.webp)
DPD Hanura Sulawesi Selatan (Sulsel) mewacanakan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) berpasangan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel. Amsal menilai paket Danny dan IAS berpeluang besar memenangkan Pilgub Sulsel.
"Sebaiknya berpaket, kalau jadi, kuat itu. Paling bagus kalau itu, sudah selesai barang-barang. Pertanyaan siapa 01 dan 02? Biarkan mereka putuskan karena dua-duanya orang hebat," ujar Ketua DPD Hanura Sulsel Amsal Sampetondok kepada detikSulsel, Minggu (19/5/2024).
Amsal mengaku wacana ini muncul setelah pihaknya mendapatkan informasi adanya pertemuan antara Danny dan IAS beberapa waktu. Namun dia belum mengetahui persis isi pertemuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katanya mereka kemarin dulu sudah duduk berdua (bertemu). Kalau sudah duduk berdua berarti sudah ada tanda-tanda. Berarti juga sudah cair komunikasi mereka, selama ini kan tidak. Biasalah politik toh," kata Amsal.
"(Makanya) Saya wacanakan ini karena itu, memonitor mereka sudah duduk berdua. Kita-lah partai yang bisa mewacanakan atau memfasilitasi," tambah Amsal.
Amsal kembali menegaskan Hanura akan mengusung Danny dan IAS di Pilgub Sulsel jika berpasangan. Apalagi keduanya memang mendaftar di penjaringan calon kepala daerah (cakada) di Hanura.
"Pasti itu (akan mengusung), keduanya juga datang memang mendaftar ke Hanura. Sudah selesai kemarin pendaftaran, besok mungkin saya bawa ke Jakarta nama-nama yang mendaftar untuk mengikuti tahapan selanjutnya di DPP," beber Amsal.
Diketahui, IAS lebih dulu mengembalikan formulir penjaringan calon gubernur Sulsel di Kantor DPD Hanura Sulsel, Jumat (17/5), lalu disusul Danny sehari setelahnya. Danny juga mengembalikan formulir di PDIP Sulsel pada Sabtu (18/5).
"Saya datang ke rumah saya untuk menyatakan keseriusan untuk maju jadi calon gubernur Sulsel. Partai yang pertama," kata Danny kepada wartawan usai mengembalikan formulir di PDIP, Sabtu (18/5).
Danny mengaku dirinya adalah seorang figur yang nasionalis. Alasan itu pula yang menggerakkan Danny untuk mendaftarkan diri pertama kali di PDIP.
"Saya orang nasionalis. Jadi ideologi saya memang nasionalis. Baik untuk semua itu nasionalis. Dan bisa kita lihat, semua yang mendampingi saya semua keterwakilan masyarakat. Baik keterwakilan agama, keterwakilan suku, tempat tinggal, dan golongan," tuturnya.
(sar/hsr)
