Hari Raya Idul Fitri akan tiba beberapa hari lagi. Di hari kemenangan tersebut, selain melaksanakan salat Idul Fitri, ada beberapa sunah yang dapat dilakukan sebelum dan setelah salat tersebut.
Dikutip NU Online, salat Idul Fitri dan Idul Adha hukumnya adalah suna muakkadah dan dianjurkan untuk dilakukan dengan berjamaah.
Selain disunahkan untuk melaksanakan salat Id, ada beberapa sunah lain yang bisa detikers lakukan sebelum dan setelah salat Idul Fitri, begini penjelasannya.
Sunah Sebelum dan Setelah Salat Idul Fitri:
Sebelum Salat Idul Fitri
- Perbanyak Ibadah di Malam Id
Dalam sebuah hadis, dianjurkan bagi umat muslim untuk memperbanyak ibadah dengan salat, shalawat, berdzikir, membaca Al-Qur'an dan ibadah lainnya pada malam Idul Fitri. Berikut hadis yang disebutkan.
مَنْ أَحْيَا لَيْلَتَيْ الْعِيدِ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ
Artinya:
"Barang siapa menghidupi dua malam hari raya, maka hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati," (HR al-Daruquthni).
Malam Idul Fitri juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa, maka dari itu dianjurkan juga untuk memperbanyak doa pada malam ini.
- Perbanyak Takbir
Hari Raya identik dengan lantunan takbir yang menggema. Anjuran untuk takbir dimulai sejak malam 1 Syawal ketika matahari tenggelam sampai Imam salat id saat berjamaah takbiratul ihram. Berikut merupakan bacaan takbir yang utama dibacakan pada malam Id.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
(Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 3, hal. 54).
- Mandi
Sunah mandi Idul Fitri tidak hanya berlaku bagi yang melaksanakan salat Idul Fitri, melainkan untuk seluruh umat baik itu laki-laki, perempuan, bahkan bagi perempuan yang sedang haid atau nifas. Waktu pelaksanaannya adalah dimulai dari tengah malam Idul Fitri sampai keesokan harinya ketika matahari tenggelam.
- Makan
Al-Imam al-Nawawi menjelaskan pada kitab al-Umm bahwa disunahkan untuk makan sebelum salat Id. Diutamakan apabila memakan kurma dalam jumlah ganjil, dan apabila anjuran ini ditinggalkan maka hukumnya makruh. Anjuran ini berbeda dengan salat Idul Adha di mana sunah makan dianjurkan sepulang dari salat Id.
- Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik
Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan, alangkah baiknya merayakan hari tersebut dengan berhias dan berpenampilan sebaik mungkin. Memotong rambut, memotong kuku, memakai wewangian dan menggunakan pakaian yang paling bagus, diutamakan bila pakaian tersebut berwarna putih.
Walaupun disunahkan untuk berpenampilan sebaik mungkin, bagi wanita tetap harus memperhatikan batas-batas syariat misalnya menutup aurat dan tidak berpenampilan yang memikat laki-laki yang bukan mahramnya.
Menuju Masjid dengan Berjalan Kaki
Hal ini sebagaimana ucapan Sayyidina Ali.
مِنْ السُّنَّةِ أَنْ يَخْرُجَ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا
Artinya:
"Termasuk sunah Nabi menuju tempat salat Id dengan berjalan," (HR al-Tirmidzi dan beliau menyatakannya sebagai hadis Hasan).
Setelah Salat Idul Fitri
Pulang dengan Rute yang Berbeda
Pada saat pergi dan pulang salat Id, dianjurkan untuk memilih rute yang berbeda dan memilih rute pulang dengan jarak yang lebih dekat. Alasannya agar rute pergi yang lebih panjang tersebut mendapatkan hikmah untuk memperbanyak pahala menuju masjid.
Mengucapkan Selamat
Idul Fitri merupakan hari dengan penuh kebahagiaan, alangkah baiknya untuk mengucapkan selamat (bisa juga disertai dengan bersalam-salaman) atas rasa syukur karena telah meraih kebahagiaan di hari raya.
detikers, itulah sunah sebelum dan sesudah salat Idul Fitri. Jangan lupa diamalkan dan selamat Hari Raya!
Artikel ini ditulis oleh Dian Fadilla, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(csb/csb)