Papua

Fakta-fakta Firli Temui Lukas Enembe yang Dikawal Simpatisan Berpanah

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 04 Nov 2022 09:40 WIB
Foto: Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Gubernur Papua Lukas Enembe (Dok. Istimewa)
Jayapura -

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menemui Gubernur Papua Lukas Enembe di kediamannya, Kota Jayapura, Papua. Firli datang bersama tim penyidik KPK dan dokter independen dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Firli mengunjungi kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura pada Kamis (3/11). Firli dan tim KPK tiba sekitar pukul 14.00 WIT.

Diketahui tim KPK datang ke Jayapura untuk memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe terkait kasus suap dan gratifikasi. KPK memeriksa Lukas sebagai saksi dan tersangka atas kasus tersebut.


Dirangkum detikcom, Jumat (4/11/2022), berikut sejumlah fakta dari pertemuan Ketua KPK Firli Buhuri dan Lukas Enembe:

1. Ketua KPK Firli Bahuri Dikawal 3 Jenderal

Saat menemui Lukas Enembe, Firli Bahuri dikawal oleh tiga jenderal polisi dan TNI. Para jenderal dimaksud adalah Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri dan Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI M Saleh Mustafa serta Kabinda Papua Mayjen TNI Gustaf Irianto.

Firli awalnya melakukan pertemuan dengan Irjen Mathius Fakhiri sekitar pukul 12.45 WIT di Mapolda Papua. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI M Saleh Mustafa dan Kabinda Papua Mayjen TNI Gustaf Irianto juga ikut mendampingi Firli ke kediaman Lukas Enembe.

Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam lamanya. Selanjutnya Firli Cs bertolak ke rumah Lukas dari Polda Papua. Firli tiba di rumah Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura.

2. Simpatisan Bersenjata Panah Kawal Kediaman Lukas

Massa simpatisan bersenjata panah mengawal kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe saat kedatangan Ketua KPK Firli Bahuri. Simpatisan tersebut terpusat tepat di depan kediaman Lukas.

Massa simpatisan ini berjaga-jaga selama pemeriksaan Lukas Enembe oleh KPK. Mereka menggunakan pakaian perang dilengkapi dengan panah.

Selain itu, simpatisan Lukas Enembe ini juga menari ala tarian perang serta berlari-lari dengan membawa panah di sekitar kawasan kediaman Lukas Enembe.

Sementara di pintu gerbang kediaman Lukas Enembe, baik dari luar maupun di dalam pintu gerbang juga dijaga ketat oleh massa dan keluarganya. Setiap orang yang hendak masuk akan di periksa baik keperluannya berkunjung mau pun barang bawaannya.

Aktivitas simpatisan itu berlangsung sampai Firli Cs meninggalkan kediaman Lukas.

Kendati demikian, Firli Bahuri mengaku tim KPK tidak terganggu atas hal itu. Firli menyebut massa tersebut perlu dihormati sebagai adat mereka.

"Saya tadi memang menemui saudara-saudara saya atau massa di depan rumah," kata Firli kepada wartawan di Jayapura, Kamis (3/11).

"Itu tidak mengganggu proses kita," ungkapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...




(alk/hmw)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork