Tata Cara Sholat Idul Fitri dengan Niat Imam, Makmum, dan Sendiri

Tata Cara Sholat Idul Fitri dengan Niat Imam, Makmum, dan Sendiri

Iqbal Kukuh - detikJabar
Minggu, 30 Mar 2025 19:15 WIB
Muslim Friday mass prayer in Turkey
Ilustrasi salat Idul Fitri (Foto: Getty Images/iStockphoto/mustafagull)
Bandung -

Sholat Idul Fitri adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam setelah menjalani puasa Ramadan. Sholat ini menjadi momen kemenangan dan kebahagiaan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tata cara sholat Idul Fitri.

Dilansir NU Online, ibadah ini hukumnya sunnah muakkad atau sangat dianjurkan tetapi tidak wajib. Meskipun begitu amalan ini tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan dari Ummu 'Athiyah berikut ini:

أَمَرَنَا - تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- - أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat sholat 'ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat sholat."

Tata Cara Sholat Idul Fitri

Mengacu pada Buku Panduan Sholat Lengkap karya Saiful Hadi El Sutha serta Panduan Sholat Rasulullah yang ditulis oleh Imam Abu Wafa, berikut tata cara pelaksanaan Sholat Idul Fitri:

ADVERTISEMENT

1. Membaca Niat

Sebelum memulai sholat, seorang muslim dianjurkan untuk berniat dalam hati sesuai dengan perannya, baik sebagai imam maupun makmum. Bacaan niatnya sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَةً لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى.

Ushallii sunnatan li 'lidil Fithri rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Fitri sebanyak dua rakaat, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul Ihram

Sholat dimulai dengan takbiratul ihram, yaitu mengangkat tangan sejajar dengan telinga atau bahu sambil mengucapkan Allahu Akbar.

3. Membaca Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram, dianjurkan membaca doa iftitah sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fiqh Al-'Ibadat berdasarkan mazhab Imam Syafi'i.

4. Takbir Sebanyak Tujuh Kali pada Rakaat Pertama

Pada rakaat pertama, setelah doa iftitah, dilakukan tujuh kali takbir tambahan. Hal ini bersandar pada hadits.

Diriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW saat bertakbir pada sholat Idul Fitri dan Idul Adha sebanyak tujuh takbir dan pada rakaat kedua bertakbir sebanyak lima takbir " (HR Abu Dawud Dan Malik)

Dalam tiap takbir tidak ada bacaan khusus, tetapi Ibnu Mas'ud meriwayatkan, "Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah."

Para ulama salaf pada tiap takbir membaca tasbih berikut,

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَ ارْحَمْنِي

Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaaha illallahu wallahu akbar allaahummagh firlii warhamnii.

Artinya: "Maha Suci Allah dan segala pujian hanya milik Allah, dan tiada tuhan yang layak disembah melainkan Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ampunilah aku dan sayangilah aku."

5. Membaca Surah Al-Fatihah dan Surah Pendek

Setelah takbir, dilanjutkan dengan membaca Al-Fatihah, lalu membaca surah pendek.

Diriwayatkan dari Nu'man bin Basyir RA, ia berkata, "Rasulullah SAW pada hari raya dan hari Jumat membaca sabbihisma rabbikal 'ala dan hal ataaka hadisul ghosiyah, ia berkata: Dan jika hari raya dan hari Jumat bersamaan dalam satu hari, beliau membaca dua surat tersebut juga pada kedua sholat itu." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, an-Nasai, Ibnu Majah, ad-Darimi, dan Ahmad)

6. Melanjutkan Gerakan Sholat hingga Bangkit ke Rakaat Kedua

Sholat dilanjutkan dengan ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, hingga berdiri kembali untuk rakaat kedua.

7. Takbir Lima Kali pada Rakaat Kedua

Saat berdiri di rakaat kedua, kembali dilakukan lima kali takbir tambahan, sebagaimana hadits dari Aisyah RA. Bacaan di antara takbir ini bisa sama dengan bacaan pada rakaat pertama.

8. Melanjutkan Sholat hingga Salam

Setelah takbir, kembali membaca Al-Fatihah, surah pendek, dan melanjutkan gerakan sholat seperti biasa hingga salam.

Niat Sholat Idul Fitri

Niat sholat Idul Fitri dapat disesuaikan dengan peran yang dilakukan dalam sholat, baik sebagai imam, makmum, maupun sendiri:

1.Niat Sholat Idul Fitri untuk Imam

أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًالِلَّهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَرْ

Arab Latin: Ushallî sunnatan li'îdil fithri rak'ataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi ta'âlâ. Allahu Akbar...

Artinya: "Saya niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Taala." Allahu Akbar...

2. Niat Sholat Idul Fitri untuk Makmum

أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushallî sunnatan li'îdil fithri rak'ataini mustaqbilal qiblati maʻmûman lillâhi ta'âlâ. Allahu Akbar...

Artinya: "Saya niat salat sunah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Taala." Allahu Akbar...

3. Niat Sholat Idul Fitri Sendiri

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.

Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah SWT."

Bacaan di Sela-sela Takbir

Di sela-sela takbir saat sholat Idul Fitri, jamaah membaca bacaan tasbih. Terdapat dua bacaan yang bisa dilafalkan, berikut rinciannya:

1. Bacaan di Sela-sela Takbir Pertama

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Subhanallah walhamdu lillah wa lâ ilaha illallahu wallâhu akbar.

Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar."

2. Bacaan di Sela-sela Takbir Kedua

Selain bacaan di atas, jamaah boleh juga membacakan bacaan tasbih berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Arab Latin: Allâhu akbar kabira, wal hamdu lillâhi katsîrâ, wa subhanallâhi bukrataw wa ashîlâ.

Artinya: "Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada pagi dan petang.

(iqk/iqk)


Hide Ads