5 Vihara Bersejarah di Bandung: Lokasi, Sejarah, dan Fakta Menarik

5 Vihara Bersejarah di Bandung: Lokasi, Sejarah, dan Fakta Menarik

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Minggu, 19 Jan 2025 06:30 WIB
Suasana perayaan Imlek di Vihara Tanda Bhakti, Kota Bandung, Minggu (22/1/2023).
Suasana perayaan Imlek di Vihara Tanda Bhakti, Kota Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Selain sebagai kota tujuan wisata, Bandung juga dikenal dengan keberagaman agama dan budaya yang tumbuh subur di tengah masyarakatnya. Salah satu bentuk keberagaman ini tercermin dari keberadaan vihara bersejarah yang tersebar di berbagai penjuru kota.

Tempat-tempat ibadah ini tidak hanya menjadi pusat spiritual umat Budha dan Tionghoa, tetapi juga menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Kota Bandung. Berikut adalah daftar lengkap vihara dan klenteng di Kota Bandung yang patut Anda ketahui, beserta sejarah singkatnya.

5 Vihara Bersejarah di Kota Bandung

1. Vihara Dharma Ramsi

Vihara Dharma Ramsi Bandung.Vihara Dharma Ramsi Bandung. Foto: Bima Bagaskara

Vihara Dharma Ramsi adalah salah satu vihara tertua di Kota Bandung yang didirikan pada tahun 1954. Vihara ini terletak di kawasan permukiman padat penduduk, yang sebagian besar penduduknya memiliki latar belakang agama yang beragam. Meskipun demikian, Vihara Dharma Ramsi dikenal sebagai tempat ibadah yang terbuka bagi semua golongan, dengan prinsip Tri Dharma yang mengajarkan bahwa meskipun berbeda bahasa, bangsa, dan agama, kita tetap satu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain digunakan sebagai tempat ibadah umat Buddha, vihara ini juga melayani komunitas Konghucu dan masyarakat dengan berbagai latar belakang kepercayaan lainnya. Pendiri vihara ini, Bhikkhu Anense dan Amoise, membawa pengaruh besar dari tradisi Buddhis Tionghoa, yang hingga kini masih dipertahankan dalam kegiatan spiritual di vihara ini.

Alamat: Gg. Ibu Aisah No.18 9A, Cibadak, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40241

ADVERTISEMENT

2. Vihara Vimala Dharma

Vihara Vimala Dharma, yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda Bandung, adalah vihara yang memiliki peran penting dalam perkembangan agama Buddha di Jawa Barat. Vihara ini didirikan pada 1959 oleh Bhante Ashin Jinarakkhita setelah pindahnya pusat pengembangan agama Buddha dari Jawa Tengah ke Jawa Barat. Vihara Vimala Dharma memegang peranan penting dalam menyebarkan ajaran Buddha di kota Bandung.

Selama puluhan tahun, vihara ini menjadi tempat ibadah dan pusat kegiatan spiritual umat Buddha, sekaligus sebagai tempat pelatihan pemuda Buddha di Bandung. Keberadaannya yang sederhana pada awalnya kini telah berkembang menjadi vihara modern yang terus menjaga nilai-nilai spiritualitas dan tradisi yang luhur.

Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No.5

3. Vihara Vipassana Graha

Vihara Vipassana Graha terletak di kawasan sejuk Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dan merupakan salah satu vihara Buddha Theravada yang penting di Bandung. Sejarah pembangunan vihara ini bermula pada tahun 1976 ketika Majelis Pandita Buddha Dhamma Indonesia (MAPANBUDHI) didirikan di Bandung. Pada saat itu, umat Buddha Theravada di Bandung tidak memiliki vihara tetap, sehingga kegiatan ibadah mereka dilakukan secara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Kehadiran beberapa Bhikkhu dari Thailand, seperti Bhante Phaophan dan Bhante Thiva Abhakaro, memberi inspirasi kepada umat untuk memiliki vihara sendiri. Pencarian lokasi yang cocok sempat mengalami banyak rintangan, namun pada 1991, tanah seluas 2 hektar di Jalan Kolonel Masturi akhirnya dibeli dan dipilih untuk dibangun sebagai pusat meditasi. Pembangunan vihara ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada 23 Februari 1992, dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk duta besar Thailand, Jepang, Singapura, dan Taiwan.

Alamat: Jl. Kolonel Masturi No.69, Sukajaya, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat

4. Vihara Satya Budhi

Kelenteng Satya Budhi di Bandung.Kelenteng Satya Budhi di Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia

Vihara Satya Budhi, yang terletak di kawasan Ciroyom, Andir, merupakan salah satu vihara tertua di Bandung yang didirikan pada 1855. Saat pertama kali dibangun, vihara ini dikenal dengan nama Hiap Thian Kong, yang berarti "istana para dewa yang indah". Nama ini mencerminkan kemegahan vihara yang dilengkapi dengan ornamen-ornamen khas kekaisaran Tiongkok, seperti warna merah dan kuning yang dominan pada bangunannya.

Seiring waktu, Vihara Satya Budhi mengalami perubahan, baik dalam nama maupun fungsinya. Pada tahun 1960-an, vihara ini menjadi tempat ibadah untuk tiga agama, yaitu Buddha, Konghucu, dan Tao. Kehidupan toleransi antar umat beragama di Bandung sangat tercermin di vihara ini. Selain menjadi tempat beribadah, Vihara Satya Budhi juga menjadi simbol keharmonisan antar umat dan menjadi salah satu cagar budaya yang dilestarikan hingga kini.

Alamat: Jl. Kelenteng No.10 23A, Ciroyom, Kec. Andir, Kota Bandung

5. Vihara Samudra Bhakti

Vihara Samudra Bhakti merupakan vihara yang dibangun dalam dua tahap, yakni pada tahun 1972 dan 1987. Terletak di kawasan Ciroyom, tidak jauh dari Vihara Satya Budhi, vihara ini memiliki fungsi ganda. Selain sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha, Vihara Samudra Bhakti juga digunakan sebagai gedung serba guna untuk berbagai kegiatan umum, seperti perayaan dan acara komunitas.

Meskipun sempat mengalami kebakaran pada 5 Februari 2019, vihara ini tetap menjadi pusat kegiatan spiritual yang penting di kota Bandung. Kehadirannya di kawasan pecinan turut memperkaya budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa yang tinggal di Bandung.

Alamat: Jl. Kelenteng No. 10

Selain sebagai tempat ibadah, vihara-vihara ini juga menjadi bagian penting dari sejarah dan warisan budaya yang patut dilestarikan. Dengan mengunjungi vihara-vihara tersebut, detikers tidak hanya mendapatkan pengalaman spiritual, tetapi juga wawasan mendalam tentang keberagaman dan harmoni yang terjalin di tengah masyarakat Bandung.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads