Masjid Jami Al-Anwar Lampung merupakan masjid tertua di Lampung yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Lampung dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung. Masjid ini menyimpan banyak sejarah di dalamnya.
Adapun sejarahnya yakni mulai dari sebagai tempat untuk mengajarkan agama Islam, sebagai tempat mengatur strategi melawan penjajah, dan kini menjadi masjid tertua.
Berikut detikSumbagsel sajikan informasi mengenai Masjid Jami Al-Anwar Lampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Masjid Jami Al-Anwar Lampung
Dilansir jurnal berjudul Eksplorasi Aspek Historis Masjid Jami Al-Anwar Dalam Proses Islamisasi di Teluk Betung Selatan, Lampung oleh Meta Iskarina dkk, masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat Lampung. Bangunan ini juga merupakan saksi sejarah penyebaran Islam yang sudah berdiri sejak abad ke-19, yaitu 1839-1888 yang sampai saat ini masih berdiri kokoh.
Dalam perkembangannya Masjid Jami Al-Anwar menjadi pusat ibadah dan pembinaan keagamaan para nelayan, pedagang, dan masyarakat setempat. Di masa lalu di daerah teluk khususnya animo masyarakat yang besar apalagi tentang agama, proses belajar semakin butuh tempat khusus sekaligus bisa untuk salat berjamaah.
Kyai Muhammad Soleh merupakan figur yang dianggap tepat dalam membimbing mereka sebab memiliki wawasan yang luas, bersahaja, dan tingkah laku yang baik dalam bermasyarakat.
Kepopuleran Kyai Muhammad Soleh sebagai ulama dan pemimpin, menarik perhatian dan minat banyak orang untuk mempelajari agama. Semua diterima tanpa pandang bulu sehingga animo masyarakat untuk belajar agama Islam tidak dapat ditampung di rumahnya. Lalu di kurun waktu 1939, Kyai Muhammad Soleh memprakarsai membangun musala, dengan dukungan dari Tumenggung Muhammad Ali serta keluarga dan segenap masyarakat.
Kemudian masyarakat bergotong royong membangun sebuah musala yang terbuat dari rumbia berdinding geribik atau jalinan bilah, bertiang bambu dan merupakan cikal bakal berdirinya Masjid Jami Al-Anwar.
Lokasi Masjid Jami Al-Anwar Lampung
Lokasi masjid ini berada di Jalan Laksamana Malahayati No. 100, Kangkung, Teluk Betung Selatan, Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung.
Fakta-Fakta Masjid Jami Al-Anwar Lampung
Masih di sumber yang sama, berikut beberapa fakta-fakta terkait masjid ini:
1. Didirikan oleh salah satu keturunan Sultan Bone
Salah satu tokoh utama pendiri masjid ini merupakan keturunan dari Sultan Bone, Sulawesi Selatan bernama Muhammad Saleh bin Karaeng.
2. Tempat berkumpul menyusun strategi melawan penjajah
Sejak awal berdirinya masjid ini, sering juga menjadi tempat untuk mengatur strategi untuk melawan penjajah dan kerap berlangsung seusai salat atau pengajian.
3. Salah satu masjid yang berpengaruh bagi masyarakat
Masjid ini memiliki peran yang berpengaruh bagi masyarakat, masjid ini digunakan untuk ibadah salat lima waktu, Majelis Taklim, Yayasan Madrasah Islam, Generasi Muda Masjid, peringatan hari besar Islam, salat Jumat dan salat Idul Fitri/Adha.
4. Terdapat benda bersejarah
Masjid ini juga menyimpan berbagai benda bersejarah seperti Al-Qur'an tertua di Lampung yang berasal dari Arab Saudi di tahun 1934, meriam peninggalan Portugis pada tahun 1111, gentong air bercorak China, sumur tua bernama seribu doa yang belum pernah mengering, dan buku serta arsip peninggalan Belanda dan Portugis yang disimpan di perpustakaan masjid.
5. Dua Kali Renovasi
Masjid ini telah mengalami dua kali renovasi yakni di tahun 1962 dan 1979. Di tahun 1962 tidak banyak dilakukan renovasi di bagian masjid sebab masih mempertahankan bangunan asli masjid di tahun 1888. Kemudian pada tahun 1979, pengurus melakukan renovasi ulang pada menara masjid yang tingginya 27 meter dengan sentuhan warna baru pada lapisan bangunan menara. Lalu di bagian pintu masuk masjid dibangun teras yang sederhana, namun bergaya masa penjajahan.
Nah itulah informasi mengenai Masjid Jami Al-Anwar Lampung. Semoga bermanfaat ya.
Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)