.webp)
Puluhan massa menggeruduk Kantor KPU Empat Lawang, Sumatera Selatan yang tengah melaksanakan rapat pleno tingkat kabupaten. Akibatnya, rapat pleno dihentikan dan ditunda.
Peristiwa itu terjadi di Kantor KPU Empat Lawang pada Kamis (29/2/2024) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Ratusan Polisi yang berjaga dalam radius 200 meter langsung melakukan pengamanan agar rapat pleno bisa berlangsung dengan aman dan lancar.
"Kericuhan yang terjadi bukan di proses rapat plenonya, tapi tadi ada sekelompok massa yang mungkin akan melakukan orasi atau menyaksikan pleno tapi dicegat pihak kepolisian yang berjaga dalam radius 200 meter. Masih jauh dari tempat pleno. Kita belum tahu maksud dan tujuan mereka datang," ujar Eskan Budiman, Ketua KPU Empat Lawang saat dikonfirmasi, Kamis (29/2/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eskan menjelaskan pihaknya belum mengetahui mengenai asal massa dan maksud kedatangan mereka. Termasuk dugaan massa berasal dari salah satu caleg atau pihak tertentu. Hanya saja, aksi mereka dapat memicu keributan dan kondusivitas pelaksanaan rapat pleno, sehingga pihak keamanan langsung melakukan penertiban.
"Kita juga belum dapat informasi mendetail massa itu berasal dari mana atau dari pihak (caleg) tertentu. Belum bisa dipastikan ya, kita tidak bisa berandai-andai atau berasumsi seperti apa dan bagaimana, karena kita memang tidak dapat informasi dan mengetahui pasti karena jarak 200 meteran tadi," ungkapnya.
Eskan menyebutka, saat kejadian pihaknya tengah melakukan skorsing rapat. Kericuhan juga tidak berlangsung lama, karena aparat yang berjaga langsung melakukan pengamanan.
"Rapat pleno di halaman KPU memang kita tunda karena hari juga sudah malam dan akan dilanjutkan besok (Jumat). Saat ini suasana sudah kondusif. Kita juga tidak tahu apakah ada yang diamankan atau seperti apa," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan rekapitulasi untuk seluruh surat suara.
"Hingga hari ini sudah kita selesaikan 8 kecamatan," tambahnya.
Pihaknya, juga terus memaksimalkan kemampuan yang ada pada proses penghitungan hingga rekapitulasi saat ini. Termasuk soal update penghitungan suara pada Sirekap.
"Kita terus lakukan upaya semaksimal mungkin untuk proses penghitungan dan rekapitulasi ini sehingga tidak berlawanan dengan aturan yang ada," tukasnya.
(dai/dai)
