Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram Lengkap Hukum dan Keutamaannya

Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram Lengkap Hukum dan Keutamaannya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Senin, 15 Jul 2024 10:30 WIB
Ilustrasi buka puasa Ramadan.
Ilustrasi bacaan niat puasa Asyura 10 Muharram. (Foto: Shutterstock)
Makassar -

Puasa Asyura merupakan salah satu amalan sunnah yang dapat dilakukan di bulan Muharram. Lantas, seperti apa bacaan niat puasa Asyura 10 Muharram?

Puasa Asyura dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Adapun jadwal puasa Asyura tahun ini berbeda antara pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama.

Puasa Asyura atau 10 Muharram 1446 H versi pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada Selasa, 16 Juli 2024. Sementara NU menetapkan jadwal puasa Asyura 10 Muharram 1446 H jatuh pada Rabu, 17 Juli 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi umat Islam yang ingin melaksanakan puasa tersebut, ketahui bacaan niat puasa Asyura berikut ini lengkap dengan hukumnya yang dirangkum detikSulsel dari situs Nahdlatul Ulama.

Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram

Sebagaimana ibadah lainnya, puasa Asyura juga wajib diawali dengan berniat. Adapun bacaan niat puasa Asyura yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma syûrâ-a lilâhi ta'âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'âlâ

Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura di Siang Hari

Adapun yang tidak sempat melafalkan niat pada malam hari, dapat melafalkannya pada siang hari. Dengan syarat, orang yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut niat puasa Tasua dan Asyura di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatit Tasû'â awil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a atau Asyura hari ini karena Allah SWT."

Hukum Puasa Asyura

Dalam Islam, umat muslim dianjurkan berpuasa pada 10 Muharram atau puasa Asyura. Terdapat banyak keutamaan dalam puasa tersebut.

Disebutkan dalam Fathul Mu'in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa setahun lalu orang yang berpuasa 10 Muharram.

و) يوم (عاشوراء) وهو عاشر المحرم لأنه يكفر السنة الماضية كما في مسلم (وتاسوعاء) وهو تاسعه لخبر مسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع فمات قبله والحكمة مخالفة اليهود ومن ثم سن لمن لم يصمه صوم الحادي عشر بل إن صامه لخبر فيه

Artinya: "(Disunahkan) puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. (Disunahkan) juga puasa Tasua, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tasu'a.' Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu. hikmah puasa Tasu'a adalah menyalahi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu'a. Tetapi juga puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu'a sesuai hadits Rasulullah SAW," (Lihat Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu'in pada hamisy I'anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301).

Agar berbeda dari kaum Yahudi di masa Rasulullah, umat muslim juga dianjurkan untuk berpuasa pada 9 dan 11 Muharram. Pasalnya, kaum Yahudi saat itu hanya berpuasa pada 10 Muharram.

Kendati demikian, bagi mazhab Syafi'i, puasa Asyura saja tanpa diiringi puasa sehari sebelum dan sesudahnya tidak masalah.

وفي الأم لا بأس أن يفرده (أي لا بأس أن يصوم العاشر وحده

Artinya: "

(Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja) maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja (tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya)," (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar'i, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 266).

Tata Cara Puasa Asyura

Pelaksanaan puasa Asyura sama dengan puasa sunnah lainnya. Berikut ini tata caranya:

  1. Melafalkan niat puasa sunnah Asyura.
  2. Makan sahur menjelang masuk waktu subuh atau sebelum imsak.
  3. Puasa dengan menahan diri dari hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
  4. Menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:
    كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
    Artinya : Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan. (HR An-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah RA). (Abul Fadl Al-'Iraqi, Al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, halaman 186).
  5. Segera berbuka puasa saat tiba waktu Maghrib.

Keutamaan Puasa Asyura

Sedikitnya, terdapat empat keutamaan puasa Asyura. Berikut di antaranya:

1. Puasa Muharram menjadi puasa yang paling Utama, sebagiamana disebutkan Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim)

2. Termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau Al-asyhurul hurum. Dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya:

عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)

"Diriwayatkan dari Al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah SAW, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah SAW bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah saw bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah saw bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya)

3. Puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari, sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR At-Thabarani dalam Al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah). (Abdul Adhim bin Abdul Qawi Al-Mundziri, At-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil 'Ilmiyyah], juz II, h. 70).

4. Khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Dalam hadits riwayat Imam Muslim:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA: sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim).

Itulah bacaan niat puasa Asyura 10 Muharram lengkap dengan hukumnya. Semoga bermanfaat, detikers.




(alk/alk)

Hide Ads