Lebaran identik dengan sajian makanan manis dan bersantan. Ahli gizi mengingatkan agar tidak terlalu banyak makan manis dan bersantan karena bisa menyebabkan kolesterol dan darah tinggi.
Ahli Gizi Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Yenita DCN MPH RD mengingatkan untuk membatasi makanan manis dan bersantan hidangan lebaran agar tak bermasalah dengan kesehatan.
Hampir sebagian sajian Lebaran identik dengan rasa manis seperti lapis legit dan puding. Sementara yang kuah santan seperti opor ayam, rendang, dan sayur nangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada batasan untuk berapa banyak porsi untuk mengkonsumsi makanan bersantan. Tapi kalau bisa pada saat Lebaran untuk bisa membatasi makanan yang tinggi lemak, makanan tinggi KH (karbohidrat) dan tinggi garam. Apalagi penderita hipertensi atau diabetes," ujarnya.
Diakui Yenita, efek makan santan dan makanan manis tidak langsung terlihat pada tubuh. Namun, hal ini akan bertumpuk dan akan muncul sebagai efek jangka panjang.
"Terlalu banyak mengonsumsi santan akan menimbulkan penyakit kolesterol, diabetes, asam urat, dan darah tinggi," tuturnya.
Dikatakan Yenni, sebelum mengonsumsi makanan manis atau bersantan sebaiknya makanlah banyak sayuran dan buah.
"Kenapa harus makan buah sayur? Hal ini akan mengurangi kita makan secara berlebihan," katanya.
"Makanan rendah lemak, rendah karbohidrat, rendah garam tinggi serat dapat mencegah penyakit hipertensi, penyakit jantung, penyakit diabetes, dan lainnya," imbuhnya.
Menurut Yenita, selain makan buah dan sayur, jangan lupa untuk mengonsumsi air putih yang cukup agar cairan pada tubuh tetap terjaga.
"Setelah Lebaran sebaiknya kembali menerapkan pola hidup sehat dan berolahraga untuk membakar lemak dan kalori," pungkasnya.
(des/des)