Tata Cara Tawaf Beserta Makna yang Terkandung Didalamnya

Tata Cara Tawaf Beserta Makna yang Terkandung Didalamnya

Achmad Rizqi Setiawan - detikSumbagsel
Selasa, 14 Mei 2024 23:59 WIB
Jemaah umrah di bulan Ramadan melakukan tawaf, Maret 2024.
Foto: Ilustrasi tawaf (Afif Farhan/detikcom)
Palembang -

Tawaf adalah salah satu ritual penting dalam ibadah haji dan umrah yang dilakukan oleh umat Islam. Ritual ini dilakukan dengan cara mengelilingi Baitullah (Kakbah) sesuai rukun dan ketentuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kakbah yang merupakan tempat suci umat Islam menjadi lokasi atau tempat pelaksanaan tawaf selama ibadah haji dan umrah.

Tawaf bukan sekedar mengelilingi Kakbah, tetapi juga sarat dengan makna spiritual yang mendalam. Karena hal itu, tawaf menjadi gambaran perjalanan hidup manusia yang berputar dan Kembali ke Allah SWT serta menekankan pentingnya menjaga iman dan ketaatan sepanjang hidup.

Saat ini masih banyak dari masyarakat kita belum mengetahui secara jelas tata cara melaksanakan tawaf. Kali ini detikSumbagsel akan akan membahas tata cara pelaksanaan tawaf beserta maknanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Pelaksanaan Tawaf

Dilansir dari detikEdu, tawaf merupakan rangkaian ibadah haji dan umrah yang dilakukan dengan cara mengelilingi Kakbah. Sebelum melakukan tawaf, Jemaah haji atau umrah harus dalam keadaan suci dari hadas dan najis serta menutup aurat.

Selanjutnya, tawaf mengelilingi Ka'bah dilakukan sebanyak 7 kali yang mana hitungannya dimulai dari Hajar Aswad dan Kakbah harus berada di posisi kiri.

ADVERTISEMENT

Melakukan tawaf juga diharuskan berada di dalam Masjidil Haram baik itu berada di lantai 1, 2, atau 3, walaupun posisi ketinggiannya melebihi dan terhalang dengan Kakbah.

Dilansir dari Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam kitab Al-Wajiz fiqh as-sunnah Sayyid Sabiq yang dikutip dari detikHikmah, adapun tata cara melakukan tawaf yakni,

Seseorang yang akan melaksanakan tawaf memulainya dengan melakukan idhthiba` yaitu meletakkan sisi tengah kain ihram di bawah ketiak tangan kanan dan kedua ujung kain di atas bahu kiri.

Kemudian, ia menghadap Hajar Aswad dan menciumnya, menyentuhnya, atau memberi isyarat ke arahnya sambil menjadikan Kakbah di sebelah kirinya. Setelah itu, membaca doa tawaf yaitu:

بِسْمِ اللهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، اَللَّهُمَّ إِيْمَاناً بِكَ وَتَصْدِيقاً بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Arab Latin: "Bismillaahi wallahu akbar, allaahumma iimaanan bika wa tash- diiqan bikitaabika wa wafaa-an bi'ahdika wat tibaa'an lisunnati nabi- yyika shal lallaahu 'alaihi wasallam."

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, dan Allah Maha Besar, ya Allah (tawaf ini) karena iman kepada-Mu, pembenaran kepada kitab-Mu, penunaian terhadap janji-janji-Mu dan mengikuti Nabi-Mu SAW." (HR Al-Baihaqi).

Makna Tawaf Saat Haji dan Umrah

Ritual tawaf bukan serta merta sekedar ritual biasa. Banyak makna yang terkandung dalam ritual tawaf yang dikerjakan. Dikutip dari Jurnal Akhlak dan Tasawuf IAIN Kudus, tawaf memiliki makna bahwa hanya kepada Allah SWT lah manusia bertumpu dan menjadikanNya sebagai titik orientasinya.

Pada saat seseorang melakukan tawaf, seseorang itu dalam keadaan sadar merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari jagat raya harus selalu tunduk dan patuh kepada Allah SWT.

Dalam sebuah Q.S. Al-An'am: 162-163 berbunyi:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ (١٦٢

لَا شَرِيكَ لَهُۥ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُسْلِمِينَ (١٦٣

Artinya: [162]. "Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. [163]. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yanv diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."

Dari ayat tersebut dapat diartikan bahwa manusia yang dengan kesadaran tinggi sebagai hamba, akan mengaku bahwa hanya Allah SWT satu-satunya yang berhak menerima penyembahan dan sujud dari hambanya.

Itulah tadi pembahasan mengenai tata cara tawaf beserta makna yang terkandung saat melakukan tawaf. Semoga dapat menginspirasi dan menambah wawasan detikers ya.

Artikel ini ditulis oleh Achmad Rizqi Setiawan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)


Hide Ads