Puasa Asyura merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk dikerjakan di bulan Muharram. Bagi yang menjalankannya hari ini, berikut bacaan doa buka puasa 10 Muharram yang dapat dibaca untuk menyempurnakan ibadah.
Puasa Asyura dilakukan umat Islam setiap tanggal 10 Muharram. Seperti yang diketahui sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menetapkan tanggal 1 Muharram tahun ini jatuh di hari Senin, 8 Juli 2024.
Dengan demikian, untuk warga NU menjalankan puasa Asyura 10 Muharram dilaksanakan hari ini, Rabu, 17 Juli 2024. Adapun puasa ini dikerjakan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, seperti apa bacaan doa buka puasanya ini? Simak selengkapnya di bawah ini!
Doa Buka Puasa 10 Muharram
Dilansir dari laman NU Online, doa yang dibaca ketika buka puasa Asyura pada dasarnya sama dengan doa buka puasa pada umumnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa versi doa buka puasa Asyura yang dapat dibaca sesuai yang telah diterangkan dalam beberapa riwayat hadits.
Berikut beberapa versi doa buka puasa sunnah, termasuk puasa Asyura, yakni:
1. Riwayat sahabat Mu'adz bin Zuhrah
Doa buka puasa sunnah pertama ini diriwayatkan oleh Mu'adz bin Zuhra. Berikut bacaan doanya dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu.
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."
2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar
Adapun doa buka puasa sunnah selanjutnya diterangkan oleh Abdullah bin Umar. Ini bacaan doanya dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Arab latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."
3. Kitab Fathul Mu'in
Dalam Kitab Fathul Mu'in juga dijelaskan tentang ketentuan membaca doa sesuai dengan bacaan doa dalam hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah.
Lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ini bisa ditambahkan ketika seseorang berbuka menggunakan air. Berikut penjelasannya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
Bacaan doa terakhir ini disampaikan Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna. Berikut lafadz doanya dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.
Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Waktu Membaca Doa Buka Puasa
Selain bacaan doa buka puasa sunnah, penting juga diketahui umat muslim tentang waktu membaca doa berbuka puasa. Sebab, banyak umat Islam yang terkadang masih keliru dalam membacakan doa berbuka puasa.
Lantas, kapan doa buka puasa ini dibaca?
Masih mengutip laman NU Online, Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hassyiyah I'anatut-thalibin, menerangkan bahwa waktu yang tepat untuk membaca doa buka puasa adalah setelah makan, bukan sebelum atau saat berbuka.
Hal ini merujuk pada makna yang terkandung dalam doa buka puasa itu sendiri. Syekh Said bin Muhammad Ba'ali dalam Kitab Busyra al-Karim menjelaskan, disunnahkan (membaca doa buka puasa) ketika hendak berbuka tetapi (waktu) yang lebih utama adalah setelah berbuka dengan membaca doa: 'Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu'.
Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Sunnah
Tata cara berbuka puasa juga penting untuk diketahui. Adapun cara berbuka puasa sesuai anjuran sunnah atau tuntunan syara':
- Menyegerakan berbuka apabila sudah yakin masuk waktu berbuka puasa atau waktu Maghrib
- Berbuka terlebih dulu sebelum shalat Maghrib
- Membaca basmalah sebelum berbuka puasa. Bila lupa membaca basmalah sebelum makan, maka ketika ingat bacalah bismillahi awwalahu wa akhirahu
- Makan kurma, disunnahkan mengonsumsi dengan jumlah ganjil, misalnya tiga atau lima butir
- Kalau tidak ada kurma, disunnahkan berbuka dengan minum air terutama air Zamzam sebanyak tiga kali tegukan
- Kalau tidak ada air Zamzam maka berbuka dengan air mineral atau air kemasan
- Kalau tidak ada air minum maka disunnahkan berbuka dengan sesuatu yang manis
- Setelah itu disunnahkan untuk membaca doa berbuka puasa (du'â' al-ifthâr), dengan mengangkat kedua belah telapak tangan ke atas, berupa doa ma'tsûr (doa yang diajarkan oleh Nabi SAW), atau rangkaian doa yang disusun oleh para ulama dari doa-doa dalam hadits tersebut.
- Makan dan minum secukupnya.
- Setelah selesai berbuka puasa, bisa dilanjutkan membaca doa buka puasa di atas.
Nah, itulah tadi informasi lengkap tentang bacaan doa buka puasa 10 Muharram serta tata cara berbuka puasa yang benar sesuai sunnah syara'. Semoga bermanfaat, detikers!
(edr/edr)