- Niat Sholat Idul Fitri Niat Sholat Idul Fitri sebagai Imam Niat Sholat Idul Fitri sebagai Makmum Niat Sholat Idul Fitri Sendiri
- Jumlah Rakaat Sholat Idul Fitri
- Tata Cara Sholat Ied Idul Fitri 1. Membaca Niat 2. Takbiratul Ihram 3. Membaca Al-Fatihah 4. Rakaat Kedua 5. Mendengar Khutbah
- Hukum Lupa Sholat Ied Idul Fitri
- Amalan Sebelum Mengerjakan Sholat Ied Idul Fitri 1. Mandi dan Menyucikan Diri 2. Memakai Pakaian Terbaik 3. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri 4. Berjalan Kaki dan Melewati Jalan Berlainan 5. Mengumandangkan Takbir
Sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, umat muslim perlu memahami niat dan tata caranya terlebih dahulu. Lantas, bagaimana bacaan niat dan tata cara sholat Idul Fitri ini?
Sholat Idul Fitri dilaksanakan saat memasuki 1 Syawal usai melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Berdasarkan kalender Islam Kemenag RI, Idul Fitri 2024 sendiri diperkirakan jatuh pada tanggal 9 atau 10 April 2024.
Nah, sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, ketahui terlebih dahulu niat serta tata cara pelaksanaannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat Sholat Idul Fitri
Niat Sholat Idul Fitri memiliki lafadz yang berbeda-beda bagi makmum, imam, dan jika dikerjakan sendiri. Berikut ini bacaan niat sholat Idul Fitri lengkap Arab, Latin, dan Artinya.
Niat Sholat Idul Fitri sebagai Imam
Berikut bacaan niat sholat Idul Fitri untuk Imam beserta Arab, Latin, dan artinya:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā.
Artinya: Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah ta'ala."
Niat Sholat Idul Fitri sebagai Makmum
Adapun bacaan niat sholat Ied Idul Fitri untuk makmum, yakni sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an ma'mūman lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah ta'ala."
Niat Sholat Idul Fitri Sendiri
Sholat Idul Fitri dilaksanakan sendirian apabila luput melaksanakannya secara berjamaah. Sholat ini dilaksanakan dua rakaat dan tanpa khutbah.
Berikut bacaan niat sholat Idul Fitri sendiri:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Saya niat shalat Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai karena Allah ta'ala." [1]
Jumlah Rakaat Sholat Idul Fitri
Jumlah rakaat sholat Ied Idul Fitri dijelaskan oleh Sayyidina Umar RA berikut ini:
وصلاة العيد ركعتان لقول عمر رضى الله عنه صلاة الاضحى ركعتان وصلاة الفطر ركعتان وصلاة السفر ركعتان وصلاة الجمعة ركعتان تمام غير قصر على لسان نبيكم صلي الله عليه وسلم وقد خاب من افترى
Artinya: "Sholat Id terdiri atas dua rakaat berdasarkan perkataan Sayyidina Umar RA, 'Shalat Idul Adha dua rakaat. Sholat Idul Fitri dua rakaat. Shalat safar dua rakaat. Shalat Jumat dua rakaat, sempurna tanpa qashar (yang disampaikan) melalui lisan Nabimu SAW. Sungguh, sia-sialah orang yang mengada-ada,'" (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 18)
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka sholat Idul Fitri dilaksanakan dua rakaat sebagaimana sholat Idul Adha dan sholat safar. [2]
Tata Cara Sholat Ied Idul Fitri
Tata cara sholat Ied Idul Fitri dijelaskan dalam kitab Al-Fiqh al-Manhajî 'ala Madzhabil Imâm asy-Syâfi'î. Untuk mengetahuinya, berikut tata caranya:
1. Membaca Niat
Sebelum melaksanakan sholat, imam maupun jemaah perlu membacakan niat terlebih dahulu. Hukum pelafalan niat ini adalah sunnah sehingga boleh dibacakan di dalam hati.
Sebab yang wajib yaitu secara sadar dan sengaja dalam batin bahwa akan menunaikan sholat sunnah Idul Fitri.
2. Takbiratul Ihram
Selanjutnya yaitu memulai sholat dengan takbiratul ihram. Setelahnya, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.
Takbiratul Ihram dalam sholat Ied Idul Fitri ini disunnahkan dikerjakan hingga tujuh kali di rakaat pertama. Di sela-sela masing-masing takbir tersebut dianjurkan untuk membaca bacaan berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Arab Latin: Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila
Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."
Selain itu, jemaah bisa membaca bacaan berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."
3. Membaca Al-Fatihah
Usai membaca doa iftitah dan melakukan takbir sebanyak tujuh kali, maka wajib membaca surah Al-Fatihah. Setelahnya dianjurkan membaca surah Al-A'la.
Setelah itu, jemaah melanjutkan dengan ruku, sujud, duduk di antara dua sujud kemudian berdiri untuk takbir lagi
4. Rakaat Kedua
Pada rakaat kedua ini, takbiratul ihram dilakukan sebanyak lima kali. Di antara takbir-takbir itu dilafadzkan kembali bacaan yang dibacakan pada rakaat pertama.
Setelahnya, dilanjutkan gerakan ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, tahiyat akhir, dan salam.
5. Mendengar Khutbah
Setelah shalat Ied Idul Fitri usai, maka jemaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah Idul Fitri sampai selesai. Terkecuali jika sholat Ied tidak dilaksanakan secara berjamaah.
Sebagaimana dijelaskan Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dalam sebuah hadis berikut ini:
"Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk." (HR Asy-Syafi'i).[3]
Hukum Lupa Sholat Ied Idul Fitri
Sholat Ied Idul Fitri merupakan sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan umat muslim. Sholat Ied ini dikerjakan secara berjamaah dengan bacaan Al-Qur'an yang lantang (jahar) serta diakhiri mendengarkan khutbah.
Akan tetapi, beberapa orang bisa saja luput mengerjakan sholat Ied Idul Fitri secara berjamaah. Entah karena tertidur atau ada udzur yang menghalanginya.
Bagi seorang muslim yang tidak sempat menunaikan sholat Ied berjamaah itu dapat mengqadhanya dengan sholat sendirian. Sebagaimana diterangkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani sebagai berikut:
فإن فاته جميع صلاة العيد استحب له قضاؤها وهو مخير في ذلك بين أن يصلي أربعا كصلاة الضحى بغير تكبير أو بتكبير كهيئتها، فيجمع أهله وأصحابه كل ذلك إليه، وله بذلك فضل كثير
Artinya: "Bila luput seluruh rangkaian shalat Id, seseorang dianjurkan mengqadha shalat Id. Ia boleh memilih shalat empat rakaat seperti shalat Dhuha dengan beberapa takbir sunah (setelah takbiratul ihram) atau tanpa takbir sunah (setelah takbiratul ihram) seperti lazimnya shalat Dhuha. Lalu ia mengumpulkan seluruh anggota keluarga dan sahabatnya. Dengan demikian ia akan mendapat keutamaan yang banyak," (Lihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Guniyah, [Tanpa keterangan tempat, Darul Kutub Al-Islamiyyah: tanpa catata tahun], juz II, halaman 128).
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berpendapat sholat Ied Idul Fitri mesti diqadha sebanyak empat rakaat. Namun, sebagian ulama berpendapat cukup dilaksanakan sebanyak dua rakaat saja.
Sebagaimana dijelaskan Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid berikut:
صفة صلاة الإمام ركعتين يكبر فيهما نحو تكبيره ويجهر كجهره وبه قال الشافعي وأبو ثور. وقال قوم: بل ركعتين فقط لا يجهر فيهما ولا يكبر تكبير العيد. وقال قوم: إن صلى الإمام في المصلى صلى ركعتين وإن صلى في غير المصلى صلى أربع ركعات. وقال قوم: لا قضاء عليه أصلا وهو قول مالك وأصحابه.
Artinya: "Ulama berbeda pendapat perihal orang yang luput shalat Id bersama imam. Sebagian ulama mengatakan, orang itu melakukan shalat empat rakaat. Pendapat ini dipegang oleh Imam Ahmad dan Ats-Tsauri berdasarkan riwayat dari sahabat Ibnu Mas'ud RA. Sebagian ulama mengatakan, ia harus mengqadha shalat dua rakaat dengan cara yang dilakukan imam, baca takbir dan baca surat dengan lantang (jahar) seperti yang dilakukan imam. Pendapat ini dipegang oleh Imam As-Syafi'i dan Abu Tsaur. Ulama lain mengatakan, ia cukup shalat dua rakaat tanpa lantang (jahar) baca surat dan tanpa takbir sunah. Ulama lain mengatakan, jika imam shalat id di mushalla, maka ia shalat Id dua rakaat. Tetapi jika imam shalat di luar musala, maka ia shalat Ied empat rakaat. Ada lagi ulama mengatakan, ia tidak perlu mengqadha shalat id sama sekali. Pendapat ini dipegang oleh Imam Malik dan pengikutnya," (Lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2013 M/1434 H], cetakan kelima, halaman 204).
Dengan begitu, orang yang luput sholat ied bisa melaksanakan sholat ied sendiri sebanyak dua atau empat rakaat tanpa perlu jahar dan khutbah. Adapun pelaksanaannya bisa dilakukan di masjid atau rumah. [4]
Amalan Sebelum Mengerjakan Sholat Ied Idul Fitri
Terdapat beberapa amalan yang bisa dilakukan umat muslim untuk memperoleh keberkahan sebelum melaksanakan sholat Ied Idul Fitri. Berikut di antaranya:
1. Mandi dan Menyucikan Diri
Sebelum berangkat untuk menunaikan sholat Ied, seorang muslim hendaknya mandi dan menyucikan diri terlebih dahulu. Sebelum berangkat ke tempat sholat dianjurkan berwudhu terlebih dahulu.
Mengambil wudhu tidak boleh sampai lupa dikerjakan. Sebab wudhu merupakan salah satu syarat sahnya sholat.
2. Memakai Pakaian Terbaik
Ketika hendak melaksanakan sholat Ied, seorang muslim dianjurkan untuk menghias diri dan memakai pakaian terbaik. Para pria sendiri dianjurkan untuk memakai wangi-wangian.
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Qayyim berikut ini:
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa keluar ketika Shalat Idul Fitri dan Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik".
3. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri
Umat muslim dianjurkan untuk makan sebelum menuju ke tempat pelaksanaan sholat Ied di pagi hari. Berbeda dengan sholat Idul Adha yang tidak dianjurkan untuk makan sebelum melaksanakan sholat.
Sebab, pada Hari Raya Idul Fitri seorang muslim tidak lagi berpuasa seperti sebelumnya di bulan Ramadhan. Sebagaimana hadis Rasulullah berikut:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
Artinya: "Rasulullahﷺ biasa berangkat Salat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Salat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya."
4. Berjalan Kaki dan Melewati Jalan Berlainan
Umat muslim dianjurkan untuk berjalan kaki menuju ke tempat pelaksanaan sholat Ied. Selain itu, dianjurkan pula melewati jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari sholat Ied.
Tujuannya agar seseorang bisa bertemu lebih banyak orang untuk mempererat silaturahmi. Sebagaimana sabda rasulullah SAW yang diriwayatkan Ibnu Jabir berikut:
كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat 'ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang."
5. Mengumandangkan Takbir
Sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri, seorang muslim dianjurkan untuk mengumandangkan takbir. Atau lebih akrab disebut dengan takbiran.
Sebagian ulama berpendapat takbiran ini dimulai setelah waktu magrib sehari sebelum sholat Idul Fitri. Sebagian lainnya berpendapat takbiran dilakukan saat pagi hari ketika menuju sholat Idul Fitri.
Adapun lafadz takbir sesuai tuntunan Rasulullah sebagai berikut:
اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.
Arab Latin: "Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd".
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah-lah segala puji".[5]
Demikianlah ulasan mengenai niat sholat Ied Idul Fitri lengkap tata caranya. Jangan lupa diamalkan, ya!
Sumber:
1. Laman NU Online berjudul "Niat Shalat Idul Fitri Berjamaah dan Sendirian."
2. Laman Pesantren Pati berjudul "Lebaran Sebentar Lagi, Ini Niat Salat Idul Fitri Jamaah dan Sendirian."
3. Laman NU Online berjudul "Panduan Lengkap Shalat Idul Fitri Disertai Niat dan Bacaan di Sela-sela Takbir."
4. Laman NU Online "Perihal Hukum Shalat Id Sendiri"
5. Laman Universitas Muhammadiyah Jakarta berjudul "Amalan Sunnah Sebelum dan Setelah Salat Ied"
(alk/edr)