelanggan yang belum menyala imbas blackout yang terjadi pada Selasa (4/6) pukul 11.00 WIB. Sementara untuk wilayah lain di luar S2JB, pihaknya tidak mengetahui dan bukan menjadi kewenangan PT PLN UID S2JB.
Ia menjelaskan, dari 3 wilayah itu yang sudah dinormalkan atau menyala baru sudah 80% di Sumsel.
"Di Bengkulu sudah 80% sedangkan Jambi 75%. Kita tetap mengupayakan agar secepatnya semua wilayah bisa dinormalkan," katanya.
Iwan menargetkan seluruh wilayah yang belum dinormalkan bisa secepatnya dituntaskan. Namun pelaksanaannya dilakukan bertahap.
"Kita upayakan pasokan listrik ke pelanggan bisa bertahap dinormalkan, karena gangguan ini terjadi pada sistem sehingga pembangkit dan beban harus distabilkan. Dayanya bertahap masuk, tidak bisa langsung secara besar," jelasnya.
Ia menerangkan hingga saat ini petugas PLN di lapangan terus bergerak memulihkan gangguan kelistrikan yang terjadi pada jaringan transmisi di Sumbagsel secara bertahap.
Dijelaskan Iwan, padamnya jaringan transmisi dengan beban tinggi menyebabkan pembangkit listrik ikut padam secara otomatis dan memerlukan waktu dalam penyalaan kembali, terutama PLTU. Dalam proses pemulihan ini diperlukan manajemen pengaturan beban untuk menjaga kestabilan listrik pada wilayah terdampak.
"Saat ini masih 20% atau 1 juta pelanggan lagi yang belum pulih kelistrikannya dan masih dalam proses pemulihan oleh petugas di lapangan. Kami pastikan hari ini akan normal 100%," ungkapnya.
Untuk kompensasi ke pelanggan, pihaknya masih belum mengetahui apa yang akan diberikan. Pihaknya menyerahkan persoalan itu kepada manajemen. Sebagaimana diketahui, keluhan blackout ini menyebabkan sejumlah perlengkapan rumah tangga milik warga rusak.
"Soal kompensasi akan diupayakan dengan manajemen, nanti akan dibahas lebih lanjutnya," tukasnya.
(dai/dai)