Jayapura -
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menemui Gubernur Papua Lukas Enembe di kediamannya, Kota Jayapura, Papua. Firli datang bersama tim penyidik KPK dan dokter independen dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Firli mengunjungi kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura pada Kamis (3/11). Firli dan tim KPK tiba sekitar pukul 14.00 WIT.
Diketahui tim KPK datang ke Jayapura untuk memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe terkait kasus suap dan gratifikasi. KPK memeriksa Lukas sebagai saksi dan tersangka atas kasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikcom, Jumat (4/11/2022), berikut sejumlah fakta dari pertemuan Ketua KPK Firli Buhuri dan Lukas Enembe:
1. Ketua KPK Firli Bahuri Dikawal 3 Jenderal
Saat menemui Lukas Enembe, Firli Bahuri dikawal oleh tiga jenderal polisi dan TNI. Para jenderal dimaksud adalah Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri dan Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI M Saleh Mustafa serta Kabinda Papua Mayjen TNI Gustaf Irianto.
Firli awalnya melakukan pertemuan dengan Irjen Mathius Fakhiri sekitar pukul 12.45 WIT di Mapolda Papua. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI M Saleh Mustafa dan Kabinda Papua Mayjen TNI Gustaf Irianto juga ikut mendampingi Firli ke kediaman Lukas Enembe.
Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam lamanya. Selanjutnya Firli Cs bertolak ke rumah Lukas dari Polda Papua. Firli tiba di rumah Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura.
2. Simpatisan Bersenjata Panah Kawal Kediaman Lukas
Massa simpatisan bersenjata panah mengawal kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe saat kedatangan Ketua KPK Firli Bahuri. Simpatisan tersebut terpusat tepat di depan kediaman Lukas.
Massa simpatisan ini berjaga-jaga selama pemeriksaan Lukas Enembe oleh KPK. Mereka menggunakan pakaian perang dilengkapi dengan panah.
Selain itu, simpatisan Lukas Enembe ini juga menari ala tarian perang serta berlari-lari dengan membawa panah di sekitar kawasan kediaman Lukas Enembe.
Sementara di pintu gerbang kediaman Lukas Enembe, baik dari luar maupun di dalam pintu gerbang juga dijaga ketat oleh massa dan keluarganya. Setiap orang yang hendak masuk akan di periksa baik keperluannya berkunjung mau pun barang bawaannya.
Aktivitas simpatisan itu berlangsung sampai Firli Cs meninggalkan kediaman Lukas.
Kendati demikian, Firli Bahuri mengaku tim KPK tidak terganggu atas hal itu. Firli menyebut massa tersebut perlu dihormati sebagai adat mereka.
"Saya tadi memang menemui saudara-saudara saya atau massa di depan rumah," kata Firli kepada wartawan di Jayapura, Kamis (3/11).
"Itu tidak mengganggu proses kita," ungkapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
3. Ketua KPK Genggam Erat Tangan Lukas
Berdasarkan foto-foto yang diterima detikcom, Kamis (3/11), terlihat Firli dalam posisi berdiri dan Lukas dengan posisi duduk. Firli terlihat mengenakan jas hitam dengan dalaman berwarna putih dan Lukas Enembe mengenakan baju kaos berwarna biru hitam.
Firli yang sedang berdiri terlihat sedikit membungkuk di depan Lukas Enembe yang sedang duduk di sebuah kursi. Tampak juga dalam foto itu kedua tangan Firli menggenggam erat tangan kanan Lukas.
Terlihat juga sebuah perbedaan dalam momen itu, yakni Firli terlihat menatap ke arah Lukas. Sedangkan Lukas menatap lurus sehingga tampak tak bertatapan dengan Firli.
Di dekat Firli dan Lukas, terlihat sebuah meja berisi sejumlah sajian. Dari samping meja itu terlihat pengacara Lukas, Alloysius Renwarin yang ikut menyaksikan senyuman Firli dan Lukas Enembe.
4. Pemeriksaan Lukas Berlangsung 1,5 Jam
Pertemuan Firli dan tim KPK dengan Lukas Enembe berlangsung sekitar 1,5 jam lamanya. Tim dokter awalnya memeriksa kesehatan Lukas yang dilanjutkan dengan proses BAP.
"Pada kesempatan ini saya sampaikan kurang lebih 1,5 jam di kediaman Lukas Enembe kita telah melaksanakan kegiatan," kata Ketua KPK Firli Bahuri kepada wartawan di Jayapura, Kamis (3/11).
Tim KPK diketahui tiba di kediaman itu sekitar pukul 14.00 WIT dan selesai melakukan pemeriksaan sekitar pukul 15.30 WIT.
Firli juga sempat ditanya soal jumlah pertanyaan yang dilayangkan tim penyidik terhadap tersangka Lukas Enembe. Firli mengatakan jumlah pertanyaan bukan menjadi tujuan utama penyidik.
"Ketika kita meminta keterangan kepada seseorang, bukan jumlah pertanyaan yang diutamakan. Tetapi yang bersangkutan bisa memberikan keterangan sesuai dengan apa yang diinginkan dalam rangka proses peradilan itu sendiri. Jadi saya kira pemeriksaan tadi sudah cukup," kata Firli.
Firli juga mengapresiasi tersangka Lukas dan keluarga karena menjalankan hak sebagai warga negara yang taat kepada hukum serta menjunjung tinggi prosedur hukum.
"Tadi Lukas Enembe sudah memberikan keterangan kepada kpk terkait dengan beberapa hal yang dibutuhkan oleh penyidik KPK," sambung Firli.
Simak di halaman berikutnya..
5. Tim KPK Bawa 4 Dokter
Tim KPK menyiapkan 4 dokter untuk memeriksa kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe. KPK memberi kesempatan kepada dokter tersebut untuk bekerja secara independen.
"Hari ini kita datang membawa dokter 2 orang dari Jakarta dan 2 orang dokter dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) daerah Papua," kata Firli Bahuri, Kamis (3/11).
Firli mengatakan tim dokter yang diboyong oleh KPK ini untuk memastikan kondisi Lukas Enembe. Seperti diketahui Lukas Enembe memiliki masalah kesehatan sebelumnya yakni stroke.
"Tujuannya untuk memastikan kondisi bagaimana Bapak Gubernur Lukas Enembe ini bisa menerima dan bisa mengikuti apa jalannya pemeriksaan," sambungnya.
Firli mengatakan dokter tersebut akan mendalami kondisi kesehatan Lukas Enembe. Proses pemeriksaan diserahkan sepenuhnya kepada keempat dokter tersebut.
6. Pemeriksaan Terhadap Lukas Terhenti
Kuasa Hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin mengungkap pemeriksaan KPK terhenti karena kondisi Lukas Enembe menurun. Pemeriksaan Lukas tak bisa dilanjutkan setelah kondisinya tidak stabil.
"Dalam perjalanannya (pemeriksaan Lukas Enembe) terpaksa dihentikan karena Gubernur dalam keadaan sakit," ujar Aloysius kepada wartawan, Kamis (3/11).
Aloysius mengatakan tim medis kemudian kembali mengecek kesehatan dengan melakukan pemeriksaan secara detail. Setelah memastikan keadaan Lukas Enembe, diputuskan BAP tidak dilanjutkan.
Simak di halaman berikutnya..
7. Ketua KPK Datang Disebut Atas Perintah Jokowi
Aloysius menyebutkan bahwa kedatangan Ketua KPK Firli Bahuri dan timnya ke Jayapura atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu didengarkan Aloysius saat Firli berbincang dengan Lukas dan keluarganya.
"Dalam pertemuan tadi Ketua KPK mengatakan kepada keluarga, kedatangannya menemui Gubernur atas perintah Presiden RI," ungkap Aloysius kepada wartawan di Jayapura, Kamis (3/11).
Aloysius menceritakan tim KPK berada di kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura selama 2 jam. 1,5 Jam dari waktu tersebut dimanfaatkan tim KPK untuk memeriksa kesehatan Lukas Enembe dan meminta keterangan terkait kasus suap dan gratifikasi.