Puasa Tanggal 11 Muharram: Jadwal, Niat, hingga Hukumnya

Puasa Tanggal 11 Muharram: Jadwal, Niat, hingga Hukumnya

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Selasa, 16 Jul 2024 18:36 WIB
beautiful muslim woman open her palm and pray before eating
Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Makassar -

Puasa 11 Muharram merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan setelah melaksanakan puasa Tasua dan puasa Asyura. Nah, berikut jadwal, niat, tata cara, hingga hukum puasa 11 Muharram.

Mengutip laman NU online, puasa 11 Muharram dianjurkan oleh Rasulullah SAW agar amalan tersebut menjadi pembeda dengan amalan orang Yahudi yang juga mengerjakan puasa Asyura 10 Muharram. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari sahabat Ibnu Abbas RA, marfu':

Artinya: "Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaum Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya." (HR.Ahmad)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, bagi detikers yang ingin melaksanakan amalan ini, berikut jadwal, niat, hingga hukum puasa 11 Muharram. Yuk, disimak!

Jadwal Puasa 11 Muharram

Berdasarkan kalender Islam Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Muharram jatuh pada tanggal 7 Juli. Dengan demikian, puasa 11 Muharram dapat dilaksanakan pada Rabu, 17 Juli 2024.

ADVERTISEMENT

Namun, perlu diketahui jadwal antara pemerintah dan NU memiliki sedikit perbedaan tahun ini.

Sebelumnya, pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menetapkan tanggal 1 Muharram tahun ini jatuh pada Senin, 8 Juli 2024. Ketetapan tersebut termaktub dalam Surat Keputusan Lembaga Falakiyah (LF) PBNU nomor 002/SK/LF/-PBNU/X/2022.

"Awal bulan Muharram, 1446 H bertepatan dengan Senin Legi 8 Juli 2024 M (mulai malam Senin) atas dasar Istikmal," tulis LF PBNU dalam surat keputusan yang dikutip pada Selasa (16/7).

Maka, untuk NU puasa 10 Muharram jatuh di hari Rabu, 17 Juli 2024. Artinya, puasa Muharram Pemerintah dan NU tahun ini memiliki perbedaan jadwal satu hari.

Untuk lebih jelas, berikut rincian jadwalnya:

  • Puasa 10 Muharram (Puasa Asyura): Selasa, 16 Juli 2024
  • Puasa 10 Muharram (Puasa Asyura) Versi NU: Rabu, 17 Juli 2024.

Niat Puasa 11 Muharram

Berikut ini bacaan niat puasa 11 Muharram dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."

Tata Cara Puasa 11 Muharram

Pada dasarnya tata cara puasa sunnah 11 Muharram Muharram sama saja dengan puasa sunnah lainnya. Adapun yang menjadi pembeda hanyalah niatnya.

Berikut tata cara puasa pada tanggal 11 Muharram:

  1. Membaca niat pada malam hari sebelum masuk waktu subuh. Niat puasa ini sebaiknya dibaca secara lisan.
  2. Makan sahur dianjurkan untuk dilakukan menjelang masuk waktu subuh atau sebelum masuk waktu imsak.
  3. Selama mengerjakan puasa, umat muslim harus menahan diri makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa. Hal ini dilakukan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
  4. Ketika berpuasa, umat muslim wajib menjaga diri ataupun menghindari hal-hal yang membatalkan pahala puasa. Contohnya berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa lainnya.
  5. Segera untuk berbuka puasa saat tiba waktu maghrib.

Hukum Puasa 11 Muharram

Hukum mengerjakan puasa 11 Muharram ini telah disebutkan dalam berbagai riwayat, salah satunya dalam Fathul Mu'in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari:

و) يوم (عاشوراء) وهو عاشر المحرم لأنه يكفر السنة الماضية كما في مسلم (وتاسوعاء) وهو تاسعه لخبر مسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع فمات قبله والحكمة مخالفة اليهود ومن ثم سن لمن لم يصمه صوم الحادي عشر بل إن صامه لخبر فيه

Artiny: "(Disunahkan) puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. (Disunahkan) juga puasa Tasu'a, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tasu'a.' Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu. hikmah puasa Tasu'a adalah menyalahi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu'a. Tetapi juga puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu'a sesuai hadits Rasulullah SAW," (Lihat Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu'in pada hamisy I'anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301).

Lebih lanjut, Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi menjelaskan bahwa puasa 11 Muharram tetap dianjurkan meskipun salah seorang muslim telah mengiringi puasa Asyura dengan puasa 9 Muharram. Anjuran ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang diriwayat Imam Ahmad bin Hanbal:

قوله بل وإن صامه) أي بل يسن صيام الحادي عشر وإن صام التاسع (قوله لخبر فيه) أي لورود خبر في صيامه الحادي عشر مع ما قبله من صيام العاشر والتاسع وهو ما رواه الإمام أحمد صوموا يوم عاشوراء وخالفوا اليهود وصوموا قبله يوما وبعده يوما ذكره في شرح الروض وذكر فيه أيضا أن الشافعي نص في الأم والإملاء على استحباب صوم الثلاثة ونقله عنه الشيخ أبو حامد وغيره اهـ

Artinya: "Maksud (perkataan, 'bahkan sekalipun ia telah memuasakannya) bahkan tetap dianjurkan puasa 11 Muharram sekalipun ia telah berpuasa pada Tasu'a 9 Muharram. Maksud (perkataan 'sesuai hadits Rasulullah SAW perihal ini') adalah sesuai hadits yang menganjurkan puasa pada 11 Muharram setelah puasa 9 dan 10 Muharram. Sabda Rasulullah SAW perihal ini diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal yang berbunyi, 'Puasalah kalian pada Asyura (10 Muharram). Berbedalah dari kaum Yahudi dengan berpuasa sehari sebelum dan sesudahnya.' Hal ini tersebut di Syarhur Raudh. Di sini disebutkan bahwa Imam As-Syafi'i mencantumkan anjuran puasa tiga hari ini di kitab Al-Umm dan Al-Imla' sebagai dikutip Syekh Abu Hamid dan ulama lain," (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar'i, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 266).

Setelah melihat kedua penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa hukum puasa 11 Muharram adalah sunnah. Puasa ini dilakukan sebagai pelengkap puasa Asyura 10 Muharram dan sebagai pembeda umat muslim dan umat Yahudi.

Berpuasa di tanggal 10 dan 11 Muharram bisa dilakukan semisal tidak sempat mengerjakan di tanggal 9 Muharam. Selain itu, mengerjakan ibadah di kedua tanggal tersebut masih termasuk kiat memperbanyak puasa di bulan Muharam.

Keutamaan Puasa 11 Muharram

Berikut ini beberapa keutamaan puasa 11 Muharram yang perlu diketahui umat muslim, yakni:

1. Puasa yang Paling Utama Setelah Ramadhan

Puasa di bulan Muharram merupakan puasa terbaik setelah puasa Ramadhan. Hal ini sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits berikut ini:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

2. Termasuk Puasa yang Dianjurkan di Bulan Mulia

Puasa di bulan Muharram, termasuk puasa 11 Muharram memiliki keutamaan karena bulan pertama ini termasuk ke dalam empat bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum, selain Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah.

Rasulullah SAW pernah menjelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah bahwa umat muslim dianjurkan untuk berpuasa di empat bulan mulia itu.

"Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

3. Setara Pahala Berpuasa 30 Hari

Bagi umat muslim yang berpuasa sehari dalam bulan Muharram akan memperoleh pahala setara puasa 30 hari. Seperti penjelasan yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

4. Pelengkap Puasa Asyura-Pembeda dari Umat Yahudi

Keutamaan lainnya dari puasa di hari Tasua 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yaitu menjadi pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram. Puasa ini juga sekaligus menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.

Hadits riwayat Imam Ahmad dari Ibnu Abbas mengatakan:

Artinya: "Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya."

Demikianlah informasi tentang puasa 11 Muharram, mulai niat, tata cara, hukum, hingga keutamannya. Semoga bermanfaat, detikers!




(edr/edr)

Hide Ads