BMKG Sumsel memprakirakan Januari menjadi puncak musim hujan di Sumatera Selatan (Sumsel). Intensitas curah hujan sedang-lebat akan merata di seluruh wilayah Bumi Sriwijaya.
Dengan adanya prakiraan itu, seluruh wilayah Sumsel diminta untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperkirakan Januari adalah puncak musim hujan di wilayah Sumsel. Kami prediksi sebagian wilayah Sumsel intensitas hujannya akan terus meningkat," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sumsel, Nandang Pangaribowo, Selasa (10/1/2023).
Ia menyebut, secara umum wilayah Sumsel diprakirakan curah hujannya lebih dari 200 mm dengan peluang di atas 70%. Curah hujan itu akan terjadi di 8 daerah. Yakni, di seluruh wilayah Musi Rawas Utara (Muratara), Lubuk Linggau, PALI, Muara Enim, Prabumulih, Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ulu (OKU) dan OKU Timur.
Sedangkan di beberapa daerah, meski curah hujannya lebih tinggi namun tidak terjadi secara menyeluruh. Yakni, sebagian besar curah hujan tinggi terjadi di Musi Rawas (Mura) dan Lahat.
"Kemudian sebagian kecil di Musi Banyuasin (Muba) bagian barat, Banyuasin bagian timur, OKI bagian barat dan bagian timur laut serta sebagian kecil OKU Selatan bagian tenggara dan bagian utara diprakirakan mendapat curah hujan lebih dari 300 mm dengan peluang lebih dari 50%," jelasnya.
Masyarakat diminta selalu waspada terhadap potensi bencana akibat intensitas hujan yang akan terus meningkat.
"Khususnya daerah bantaran sungai, tebing berlereng dan kawasan limpasan kiriman air sungai," jelasnya.
Setidaknya, dalam pemetaan yang dilakukan BMKG, ada 50 desa yang berstatus waspada mendapat curah hujan tinggi di 10 kabupaten/kota di Sumsel. Terbanyak di Lahat, Muara Enim dan OKU Timur. Daerah-daerah ini juga berpotensi banjir dan longsor.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stamet SMB II Palembang, Veronica Sinta menambahkan, sepekan ini pasokan uap air di Sumsel cukup masif dengan aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta adanya belokan angin dan konvergensi di sekitar wilayah Sumsel.
"MJO itu menambah suplai uap air untuk musim hujan saat ini dan menjadikan cuaca ekstrem. MJO ini menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan dalam beberapa hari ke depan berpotensi cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas sedang - lebat. Diprakirakan terjadi pada 9-11 Januari dan 14-15 Januari 2024," ungkapnya.
Ia meminta warga di sekitar DAS untuk waspada pada saat musim hujan ini dan selalu siap untuk upaya mitigasi luapan air sungai. Juga mematuhi arahan pemerintah bagi warga yang tinggal di wilayah rentan bencana tersebut.
(csb/csb)