Sejumlah momen penting dan menarik diperingati di berbagai belahan dunia setiap harinya, termasuk di tanggal 9 Oktober 2025. Berdasarkan penanggalan Masehi, 9 Oktober 2025 jatuh pada hari Kamis pekan kedua.
Tercatat sedikitnya ada 5 hari besar yang diperingati secara nasional di negara lain dan di dunia global. Kelima peringatan tersebut adalah Hari Pos Sedunia, Hari Kemerdekaan Guayaquil, Hari Kemerdekaan Uganda, Hari Hangul Korea Selatan, dan Hari Karva Chauth di India.
Lantas, seperti apa sejarah dan keunikan di balik masing-masing perayaan tersebut? Yuk, simak ulasan selengkapnya yang dilansir dari laman resmi National Today berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Pos Sedunia
Hari Pos Sedunia diperingati setiap 9 Oktober untuk mengenang berdirinya Universal Postal Union (UPU) pada tahun 1874. Selain itu, hari ini bertujuan untuk mengingat pentingnya layanan pos dalam menghubungkan orang di seluruh dunia, bahkan sebelum era digital.
Tradisi mengirim surat melalui layanan pos sudah ada sejak ribuan tahun lalu, dimulai dari Mesir Kuno sekitar tahun 2500 sebelum Masehi (SM). Sementara layanan pos resmi tertua berada di Iran pada tahun 550 SM, dan berkembang hingga akhirnya menginspirasi gagasan modern tentang pos seperti yang kita kenal sekarang.
Di Amerika Serikat, layanan pos dimulai oleh Benjamin Franklin sebagai kepala pos pertama pada tahun 1775. Kemudian pada 9 Oktober 1874, UPU didirikan sebagai sarana kerja sama antarnegara dalam mengatur sistem pengiriman surat.
Hari Pos Sedunia sendiri diresmikan pada tahun 1969 dalam Kongres Pos Sedunia Tokyo. Setiap tahun, lebih dari 190 negara anggota UPU merayakan Hari Pos Sedunia untuk mengingat kontribusi UPU bagi masyarakat dan ekonomi global.
Hari ini dirayakan dengan berbagai kegiatan, seperti pameran perangko hingga lomba menulis surat Internasional untuk anak-anak hingga usia 15 tahun. Selain menjaga semangat literasi, kegiatan ini juga mengingatkan pada kehangatan menunggu kiriman surat atau paket yang datang di kotak pos.
Hari Kemerdekaan Guayaquil
Tanggal 9 Oktober juga diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Guayaquil di Ekuador untuk mengenang pembebasan dari penjajahan Spanyol pada tahun 1822. Guayaquil sendiri merupakan kota utama dan pusat ekonomi terbesar di Ekuador, sekaligus ibu kota dari Provinsi Guayas.
Perjuangan kemerdekaan dimulai dari Quito yang mencoba merdeka dari penjajahan Spanyol dengan seruan "First Cry of Independence" pada 10 Agustus 1809. Namun, semangat pembebasan baru benar-benar bangkit di Guayaquil pada tahun 1814 dan meraih kemerdekaan pada 9 Oktober 1820.
Guayaquil menjadi kota pertama di Ekuador yang menyatakan diri merdeka dari Spanyol. Keberhasilan ini menular ke kota lain seperti Cuenca yang menyusul mendeklarasikan kemerdekaannya pada 3 November 1820.
Perjuangan terakhir terjadi dalam Pertempuran Pichincha pada 24 Mei 1822, yang akhirnya membebaskan seluruh daerah di Ekuador. Kini, Hari Kemerdekaan Guayaquil yang ditandai sebagai hari libur nasional ini dirayakan dengan mengadakan konser musik, pesta kembang api, hingga acara dan parade budaya.
Hari Kemerdekaan Uganda
Setiap tanggal 9 Oktober, masyarakat Uganda merayakan salah satu hari bersejarah yakni Hari Kemerdekaan Uganda. Sejak merdeka pada tahun 1962, negara yang terletak di kawasan Afrika Timur ini mendapat julukan "Pearl of Africa" atau "Mutiara Afrika" karena keindahan alamnya yang menakjubkan.
Uganda diketahui memiliki 45 juta penduduk dan terkenal sebagai penghasil permata alam paling berharga di dunia yaitu mutiara. Sebelum merdeka, Uganda merupakan wilayah Protektorat Inggris yang terdiri dari beberapa kerajaan dan desa di wilayah danau Afrika Tengah.
Pada tahun 1875, penjelajah Henry Stanley menemukan negara Uganda yang membuat para misionaris dan pedagang mulai berdatangan. Pada tahun 1890, Inggris mengambil alih kendali penuh atas Uganda.
Gerakan menuju kemerdekaan mulai tumbuh setelah Perang Dunia II dengan adanya demonstrasi petani di desa dan mogok kerja di kota. Pada tahun 1945, pemerintah Inggris memberikan ruang kepada orang Afrika untuk menduduki kursi legislatif.
Kemudian pada 1955, setengah dari anggota dewan legislatif berhasil dikuasai oleh orang Afrika. Hingga akhirnya pada tahun 1961, pemilihan umum pertama digelar dan setahun kemudian Uganda resmi menjadi negara berdaulat.
Hari Kemerdekaan Uganda ini diperingati setiap tahunnya dengan mengadakan upacara yang diadakan di Lapangan Upacara Kololo, yang dipimpin langsung oleh Presiden. Selain itu, perayaan kemerdekaan juga diwarnai dengan parade, tarian tradisional, dan berbagai pertunjukan yang menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Hari Hangul Korea Selatan
Hari Hangul atau yang juga dikenal sebagai Hari Aksara Korea diperingati setiap 9 Oktober di Korea Selatan. Hari ini bertujuan untuk memperingati penemuan dan pengumuman alfabet Korea yaitu Hangul.
Sebelum Hangul diciptakan, masyarakat Korea menulis menggunakan aksara Tionghoa Klasik yang rumit. Karena itu hanya kaum terpelajar yang bisa membaca dan menulis, sementara rakyat biasa kesulitan untuk belajar.
Melihat kondisi tersebut, Raja Sejong menciptakan sistem tulisan baru agar semua orang dapat belajar membaca dan meningkatkan literasi masyarakat Korea. Pada tahun 1446, Raja Sejong secara resmi mengumumkan penerbitan huruf Hangul melalui dokumen bersejarah bernama Hunminjeongeum.
Seiring waktu, aksara Hangul ini hampir punah pada masa Dinasti Joseon karena penggunaanya dilarang oleh Raja Yeonsangun pada abad ke-16. Namun, eksistensi huruf ini kembali bangkit pada akhir abad ke-16 dan menjadi populer pada abad ke-19.
Bukan sekadar aksara, Hangul ini menjadi identitas dan juga simbol perjuangan nasional Korea selama masa penjajahan Jepang. Sejak 1945, tanggal 9 Oktober ditetapkan sebagai Hari Hangul dan menjadi hari libur nasional di Korea Selatan.
Hari Karva Chauth di India
Karva Chauth adalah festival Hindu yang populer dan dirayakan setiap tahunnya pada hari keempat setelah bulan purnama, sembilan hari sebelum Diwali. Pada tahun 2025 ini, festival ini jatuh pada 9 Oktober.
Secara etimologis, "Karva" berarti pot dan "Chauth" berarti keempat. Karva Chauth diartikan sebagai pot tanah liat besar untuk menyimpan gandum atau kadang disebut Karwas.
Awalnya, tradisi ini diyakini sebagai doa untuk panen gandum yang melimpah di wilayah Barat Laut India. Kemudian tradisi ini berkembang menjadi doa untuk keselamatan para suami yang pergi jauh dari rumah untuk berperang.
Kini, festival ini dirayakan dengan penuh makna oleh para wanita yang sudah menikah, khususnya di India bagian utara. Para istri akan berpuasa mulai terbitnya Matahari hingga terbitnya Bulan sembari berdoa untuk kesehatan, keselamatan, dan umur panjang bagi suami mereka.
Pada pagi hari Karva Chauth, para wanita akan bangun sebelum Matahari terbit untuk memakan hidangan khusus yang biasanya disiapkan oleh ibu mertua yaitu sargi. Sepanjang hari, mereka tidak makan dan minum, serta mengenakan sari atau pakaian tradisional untuk menyambut terbitnya Bulan sebagai waktu penutup puasa.
Adapun salah satu kisah mitologi terkenal tentang Karva Chauth adalah kisah Ratu Veervati. Ia ditipu oleh ketujuh saudaranya tentang terbitnya Bulan hingga Ratu Veervati membuka puasanya terlalu awal.
Hal itu kemudian menyebabkan kematian suaminya, sang raja. Ratu Veervati pun terus menangis, hingga seorang dewi memintanya untuk mengulang puasanya dan sang suami pun hidup kembali.
Itulah detikers ulasan mengenai hari besar yang diperingati pada 9 Oktober 2025. Semoga menambah wawasan!
(urw/urw)