.webp)
Prasasti Kedukan Bukit termasuk salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian aliran Sungai Musi. Tepatnya di pinggir Sungai Tatang, Kampung Kedukan, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat IB) II, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Dikutip dari situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Prasasti Kedukan bukit menjadi bukti kelahiran Kota Palembang. Pasalnya, isi tulisan prasasti ini menceritakan tentang perjalanan dan pencapaian Dapunta Hyang mendirikan pemukiman baru. Serta menunjukkan ekspansi dan keberhasilan Sriwijaya pada masa tersebut.
Selengkapnya penjelasan mengenai Prasasti Kedukan Bukit mulai dari sejarah, makna tulisan hingga bukti peninggalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Prasasti Kedukan Bukit
Dilansir buku Kadatuan Sriwijaya Perjalanan Suci milik Kemendikbud, Dapunta Hyang merupakan pendiri Kadatuan Sriwijaya yang berasal dari Melayu beragama Buddha. Dapunta Hyang Sri Jayanasa inilah yang menjadi pemimpin rombongannya dalam ekspedisi penaklukan wilayah.
Setelah ekspedisi tersebut, beliau memerintahkan rakyatnya untuk membangun sebuah wanua (permukiman) di wilayah Kedukan Bukit. Dari situ, sebab muasal Prasasti Kedukan Bukit akhirnya dibuat.
Makna Isi Prasasti
Bagian lain dari isi tulisan prasasti ini juga mengungkapan kelegaan dan kegembiraan atas keberhasilan mereka mendirikan permukiman baru. Terdapat kalimat "Lega gembira datang 'marwuat wanua'" yang menggambarkan perasaan sukacita.
Selanjutnya, teks tersebut diakhiri dengan ungkapan semangat dan harapan atas kemenangan Sriwijaya, dengan kalimat "Sriwijaya Jaya Siddhayatra Subhiksa ni!" yang berarti "Sriwijaya jaya, kemenangan gemilang!"
Bukti Peninggalan
Prasasti Kedukan Bukit menjadi bukti bahwa dahulu kala Kerajaan Sriwijaya memang sempat berjaya serta menjadi bukti lahirnya Kota Palembang. Prasasti ini juga menjadi simbol sejarah dan menjadi ciri khas kota atas peninggalan bersejarah di Kota Pempek.
Prasasti Kedukan Bukit, yang saat ini menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional Jakarta dengan nomor D-146, disimpan bersama Prasasti Telaga Batu. Namun, banyak replika prasasti tersebar di berbagai museum di Palembang, seperti Museum Sriwijaya TWKS dan Museum Negeri Balaputeradewa, memungkinkan masyarakat untuk tetap terhubung dengan warisan budaya dan sejarah yang berharga ini.
Demikianlah penjelasan mengenai Prasista Kedukan Bukit sebagai peninggalan bersejarah dan saksi bisu atas kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Semoga artikel ini bisa menjadi manfaat untuk para detikers yang ingin belajar tentang sejarah kota.
(csb/csb)
