Hubungan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) makin cair jelang pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel). Kedua bakal calon gubernur itu kini diwacanakan untuk berduet usai melakukan pertemuan.
Ketua DPW PSI Sulsel Muhammad Surya mengatakan pertemuan Danny dan IAS berlangsung di kediaman pribadi Danny di Jalan Amirullah, Makassar, pekan lalu. Pertemuan itu difasilitasi Surya atas permintaan IAS yang ingin bertemu Danny.
"Saya ada juga karena saya yang fasilitasi. Sekitar minggu lalu kayaknya itu, di rumahnya Pak Wali (Danny)," ungkap Surya kepada detikSulsel, Minggu (19/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kata Surya, pertemuan itu bukan dalam rangka membahas secara khusus kontestasi Pilgub Sulsel. Menurutnya, IAS meminta bertemu karena ada urusan lain.
"Tidak ada pembicaraan serius soal pilgub, cuma silaturahmi, senda gurau, biasa kebetulan ada urusan, saya yang atur," ujarnya.
Surya menyebut pertemuan itu berlangsung cair. Meski di sela pembicaraan sesekali menyinggung Pilgub Sulsel, namun disebutnya sekadar saling tanya bagaimana persiapan dan perkembangan survei terkini masing-masing.
"(Suasana) Cair, membahas pilgub tapi tidak membahas saya, kau dan seterusnya, tidak ada begitu-begitu, sama sekali tidak ada. Saling bertanya saja bagaimana survei, tidak ada bahas soal pilgub secara serius," katanya.
"Sebenarnya cuma ada urusan yang dia mau sampaikan langsung," tambah Surya.
Surya pun menyambut positif IAS dan Danny yang diwacanakan berduet. Menurutnya, ide itu cukup menarik apalagi Pilgub Sulsel masih akan dinamis.
"Idenya juga bagus itu kalau ada wacana itu, itu kan tidak tertutup kemungkinan. Soal siapa 01 atau 02 silakan dianalisa sendiri karena semua punya kans, semua punya kesempatan, sama-sama kuat. Mereka bersahabat," jelas Surya.
Hanura Dorong Duet Danny-IAS
Kabar Danny dan IAS bertemu ini juga langsung disambut Hanura Sulsel. Hanura tertarik jika keduanya berpasangan di Pilgub Sulsel.
"Sebaiknya berpaket, kalau jadi, kuat itu. Paling bagus kalau itu, sudah selesai barang-barang," ujar Ketua DPD Hanura Sulsel, Amsal Sampetondok kepada detikSulsel, Minggu (19/5).
Soal siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur, Amsal menyerahkan kepada keduanya untuk memutuskan jika resmi berpasangan. Dia menilai dua tokoh ini akan berpeluang besar memenangkan Pilgub Sulsel jika berduet.
"Pertanyaan siapa 01 dan 02? Biarkan mereka putuskan karena dua-duanya orang hebat," ujar Amsal.
Amsal menilai pertemuan IAS dengan Danny itu merupakan sinyal keduanya berpeluang menyatu. Pertemuan itu juga menandakan jika hubungan keduanya makin baik.
"Kalau sudah duduk berdua berarti sudah ada tanda-tanda. Berarti juga sudah cair komunikasi mereka, selama ini kan tidak. Biasalah politik toh," kata Amsal.
"(Makanya) Saya wacanakan ini karena itu, memonitor mereka sudah duduk berdua. Kita-lah partai yang bisa mewacanakan atau memfasilitasi," ujar Amsal menambahkan.
Tak sekadar mewacanakan, Amsal memastikan Hanura akan menjadi bagian dari pengusung jika keduanya ingin berpaket. Apalagi keduanya memang menjadi pendaftar di penjaringan calon kepala daerah (cakada) di Hanura Sulsel.
"Pasti itu (akan mengusung), keduanya juga datang memang mendaftar ke Hanura," beber Amsal.
Respons IAS di halaman selanjutnya.
IAS Fokus Maksimalkan Elektoral
IAS pun merespons santai wacana diduetkan dengan Danny. Dia mengaku masih fokus memaksimalkan elektabilitasnya agar diusung partai politik.
"Kita jalan aja dulu karena saya berusaha memaksimalkan dulu elektoral, nanti kan pada akhirnya kita masing-masing butuh partai. Jadi nanti, saya juga (butuh dukungan) Hanura, bagaimana nanti, nanti pi dilihat," ujar IAS kepada detikSulsel, Minggu (19/5).
Menurut IAS, untuk diusung sebagai pasangan calon maka indikatornya adalah elektabilitas. Dia menyebut peluang berpasangan dengan Danny terbuka lebar jika elektabilitas saat dipaketkan tinggi.
"Karena nanti pendekatannya, pendekatan elektoral, kalau bagus elektoral kita berdua kenapa tidak? Iya, toh. Memungkinkan iya, kan kontestasi itu orientasinya menang," jelas IAS.
Kendati demikian, dia mengakui wacana itu akan sulit menentukan siapa di posisi calon gubernur dan calon wakil gubernur. Meski, kata dia, pada akhirnya yang punya elektabilitas tinggi yang akan didorong menjadi cagub.
"Iya seperti itu (penentuan 01 dan 02 jika berpasangan) akan jadi problem, tapi pada akhirnya ditentukan oleh siapa yang punya peluang dan kita harus realistis," ungkapnya.
IAS juga mengakui pertemuannya dengan Danny sekadar silaturahmi biasa dan ada urusan lain. Pertemuannya bukan secara khusus membahas Pilgub Sulsel.
"Kalau saya sama Pak Wali banyak ji urusan, tidak pernah bicara tentang pilkada. Pokoknya itu, tidak pernah bicara tentang pilkada, gitu loh, kalau bicara yang lain banyak. Tapi kita soal pilkada tidak pernah. Iya silaturahmi," kata IAS.
Namun IAS mengaku mereka akan saling mendoakan di Pilgub Sulsel apapun hasilnya nanti. "Iya pasti saling mendoakan yang terbaik, doa itu kan dukungan mi," sambung IAS.
Simak Video "Danny Pomanto Dedikasi 'Anak Lorong' Untuk Kota Makassar"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/sar)