Banjir yang terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel) menyebabkan 8 jembatan gantung putus. Pemprov Sumsel tengah menyiapkan langkah pembangunan jembatan baru.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Sumsel, M Affandi mengatakan, ada 2 skema pembiayaan yang bisa dipakai, menggunakan APBN atau APBD melalui bantuan gubernur untuk membangun kembali 8 jembatan tersebut.
"Pertama dengan minta bantuan pemerintah melalui BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional). Namun, ada kendala pada stok karena yang tersedia bentangnya 80-100 meter. Sementara bentang di Muratara kisaran 100-120 meter. Makanya nanti akan dilakukan custom jembatan agar sesuai dengan bentang yang dibutuhkan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk opsi kedua, pembangunan kembali jembatan gantung rencananya akan menggunakan anggaran Pemprov Sumsel melalui dana khusus. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Muratara terkait opsi tersebut dan telah ditindaklanjuti melalui pembuatan desain jembatan.
"Pemda Muratara sudah membuat desain dengan bentang berkisar 150 meter. Rencananya juga akan digeser posisi jembatan dari sebelumnya. Pembiayaan nanti dari Pemprov memberi bantuan ke pemkab. Lalu mereka yang melaksanakan kegiatannya," katanya.
Diketahui, jembatan gantung itu berada di Desa Batu Gajah, Sosokan, Muara Kuis, Kemang, Pulau Kidak, Muara Kulam, dan Karang Anyar.
Dari laporan BPBD Sumsel, jumlah rumah yang terdampak banjir Muratara mencapai 19.890 unit. Di mana 2 rumah di antaranya hanyut, 8 rusak berat, 229 rusak ringan, dan 19.651 terendam.
"Jumlah masyarakat yang terdampak 19.890 KK atau sebanyak 79.560 jiwa. Jumlah masyarakat yang terdampak terus bertambah, hari sebelumnya hanya 50 ribuan jiwa," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman.
Dari jumlah itu, warga yang terdampak di Kecamatan Rupit sebanyak 29.716 jiwa, kemudian di Rawas Ilir 20.908 jiwa. Kemudian di Kecamatan Karang Dapo sebanyak 16.236 jiwa, Rawas Ulu 9.152 jiwa, Karang Jaya 2.832 jiwa dan Ulu Rawas 716 jiwa.
Dia menambahkan, sejumlah fasilitas kesehatan juga terdampak banjir. Ada 53 unit faskes yang terendam, yakni 2 Puskesmas, 15 Pustu (Puskesmas pembantu), dan 36 Polindes (Pondok Bersalin Desa).
Selain itu, ratusan hektar sawah yang siap panen juga terendam dan terancam gagal panen. Sementara perkebunan jagung yang terendam hanya 14 hektar. Sebanyak 6 kolam ikan juga terendam.
"Peternakan juga terdampak dengan jumlah sebanyak 24.925 ekor. Kerbau sebanyak 2.358 ekor, sapi 506 ekor, kambing 2.569 ekor, domba 1.038 ekor, ayam 15.323 ekor dan itik 3.131 ekor. Dari jumlah itu ada yang hanyut, diungsikan dan mati," jelasnya.
Dampak banjir itu juga menyebabkan 3 kantor kecamatan terendam, yakni Kecamatan Rupit, Karang Dapo dan Ulu Rawas. Kemudian terdapat 56 kantor desa atau kelurahan terendam banjir.
"1 unit Pos Dandramil, 1 unit pasar di Rupit dan 1 unit kantor Bank Sumsel Babel Rupit terendam," tukasnya.
(des/des)