Kapan Tanggal 10 Muharram 2024? Ini Jadwalnya untuk Mengerjakan Puasa Asyura

Kapan Tanggal 10 Muharram 2024? Ini Jadwalnya untuk Mengerjakan Puasa Asyura

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Senin, 15 Jul 2024 06:30 WIB
Mosques dome on dusk sunset sky and crescent moon symbol religion of Islamic free space text with Ramadan month, Eid Al Adha, Eid Ul Fitr, Muharram
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sumetha Suebchat)
Makassar - 10 Muharram merupakan salah satu hari yang dimuliakan dalam Islam. Lantas, kapan tanggal 10 Muharram 2024?

10 Muharram sendiri umumnya dikenal sebagai Hari Asyura. Mengutip laman NU Online, pada tanggal 10 Muharram terdapat banyak peristiwa penting dan bersejarah bagi umat muslim. Di antaranya, tenggelamnya Fir'aun di dasar laut merah saat mengejar Nabi Musa AS dan selamatnya Nabi Ibrahim AS dari siksa Raja Namrud berupa api yang membakarnya.

Tak hanya peristiwa penting saja, tanggal 10 Muharram juga terdapat sejumlah amalan sunnah yang dapat dilakukan untuk meraih pahala di hari ini. Salah satunya adalah puasa Asyura.

Untuk itu, penting bagi umat muslim mengetahui kapan tanggal 10 Muharram 2024 ini. Nah, bagi detikers yang sedang menanti 10 Muharram, berikut informasi jadwal 10 Muharram 2024 lengkap doa hingga keutamaannya.

Yuk, disimak!

Kapan Tanggal 10 Muharram 2024?

Mengacu pada kalender Islam Hijriah 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, tanggal 10 Muharram 1446 atau hari Asyura jatuh di hari Selasa, 16 Juli 2024. Ketetapan Pemerintah RI ini sama dengan Muhammadiyah.

Namun terdapat perbedaan penetapan jadwal 10 Muharram 1446 antara pemerintah dan Pengurus Besan Nahdlatul Ulama (PBNU). Sebelumnya, PBNU telah menetapkan tanggal 1 Muharram tahun ini jatuh di hari Senin, 8 Juli 2024. Dengan demikian, untuk warga NU, tanggal 10 Muharram 1446 jatuh di hari Rabu, 17 Juli 2024. Artinya, penetapan tanggal 10 Muharram 1446 antara Pemerintah RI dan warga NU ini selisih satu hari.

Berikut rincian lebih jelasnya:

  • 10 Muharram 1446 versi Pemerintah RI dan Muhammadiyah: Selasa, 16 Juli 2024
  • 10 Muharram 1446 versi NU: Rabu, 17 Juli 2024

Anjuran Puasa Asyura pada Tanggal 10 Muharram

Mengutip laman NU Online, puasa Asyura merupakan salah satu puasa terbaik setelah Ramadhan yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh Rasulullah SAW.

Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

Niat Puasa Asyura Tanggal 10 Muharram

Bagi umat Islam yang hendak melaksanakan puasa di tanggal 10 Muharram ini, maka wajib mengawalinya dengan berniat. Berikut bacaan niat puasa 10 Muharram dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya yang bisa dilafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa 10 Muharram Siang Hari

Jika seseorang terlupa membaca niat pada malam hari, maka diperbolehkan berniat pada siang harinya, selama ia belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Adapun bacaan niatnya, adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah SWT."

Keutamaan Puasa 10 Muharram

Masih mengutip laman NU Online, beberapa keutamaan yang didapat umat muslim ketika melaksanakan puasa 10 Muharram di antaranya sebagai berikut:

1. Puasa Utama setelah Ramadhan

Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan, salah satunya adalah puasa 10 Muharram. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan Rasulullah SAW:

Artinya: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam." (HR Muslim)

2. Mendapat Pahala 10.000 Malaikat

Mengambil keterangan dari Kitab Tarikhul Khamis karya Syaikh Husain bin Muhammad bin Hasan Addayyari Bakri, KH Sholeh Darat menjelaskan mengenai perintah Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat untuk melaksanakan puasa Asyura. Bagi umat Islam yang mengerjakan puasa ini akan diberi pahala 10.000 Malaikat.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

Artinya: "Barangsiapa puasa tanggal 10 Muharram, maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh dan 10.000 orang yang mati syahid".

3. Puasa Sehari Setara Puasa 30 Hari

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengatakan bahwa umat muslim yang melaksanakan puasa di bulan Muharram termasuk puasa Tasua dan Asyura akan mendapatkan pahala puasa setara 30 hari. Berikut isi hadits tersebut:

"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Meskipun ini hadits gharîb, tetapi sanadnya tidak bermasalah)

4. Menghapus Dosa Setahun Lalu

Puasa pada tanggal 10 Muharram juga dapat menghapus dosa setahun yang telah lewat. Dari sahabat Abu Qatadah pernah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA: sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim)

Namun, perlu diketahui dan diperjelas bahwa dosa yang dimaksud di sini bukanlah semua dosa, namun hanya sebatas dosa kecil saja bukan dosa-dosa besar.

5. Menjadi Pembeda dengan Orang Yahudi

Mengerjakan puasa di 10 Muharram dianjurkan untuk dilengkapi puasa Tasu'a pada 9 Muharram atau puasa 11 Muharram. Kedua puasa sunnah ini bertujuan untuk menjadi pembeda antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Sahabat Ibnu Abbas RA:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu, Rasulullah SAW bersabda: Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya." (HR Ahmad)

Doa yang Dibaca pada 10 Muharram (Hari Asyura)

Selain berpuasa, ada juga doa yang dianjurkan untuk dibaca umat muslim pada tanggal 10 Muharram atau di hari Asyura. Berikut bacaan doanya dalam tulisan Arab, Latin, beserta artinya:

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab Latin: Subḫânallâhi mil-al mîzani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Artinya: "Mahasuci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab Latin: Walḫamdulillâhi mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Artinya: "Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab Latin: Lailahaillallâhu mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab Latin: Allâhu Akbaru mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridha wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Artinya: "Allah Mahabesar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab Latin: Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi mil-al mîzâni wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.

Artinya: "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy."

لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ

Arab Latin: Lâ malja-a wa lâ manjâ minallâhi illâ ilaih.

Artinya: "Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya."

سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab Latin: Subḫanallâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti.

Artinya: "Mahasuci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab Latin: Alḫamdulillâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti.

Artinya: "Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab Latin: Lâ ilâha illallâh 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti.

Artinya: "Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab atin: Allâhu akbar 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimâtillâhit tâmmâti.

Artinya: "Allah Mahabesar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab Latin: Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti.

Artinya: "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna."

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Arab Latin: Hasbunallâhu wa ni'mal wakîl ni'mal maulâ wa ni'man nashîr.

Artinya: "Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong."

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Arab Latin: Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muḫammadin wa 'alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama tasliman katsira(n).

Artinya: Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah. (Syekh Sulaiman al-Jalam, Hasyiyah Al-Jamal 'Ala Syarhil Manhaj, Juz II: 348).

Bagi umat muslim yang membaca doa di atas akan mendapatkan keutamaan berupa cahaya hatinya tidak akan mati di tahun tersebut. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Syekh Sulaiman Al-Jamal:

وَنُقِلَ عَنْ بَعْضِ الصُّوفِيَّةِ أَنَّ مَنْ قَرَأَ هَذَا الدُّعَاءَ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ لَمْ يَمُتْ فِي سَنَتِهِ وَمَنْ فَرَغَ أَجَلُهُ لَمْ يُلْهِمْهُ اللَّهُ تَعَالَى قِرَاءَتَهُ وَهُوَ مِنْ الْمُجَرَّبَاتِ الَّتِي لَا شَكَّ فِيهَا

Artinya: "Dikutip dari sebagian ulama sufi, siapa saja yang membaca doa ini pada Hari Asyura, niscaya tidak mati hatinya pada tahun tersebut. Siapa saja yang selesai ajalnya, Allah tidak mengilhaminya untuk membaca doa tersebut. Doa ini termasuk mujarab (teruji) tanpa keraguan." (Syekh Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal 'ala Syarhil Manhaj, juz II, halaman 348).

Peristiwa Bersejarah dalam Islam di Tanggal 10 Muharram

Di tanggal 10 Muharram juga terdapat sejumlah peristiwa penting dan bersejarah bagi umat muslim. Berikut 20 peristiwa penting yang terjadi saat 10 Muharram sebagaimana dalam kitab klasik umat Islam, Kitab I'anah At-Thalibin II/2, di antaranya:

  1. Diciptakannya Nabi Adam AS di surga.
  2. Diterimanya taubat Nabi Adam AS.
  3. Naik dan sejajarnya perahu Nabi Nuh AS dengan bukit Judi setelah banjir besar, serta turunnya ke muka bumi setelah banjir bandang.
  4. Dikeluarkannya Nabi Yunus AS dari perut ikan paus.
  5. Diterimanya taubat umat Nabi Yunus AS.
  6. Dilahirkannya Nabi Ibrahim AS.
  7. Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud.
  8. Dikeluarkannya Nabi Yusuf AS dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya.
  9. Dipertemukannya Nabi Yusuf AS dengan keluarganya kembali.
  10. Disembuhkannya penglihatan Nabi Ya'qub AS.
  11. Dibukanya (dihilangkan) 'madlorot' yang mendera Nabi Ayyub AS.
  12. Diampuninya Nabi Daud AS.
  13. Terbelahnya laut merah untuk Nabi Musa AS setelah dikejar Fir'aun.
  14. Tenggelamnya Fir'aun di dasar laut merah saat mengejar Nabi Musa AS.
  15. Dilahirkannya Nabi Isa AS.
  16. Diangkatnya Nabi Isa ke langit.
  17. Dibolak-balikannya tubuh ashabul Kahfi (para pemuda Bani Israil yang bersembunyi di dalam gua).
  18. Diciptakannya ruh Nabi Muhammad SAW.
  19. Dikandungnya Nabi Muhammad SAW di rahim Ibunda Aminah RA.
  20. Wafatnya (syahid) cucu Nabi Muhammad SAW Sayyiduna Husein RA.

Nah, itulah tadi penjelasan terkait kapan tanggal 10 Muharram 2024. Semoga menjawab ya, detikers.


(edr/alk)

Hide Ads