Setiap kabupaten/kota di Sumatera Selatan memiliki makanan khas yang berbeda-beda. Nah, ada beberapa makanan khas Pagar Alam yang bisa ditemui dan dicoba jika berkunjung ke sana.
Kota Pagar Alam sendiri adalah daerah yang kaya dengan destinasi wisata. Bukan hanya ada Gunung Api Dempo, juga ada banyak tempat wisata air terjun, danau, hutan rimba, hingga situs megalit. Setelah berwisata, kuliner atau makanan khas Pagar Alam menjadi hal yang diburu dan dicari pengunjung.
Berikut 5 makanan khas Pagar Alam yang sudah dirangkum detikSumbagsel. Simak yuk ulasannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelicuk
Dilansir situs resmi Jejaring Desa Wisata oleh Kemenparekraf, kelicuk merupakan makanan pembuka sebelum makan berat atau biasa dimakan saat sarapan. Karena itu, kelicuk mudah ditemukan di pasar tradisional ataupun tempat sarapan pagi di Pagar Alam.
Kelicuk merupakan makanan khas Pagar Alam yang berbahan dasar dari pisang dan ketan, dicampur dengan sedikit kelapa parut dan gula aren. Kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan dimasak dengan cara dikukus. Kelicuk memiliki cita rasa manis dan sedikit gurih dengan tekstur yang licin dan lengket.
Nasi Ibad Daun
Nasi Ibad Daun merupakan hidangan yang sering ditemui di pesta-pesta adat. Ciri khas makanan ini adalah proses memasak nasi yang dibungkus dengan daun pisang.
Dikutip buku "Pagar Alam Kebanggaan Kita" oleh Husna Zainal Fitra dkk, bungkus daun pisang tersebut bertujuan agar menciptakan wangi yang khas dan tekstur nasi yang lembut.
Kembuhung
Kembuhung merupakan salah satu makanan khas Pagar Alam yang terbilang unik, yakni olahan nasi dan ikan segar atau daging yang difermentasi dengan cara tradisional. Bahan-bahannya dicampurkan ke dalam satu wadah dan difermentasi selama 4-6 malam.
Masih dari sumber di atas, kembuhung memiliki cita rasa asam yang kuat. Rasa asam tersebut berasal dari senyawa hasil proses fermentasi, daging atau tulang ikan yang difermentasi pun teksturnya menjadi lebih lembut. Kembuhung sangat cocok dimakan dengan nasi hangat.
Tempoyak
Mirip dengan kembuhung, tempoyak merupakan makanan khas Pagar Alam yang melalui proses fermentasi. Berbeda dengan kembuhung yang menggunakan bahan nasi dan daging, tempoyak menggunakan buah durian untuk difermentasi.
Tempoyak biasanya dimakan dengan cara dicampurkan ke sambal atau pindang, bisa juga dioleskan langsung pada ikan untuk dinikmati dengan nasi hangat. Cita rasanya juga asam hasil proses fermentasi tersebut.
Lemang
Dari buku "Singgah dan Jumpa" oleh David Jozel dkk, lemang terbuat dari beras ketan, santan kelapa, garam, dan gula. Lemang menggunakan satu ruas bambu muda yang di dalamnya telah dimasukkan daun pisang sebagai wadah adonan campuran beras ketan.
Lalu bambu dibakar di atas perapian sampai matang. Nah detikers, proses pembuatan lemang ini disebut dengan melemang. Rasa lemang yang sudah matang adalah gurih dan legit dengan tekstur yang lengket.
Itulah beberapa makanan khas Pagar Alam yang bisa dinikmati saat detikers berada dan berwisata di Pagar Alam. Selamat mencoba!
Artikel ini ditulis oleh Dian Fadilla, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)