Massa unjuk rasa yang berakhir ricuh di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, tega memperkosa dua wanita yang melintas di lokasi aksi. Para pelaku pemerkosaan masih dalam penyelidikan polisi.
Unjuk rasa itu berlangsung di enam titik, salah satunya di Kompleks Jayanti, Kelurahan Wonorejo, Nabire pada Jumat (5/4). Massa melakukan pembakaran ban, pemalangan dengan tiang listrik, kayu, batu dan lain sebagainya.
Dirangkum detikcom, berikut 5 fakta 2 wanita diperkosa massa demo ricuh di Nabire:
1. Duduk Perkara Unjuk Rasa
Polisi mengatakan unjuk rasa tersebut dipicu penganiayaan oknum TNI terhadap seorang warga sipil yang diduga anggota KKB beberapa waktu lalu. Namun polisi menegaskan pihaknya sejak awal menolak unjuk rasa ini karena tidak memiliki izin keramaian.
"Aspirasi mereka memang sudah disampaikan dan terkait masalah (oknum TNI aniaya) itu kan sudah disampaikan Pangdam Cenderawasih bahwa oknum-oknum TNI itu sudah ditindak," kata Kapolres Nabire AKBP Wahyu S. Bintoro kepada detikcom, Sabtu (6/4).
"Mereka ini sudah diingatkan karena tidak mengantongi STTP kan (izin keramaian dan surat tanda terima pemberitahuan)," kata Wahyu.
2. Unjuk Rasa Berakhir Ricuh
AKBP Wahyu mengungkapkan pihaknya berusaha meminta massa membubarkan diri. Namun massa justru melakukan pelemparan ke arah aparat dan warga.
"Kita kasih kesempatan membubarkan diri karena mereka ini menutup jalan sehingga nanti meresahkan masyarakat kan," kata Wahyu.
"Namun mereka justru melempar kita dengan batu. Mereka juga melempar warga dan rumah warga di sekitar lokasi aksi," ungkapnya.
Aparat kemudian menembak gas air mata beberapa kali ke arah massa. Akibatnya, massa berhamburan melarikan diri.
Simak di halaman berikutnya: Detik-detik 2 Wanita Diperkosa...
Simak Video "Video Rekaman CCTV Saat Gempa Guncang Nabire: Truk Goyang-Barang Berjatuhan"
(hmw/hmw)