Operasi Ketupat-Musi Idul Fitri 1445 H tahun 2024 resmi berjalan. Salah satu yang diantisipasi adalah kemacetan di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).
Kapolda Sumsel Irjen A. Rachmad Wibowo mengungkap ruas tol Betung, Kabupaten Banyuasin menjadi titik paling rawan macet di Sumsel. Menurutnya, ruas jalan Betung ke arah Jambi tidak cukup lebar untuk memenuhi kebutuhan pemudik.
"Selain itu, ada elevasi antara jalan dan bahu jalan yang cukup tinggi. Sehingga untuk masyarakat yang tidak mengenal wilayah tersebut beresiko kendaraan terguling jika tidak hati-hati," ungkapnya setelah memimpin Apel Gelar Operasi Ketupat-Musi 2024 di Griya Agung, Rabu (3/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rachmad menyebutkan, salah satu tantangan pengamanan kali ini adalah situasi lebar jalan yang tidak berkembang, sementara jumlah pemudik diprediksi bertambah sekitar 56,5%.
"Dari data Kementerian Perhubungan, kurang lebih 190 juta warga di seluruh Indonesia akan melakukan pergerakan mudik. Sementara situasi lebar jalan tidak berkembang," ujarnya.
Selain Betung, lanjutnya, Kecamatan Gunung Megang dan Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim juga menjadi titik rawan macet. Hal itu dikarenakan adanya sekitar 39 lintasan kereta api.
Rachmad menjelaskan, kereta di perlintasan tersebut terjadwal melintas dari pukul 06.00-21.00 WIB. Dirinya mengaku akan berkoordinasi dengan PT KAI untuk menukar jadwal kereta ke waktu sebaliknya, yaitu 21.00-06.00 WIB
"Kami akan terus koordinasi dengan KAI untuk memutar jadwal karena pada waktu malam, jarang pemudik yang menggunakan jalan. Diharapkan jalan yang dilewati perlintasan akan lebih longgar di siang hari," katanya.
Selain itu, Rachmad juga menyebutkan pasar tumpah jadi salah satu titik rawan macet. Tercatat sebanyak 5-7 pasar tumpah yang berada di Banyuasin hingga Musi Banyuasin.
"Untuk antisipasi, para kapolres sudah berkoordinasi dengan camat, kepala desa, dan pedagang agar tidak terlalu banyak menghabiskan badan jalan. Sebab itu akan menjadi hambatan," katanya.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi terkait pembatasan kendaraan besar. Diketahui, kendaraan besar dengan jumlah sumbu lebih dari 3 akan mulai dibatasi per tanggal 5 April 2024.
Kendaraan besar yang diperbolehkan hanya yang membawa bahan-bahan pokok seperti daging, telur, beras, minyak, atau obat-obatan. Sementara barang dagangan atau kelontong dilarang melintas.
"Kami sudah melakukan sosialisasi. Untuk arus lalu lintas sudah diberikan surat oleh gubernur tertanggal 20 Maret kemarin tentang pembatasan kendaraan-kendaraan besar. Sehingga diharapkan arusnya lebih lancar lagi," harapnya.
Rachmad juga mengimbau masyarakat untuk melakukan perjalanan pada siang hari. Selain itu, pemudik harus memastikan kendaraannya sehat untuk menghindari kerusakan dan kecelakaan.
"Masyarakat harus memperhatikan kondisi kendaraan dan juga diri sendiri, khususnya supir. Kalau semua itu sudah bagus, insya Allah (perjalanannya) lancar," imbaunya.
(mud/mud)