Target DPP Hanura ke Danny-IAS Jika Ingin Diusung di Pilgub Sulsel

Target DPP Hanura ke Danny-IAS Jika Ingin Diusung di Pilgub Sulsel

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 25 Mei 2024 06:30 WIB
Danny Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin.
Foto: Danny Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin. (Dok. detikSulsel)
Makassar -

DPP Hanura merekomendasikan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel). Kini, Danny dan IAS diberi target membangun koalisi dengan partai lain selama sebulan sebelum Hanura resmi mengusung keduanya.

Diketahui, Danny dan IAS masing-masing mendapat surat rekomendasi sebagai bakal calon Gubernur Sulsel dari Ketua Umum Hanura Oesman Sapta (OSO). Hal ini setelah keduanya mendaftar penjaringan calon kepala daerah (cakada) lewat DPD Hanura Sulsel.

"Semua diperintahkan untuk intensif komunikasi dengan internal Hanura di daerah dan pusat dan eksternal Hanura," kata Ketua DPD Hanura Sulsel Amsal Sampetondok kepada detikSulsel, Jumat (24/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amsal mengatakan penugasan untuk keduanya tertuang dalam surat rekomendasi DPP Hanura. Surat rekomendasi itu berlaku selama satu bulan atau berakhir pada 21 Juni 2024.

"(Bakal calon Gubernur Sulsel diminta) Melakukan sosialisasi di daerah dan cari pasangan. Kemudian cari parpol koalisi, kalau sudah itu baru keluar rekomendasi usungan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Amsal, jika persyaratan dukungan minimum koalisi tidak terpenuhi, maka surat rekomendasi dinyatakan tidak berlaku. Dia berharap Danny dan IAS juga meningkatkan elektabilitasnya sejak surat rekomendasi itu dikeluarkan.

"Pak Ketum minta para bakal calon gubernur untuk serius melakukan sosialisasi di daerah masing-masing. Pak OSO menegaskan jika akan mempertimbangkan hasil survei nanti dalam menentukan usungannya, kita kan mau menang," ucap Amsal.

Sebagai informasi, IAS lebih dulu menerima surat rekomendasi itu saat datang di kediaman Ketua Umum Hanura OSO di Jakarta Pusat, Kamis (23/5). Amsal mendampingi IAS sekaligus menghadiri acara silaturahmi di rumah OSO.

"Jadi saya bawa berkas 2 orang, Pak Danny dan Pak IAS. Pak IAS hadir dan telah menerima surat rekomendasi itu," tuturnya.

Sementara Danny akan menyusul menyambut surat rekomendasi tersebut karena tidak bisa menghadiri undangan silaturahmi Hanura. Danny diminta mengambil sendiri surat tugas tersebut.

"Pak Danny ada mi juga dia surat rekomendasinya, jadi nanti yang bersangkutan datang ambil sendiri di DPP, itu perintahnya Pak Ketum," imbuh Amsal.

Sementara IAS menyambut positif surat rekomendasi dari DPP Hanura untuk maju Pilgub Sulsel. Rekomendasi berupa surat tugas ini adalah yang kedua diterima IAS setelah lebih dulu diusung Golkar.

IAS menegaskan saat ini fokus dan intens membangun komunikasi dengan partai lain yang juga ditempatinya mendaftar, yakni PAN, PPP, PKB dan PKS. Di DPRD Sulsel, Demokrat dan PKS mengantongi 7 kursi, PKB dan PPP masing-masing 8 kursi, serta PAN 4 kursi.

"Kami berharap bangunan komunikasi yang hangat dengan partai-partai lain yang kami sudah tempati mendaftar juga berbuah positif sebagaimana Golkar dan Hanura," ujar IAS dalam keterangannya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Wacana Duet Danny-IAS di Pilgub Sulsel

DPD Hanura Sulsel sebelumnya mewacanakan Danny dan IAS berpasangan untuk maju di Pilgub Sulsel. Namun IAS mengaku ingin fokus meningkatkan elektabilitasnya lebih dulu.

"Karena nanti pendekatannya, pendekatan elektoral, kalau bagus elektoral kita berdua kenapa tidak? Iya, toh. Memungkinkan iya, kan kontestasi itu orientasinya menang," kata IAS saat dihubungi, Minggu (19/5).

IAS pun enggan berspekulasi lebih jauh soal kans berpasangan dengan Danny. Dia menilai duet IAS dan Danny pun akan bermasalah terkait siapa yang akan menjadi calon gubernur atau wakil gubernur Sulsel.

"Iya seperti itu (penentuan 01 dan 02 jika berpasangan) akan jadi problem, tapi pada akhirnya ditentukan oleh siapa yang punya peluang dan kita harus realistis," ungkapnya.

Sementara itu, Danny wacana berduet dengan IAS perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Dia tidak mempermasalahkan rencana ini asal bisa meningkatkan elektoral saat bertarung nanti.

"Yang penting bisa sama-sama meraih kemenangan, jadi pasangan memberi kontribusi suara atau elektoral," ujar Danny kepada detikSulsel, Senin (20/5).

Danny lantas menyinggung soal jangkauan elektoral jika berpasangan dengan IAS. Menurutnya, faktor geopolitik akan menjadi pertimbangan dalam menentukan siapa pasangan yang cocok jika bertarung di Pilgub Sulsel nanti.

"Kita mau ketika berpasangan jangkauan elektoral makin luas. Tapi saya kira politik cair, semua bisa terjadi, kita lihat nantilah," jelasnya.




(sar/sar)

Hide Ads