7 Amalan Sunah Sebelum Salat Idul Fitri

7 Amalan Sunah Sebelum Salat Idul Fitri

Katherine Yovita - detikJatim
Minggu, 30 Mar 2025 23:10 WIB
Ribuan umat muslim melaksanakan sholat Ied di Ruas Jalan Jendral Urip Sumoharjo, Matraman, Jakarta, Minggu (19/8). Hari ini seluruh umat Muslim merayakan hari raya idul fitri dengan melaksanakan shalat berjamaah. File/detikFoto.
ILUSTRASI SALAT IDUL FITRI. Foto: Jhoni Hutapea
Surabaya -

Idul Fitri menjadi momen penuh kebahagiaan bagi umat Islam setelah sebulan berpuasa. Sebelum menunaikan salat Idul Fitri, ada beberapa amalan sunah yang dianjurkan agar ibadah semakin berkah. Dari mandi sebelum subuh hingga makan kurma sebelum berangkat ke masjid, simak amalan sunah sebelum salat Idul Fitri yang sayang untuk dilewatkan.

Pemerintah telah menetapkan Idul Fitri jatuh pada Senin 31 Maret 2025. Setelah menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh, umat Islam akan merayakan hari kemenangan dengan menjalankan salat Idul Fitri berjemaah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

7 Amalan Sunah Sebelum Salat Idul Fitri

Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, terdapat beberapa amalan sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW agar dilakukan umat Islam sebagai bentuk penyempurnaan ibadah dan pemantasan diri sebelum menghadap ke Allah SWT.

Berdasarkan edaran tentang "Tuntunan Salat Idul Fitri" yang disampaikan Kementerian Agama RI, setidaknya ada tujuh amalan sunah sebelum salat Idul Fitri yang dapat dilakukan. Sejumlah amalan sunah ini diharapkan mendatangkan keberkahan yang berlipat ganda.

ADVERTISEMENT

1. Mengumandangkan Takbir

Muslim dianjurkan untuk membaca atau mengumandangkan takbir. Takbir dapat digaungkan sejak malam setelah masuk waktu Magrib. Ada juga yang berpendapat bahwa takbir bisa dikumandangkan di pagi hari ketika hendak menuju lokasi salat Idul Fitri. Sunah ini sesuai yang dianjurkan Rasulullah SAW dalam Kitab Raudlatut Thalibin:

فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ

Artinya: Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.

2. Mandi Sebelum Salat Idul Fitri

Amalan sunah selanjutnya adalah mandi atau menyucikan diri sebelum menunaikan ibadah salat Idul Fitri, seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, baik salat Idul Fitri maupun Idul Adha.

Berdasarkan laman resmi Nahdlatul Ulama, sunah ini tidak hanya dianjurkan bagi mereka yang hendak salat, tetapi bagi wanita yang sedang haid atau nifas dan tidak dapat menghadiri salat Idul Fitri. Hal ini sesuai seperti yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ra. Yang berbunyi,

"Rasulullah SAW biasa mandi pada hari Idul Fitri sebelum pergi ke tempat salat" (HR. Ibnu Majah No. 1315, Ahmad No.4902)

3. Menggunakan Pakaian Terbaik dan Wewangian

Menggunakan pakaian terbaik dan wangi-wangian merupakan salah satu sunah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu, bahwa:

"Rasulullah, Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak).

4. Makan Sebelum Salat Idul Fitri

Salah satu sunah yang membedakan antara salat Idul Fitri dengan salat Idul Adha adalah sebelum salat Idul Fitri, para jemaah dianjurkan untuk makan terlebih dahulu, sedangkan pada salat Idul Adha tidak dianjurkan makan.

Hal ini dikarenakan pada saat Hari Raya Idul Fitri tiba, muslim tidak lagi melaksanakan ibadah puasa. Hal ini seiring dengan hadits Rasulullah SAW sebagai berikut.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَفَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Artinya: Rasulullah SAW biasa berangkat Salat Idul Fitri pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Salat Idul Fitri baru beliau menyantap hasil qurbannya.

الحكمة في الأكل قبل الصلاة أن لا يظن ظان لزوم الصوم حتى يصلي العيد ،فكأنه أراد سد هذه الذريعة .

Artinya: Hikmah makan sebelum sholat adalah agar tidak ada yang mengira mewajibkan puasa sampai sholat Idul Fitri. Jadi, Nabi Muhammad saw ingin menutup celah keraguan ini. (Ibnu Hajar al-Asqallani, Fathul Bari, Jilid II, [Beirut; Darul Magrifah, tt] halaman 517).

5. Melaksanakan Salat Idul Fitri di Lapangan

Imam Abu Hamid Al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin berkata, "Disukai melaksanakan salat Id di tanah yang luas, kecuali di Mekkah dan Baitul Maqdis. Sekiranya hari itu hujan, tidak mengapa melaksanakannya di masjid. Dan dibolehkan pada hari yang sangat panas berdebu, imam menyuruh seorang laki-laki untuk salat Id bersama orang-orang lemah di masjid, sementara ia keluar ke tanah lapang bersama orang-orang yang kuat seraya bertakbir."

Lebih lanjut dijelaskan dalam riwayat Imam Al Bukhari dan Muslim dan dari Abu Sa'id Khudri Radiyallahu Anhu, Ia berkata 'Adalah Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, beliau keluar pada hari Idul Fitri dan Adha ke mushala. Dan yang pertama kali beliau lakukan adalah shalat.

Dalam hadis ini, mushala yang dimaksud adalh tanah lapang yang terletak di pintu masuk Madinah sebelah timur. Sementara itu maksud 'yang pertama kali dilakukan adalah shalay' yaitu Nabi Muhammad tidak memulai dengan khutbah terlebih dahulu.

6. Mengajak Semua Keluarga ke Tempat Salat Idul Fitri

Salat Idul Fitri juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan dalam keluarga dengan menciptakan suasana hangatnya kebersamaan di Hari Raya Idul Fitri yang penuh makna. Hal ini seiring dengan hadits riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi, di mana Nabi bersabda:

عن ابن عباس أن رسول الله ﷺ كان يخرج نساءه وبناته في العيدين. رواه ابنماجه والبيهقي.

Artinya: Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW biasa mengajak keluar istri dan anak perempuannya pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha). [HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi].

7. Jalan Kaki Menuju Tempat Salat Idul Fitri

Nabi Muhammad SAW memiliki kebiasaan untuk berjalan kaki menuju tempat dilaksanakannya salat Idul Fitri. Hal ini dapat ditemukan dalam hadis riwayat At Tirmidzi, "Dan "Dan dari Ali Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, ia berkata, 'Termasuk dari sunah adalah keluar pada hari raya dengan berjalan kaki.

Selain itu, menempuh jalan yang berbeda saat pergi dan kembali setelah Salat Idul Fitri juga merupakan salah satu sunah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad sebagaimana tertulis dalam riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah sebagai berikut.

كان النبي ﷺ إذا خرج إلى العيد يرجع في غير الطريق الذي خرج فيه

Artinya: Nabi Muhammad SAW, ketika keluar menuju shalat Id, beliau kembali melalui jalan yang berbeda dari jalan yang beliau lalui saat pergi. (HR.Tirmidzi)




(irb/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads