Lantas, bagaimana hukum memotong kuku saat berpuasa? Apakah tindakan tersebut diperbolehkan?
Nah, bagi detikers yang ingin mengetahui jawabannya, simak penjelasannya di bawah ini!
Hukum Potong Kuku saat Puasa
Mengutip laman Universitas Islam An Nur Lampung, menurut para ulama memotong kuku tidaklah membatalkan puasa seseorang. Sebab, memotong kuku tidak termasuk di antara hal-hal yang masuk ke dalam rongga terbuka (jauf) manusia, seperti mulut, hidung, atau telinga.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Syekh Ali Jum'ah Muhammad, seorang duktip dari Lembaga Fatwa Mesir. Syakh Ali mengatakan bahwa memotong kuku tidak membatalkan puasa umat muslim.
Pendapat ini pun kemudian didukung juga oleh seorang ulama dari mazhab Syafi'i yang bernama Dr Mushatafa Dib al-Buga. Mushatafa menjelaskan bahwa salah satu hal yang membatalkan puasa adalah masuknya sesuatu ke dalam lubang tubuh secara sengaja.
Dengan demikian, selama tidak ada sesuatu yang masuk ke dalam lubang tubuh yang berpangkal pada organ bagian dalam (jauf) secara sengaja, maka puasa tetap sah. Oleh karena itu, tidak ada larangan untuk memotong kuku saat berpuasa.
Dinukil dari laman Almanhaj, memotong kuku termasuk sunah fitrah yang disunahkan Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagaimana sabdanya:
وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ , عَنِ النَّبِيُّ قاَلَ : " اَلْفَطْرَةُ خَمْسٌ, أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفَطْرَةِ : اَلْخِتَانُ وَالاِسْتِدَادُ, وَ تَقْلِيْمُ الاَظَفَارِ, وَ نَقْفُ الايِطِ وَ قَصُّ الشَّارِبِ ". ( متفق عليه )
Artnya: "Fithrah itu lima atau lima di antara fithrah adalah: khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menggunting kumis." [HR al Bukhari-Muslim dalam Riyadhus Shalihin, no. 1211]
Anjuran Waktu Memotong Kuku
Menukil buku "Berguru Kepada Jibril Jilid 1" karya H Brilly El-Rashed, kuku dan rambut kemaluan tidak boleh dibiarkan memanjang lebih dari 40 malam. Hal ini berlaku baik untuk laki-laki maupun perempuan. Dari Anas RA berkata:
وقِتَ لَنَا فِي قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الْأَطْفَارِ وَنَتْفِ الإِبْطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لَا تَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Artinya: "Kami diberi batasan dalam memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketika, mencukur bulu kemaluan, yaitu itu semua tidak dibiarkan lebih dari 40 malam." (Shahih Muslim no. 258)
Selain itu, dikutip dari laman Jakarta Islamic Centre, bagi kaum laki-laki dianjurkan juga untuk memotong kuku sebelum mengerjakan sholat Jumat. Hal ini sebagaimana dalam penjelasan hadits riwayat Muslim:
Artinya: "Adapun menurut Imam asy-Syafi'e dan ulama-ulama asy-Syafi'eyah, sunah memotong kuku itu sebelum mengerjakan sembahyang Jumat, sebagaimana disunahkan mandi, bersiwak, memakai wewangian, berpakaian rapi sebelum pergi ke masjid untuk mengerjakan shalat Jumat," (Hadits riwayat Muslim)
Urutan Memotong Kuku
Ketika ingin memotong kuku sebaiknya mengikuti urutan yang disunahkan. Sunah memotong kuku ini dijelaskan dalam Kitab Almajmu:
ويستحب ان يبدأ باليد اليمني ثم اليسرى ثم الرجل اليمني ثم اليسرى
Artinya: "Disunahkan untuk memulai dari tangan kanan kemudian tangan kiri, dari kaki kanan kemudian kaki kiri."
Menurut Imam Nawawi, sunah memotong kuku dimulai dari tangan kanan yakni jari telunjuk, tengah, manis, kelingking, dan jempol. Kemudian dilanjutkan jari tangan kiri, mulai dari jari kelingking, manis, tengah, telunjuk, dan jempol.
Sementara itu, jika memotong kuku kaki disunahkan dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol. Lalu jika di sebelah kiri, dimulai dari jari jempol sampai kelingking.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar mengatakan:
وَلَمْ يَثْبُتْ فِي تَرْتِيبِ الْأَصَابِعِ عِنْدَ الْقَصِّ شَيْءٌ مِنَ الْأَحَادِيثِ لَكِنْ جَزَمَ النَّوَوِيُّ فِي شَرْحِ مُسْلِمٍ بِأَنَّهُ يُسْتَحَبُّ الْبَدْاَءةُ بِمُسَبِّحَةِ الْيُمْنَي ثُمَّ بِالْوُسْطَى ثُمَّ الْبِنْصِرِ ثُمَّ الْخِنْصِرِ ثُمَّ الْإِبْهَامِ وَفِي الْيُسْرَى بِالْبَدْاَءةِ بِخِنْصِرِهَا ثُمَّ بِالْبِنْصِرِ إِلَى الْإِبْهَامِ وَيُبْدَأُ فِي الرِّجْلَيْنِ بِخِنْصِرِ الْيُمْنَى إِلَى الْإِبْهَامِ وَفِي الْيُسْرَى بِإِبْهَامِهَا إِلَى الْخِنْصِرِ
Artinya: "Tidak ada satu pun hadits yang menjelaskan tentang tertib memotong kuku. Akan tetapi Imam Nawawi menegaskan dalam kitab Syarh Muslim, bahwa disunahkan untuk memulai dari jari telunjuk tangan kanan, tengah, manis, kelingking, dan jempol. Untuk jari tangan sebelah kiri dimulai dari jari kelingking, manis, sampai jempol. Untuk kaki dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol, dan kaki sebelah kiri dimulai dari jempol sampai jari kelingking."
Nah, itulah tadi penjelasan tentang hukum memotong kuku saat puasa. Semoga bermanfaat, detikers!
(edr/alk)