Niat Puasa Nisfu Syaban Arab-Latin serta Artinya, Bisa Dibaca Siang Hari

Niat Puasa Nisfu Syaban Arab-Latin serta Artinya, Bisa Dibaca Siang Hari

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Jumat, 14 Feb 2025 04:26 WIB
Ilustrasi Puasa
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Makassar -

Puasa Nisfu Syaban merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada pertengahan bulan Syaban atau hari ke-15 bulan Syaban. Puasa sunnah ini termasuk salah satu amalan yang dikerjakan untuk menghidupkan Nisfu Syaban.

Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, anjuran melaksanakan puasa sunnah ini diterangkan dalam hadits riwayat Ibnu Majah yaitu:

"Jika tiba waktu malam Nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya..." (HR Ibnu Majah)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum melaksanakan puasa sunnah ini, tentunya umat muslin perlu melafalkan niat. Berikut uraian lengkap bacaan niat puasa Nisfu Syaban dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesianya.

Simak, yuk!

ADVERTISEMENT

Niat Puasa Nisfu Syaban

Dikutip dari buku 'Meraih Surga dengan Puasa' karya H Herdiansyah Achmad Lc, bacaan niat yang dapat dibaca saat hendak berpuasa Nisfu Syaban, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ فِي النِّصْفِ الشَّعْبَانِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma fi-n-nishfi-sy-sya'baani sunnata-lillaahi ta'aala.

Artinya: "Saya niat puasa pada pertengahan bulan Syaban sunnah karena Allah ta'ala."

Niat puasa tersebut dianjurkan untuk dilafalkan pada malam harinya. Berhubung puasa Nisfu Syaban merupakan puasa sunnah, maka niat tersebut dapat dilafazkan pada pagi hingga menjelang siang hari, dengan catatan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Diketahui, berdasarkan kalender Hijriah 2025 yang disusun oleh Kementerian Agama, Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 14 Februari 2025. Maka, niat puasanya dapat dibaca pada Kamis, 13 Februari malam sampai sebelum terbit fajar keesokan harinya.

Hukum Membaca Niat Puasa Nisfu Syaban Saat Pagi-Siang

Jika tidak sempat melafalkan niat puasa pada malam hari, maka boleh saja membacanya pada siang hari di tanggal 14 Februari. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, yang dikutip dari buku 'Panduan Praktis Ibadah Puasa' karya Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim Lc.

"Dari Aisyah RA, ia berkata; Pada suatu, Nabi Muhammad SAW menemui dan bertanya, "Apakah kamu mempunyai makanan?" kami menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, saya akan berpuasa." Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, "Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju). "Maka beliau pun bersabda: "Bawalah kemari, sungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa." (HR. Muslim)

Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan niat pada siang hari dalam kondisi belum makan dan minum sedari pagi harinya. Maka dari itu, memulai niat pada siang hari dibolehkan dengan syarat belum makan dan minum pada pagi harinya, serta tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Dalam buku 'Rahasia Puasa Sunnah' karya Ahmad Syahirul Alim Lc MPd, juga dijelaskan bahwa niat puasa sunah bisa dibacakan pada siang hari selama umat muslim belum makan dan minum sedari pagi. Namun, para ulama membatasi waktu siang hari tersebut, yakni sebelum matahari tergelincir atau condong ke arah barat.

Tata Cara Puasa Nisfu Syaban

Puasa Nisfu Syaban umumnya sama dengan puasa sunah lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya saja.

Agar lebih jelas, berikut ini tata cara puasa Nisfu Syaban:

  • Membaca niat puasa sunah Nisfu Syaban pada malam hari sampai sebelum memasuki waktu subuh.
  • Makan sahur sebelum memasuki waktu imsak;
  • Menahan diri dari perkara yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, serta muntah yang disengaja;
  • Menjaga diri atau menghindari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa. Contohnya berbicara kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa lainnya;
  • Setelah berpuasa seharian, umat muslim diperkenankan untuk segera berbuka setelah memasuki waktu Maghrib.

Keutamaan Puasa Nisfu Syaban

Mengutip buku Rahasia Puasa Sunnah karya Ahmad Syahirul Alim Lc MPd, terdapat keutamaan puasa Nisfu Syaban seperti meneladani Rasulullah SAW. Sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah RA yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yaitu:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولُ لَا يَصُومُ وَمَا اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa sampai kami berkata ia tidak berbuka, dan beliau berbuka sampah kami berkata ia tidak berpuasa. Tidak pernah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasa selama sebulan penuh, kecuali di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat bulan yang beliau paling banyak melakukan puasa selain Sya'ban." (HR. Bukhari Muslim).

Demikianlah bacaan niat puasa Nisfu Syaban lengkap yang dapat dibaca siang hari. Semoga bermanfaat, detikers!




(urw/alk)

Hide Ads