.webp)
Kualitas udara di Kota Jambi pagi ini tercatat dalam kategori memburuk atau tidak sehat. Kondisi ini dampak dari kabut asap tipis dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kualitas udara hari menunjukkan kategori tidak sehat, ini berdasarkan pengamatan Kota Jambi dan Muaro Jambi," kata Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono kepada detikSumbagsel, Rabu (27/9/2023)
Kembali memburuknya kualitas udara ini setelah 3 hari ini Jambi kembali tak diguyur hujan. Padahal sebelumnya kualitas udara sempat membaik saat hujan lebat mengguyur Kota Jambi dan beberapa daerah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini berdasarkan pantauan detikSumbagsel, pagi ini kabut asap itu tampak sangat jelas meski masih terlihat tipis. Namun kondisi kabut asap ini malah terlihat ebih pekat menyelimuti jalur perlintasan di Sungai Batang Hari Jambi.
Ibnu menyebutkan bahwa dari 25-30 September 2023 ini kondisi cuaca panas akan terus terjadi. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan lahan sangat mudah terbakar hingga berdampak kabut asap.
"Ini perlu diwaspadai, karena pada saat itu wilayah Jambi cuaca nya berpotensi suhu tinggi dan tingkat kemudahan terbakar dengan kategori mudah hingga sangat mudah terbakar. Jika terjadinya karhutla maka akan berdampak kabut asap," ujar dia.
Sementara dari data BMKG Jambi, kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi ini sebagian besar merupakan dampak hembusan angin yang mengarah ke wilayah Kota Jambi.
"Saat ini arah angin bertiup dari arah tenggara-selatan menuju ke arah barat laut - utara," pungkasnya.
(mud/mud)
