.webp)
Video memperlihatkan dua remaja putri berkelahi viral di media sosial. Perkelahian itu terjadi diduga keduanya masih menyimpan dendam karena sebelumnya sempat berkelahi.
Video perkelahian itu terjadi kawasan Bendungan Pice Gantung, Kabupaten Belitung Timur. Dua remaja itu berinisial RM (13) dan F (13).
Video berdurasi 45 detik yang dilihat detikSumbagsel, Senin (19/2/2024) terlihat kedua remaja putri itu berpawakan gemuk dan kurus, rambutnya sebahu. Keduanya berdiri, seperti sedang cekcok. Perkelahian terjadi setelah RM berpakaian hijau, menarik tangan F yang mengenakan baju hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Remaja F yang emosi langsung menampar pipi kiri RM. Perkelahian atau aksi saling jambak rambut pun tak terhindarkan.
Tampak pula sejumlah rekannya asyik merekam adegan perkelahian remaja itu. Sembil tertawa dan berteriak terkesan seperti menonton di arena pertandingan.
Bukannya melerai, rekan-rekanya ini malah bersorak dan menikmati pertunjukan itu, bahkan suara sorak terdengar jelas dalam video itu.
Selain saling jambak, keduanya pun sesekali tampak saling pukul di bagian kepala, termasuk saling tendang. Di penghujung video, F sempat berada di posisi bawah tertindih oleh RM.
Video perkelahian mereka kemudian diunggah oleh rekannya dan kemudian viral di media sosial. Polisi bergerak cepet dan membenarkan peristiwa itu terjadi di Kabupaten Belitung Timur.
"Iya benar, kejadiannya Minggu (18/2) pukul 13.30 WIB. Kita udah mengumpulkan semua orang tua anak yang berada dalam video tersebut. Yang berkelahi dan juga merekam," ujar Kanit Reskrim Polsek Gantung, Ipda Sandi Iriawan dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin.
Kedua remaja putri yang terlibat perkelahian itu salah satunya masih duduk di bangku SD dan satunya telah putus sekolah. Motifnya diduga dendam antara keduanya.
"Selisih paham antara keduanya. Mereka ini memang pernah cekcok (berkelahi). Tiba-tiba kemarin pas ngumpul keungkit lagi berantem (yang) sebelumnya. Kemudian kembali berkelahi di depan teman-temannya dan videonya diunggah hingga viral," ungkapnya.
Mereka lalu dikumpulkan oleh Polsek Gantung, pemerintah setempat dan Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Baik orang tua, kedua remaja berkelahi dan juga merekam diberikan edukasi dan pemahaman agar hal serupa tak terulang kembali.
"Kita sudah berikan edukasi, terutama orang tua selaku penanggung jawab dari anak-anak tersebut. Saat ini kasusnya masih dalam tahap mediasi antara keduanya. Agar pergaulan dan tindakana-tindakan seperti itu tidak menjadi salah paham dan viral lagi di kemudian hari," ujarnya.
(csb/csb)
