Malam takbiran merupakan salah satu tradisi yang kerap dilakukan masyarakat di malam sebelum Hari Raya Idul Fitri. Lantas, malam takbiran Idul Fitri mulai jam berapa?
Seperti diketahui, saat ini umat Islam telah memasuki hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Itu artinya, dalam sehari atau dua hari ke depan umat Islam akan menggelar hari kemenangan, Idul Fitri 1445 H/2024 M.
Takbiran sendiri dilakukan pada malam hari sebelum Hari Raya Idul Fitri keesokan harinya. Biasanya saat takbiran, digelar parade keliling kota untuk mengumandangkan takbir, dzikir, dan puji-pujian kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malam takbiran ini menjadi salah satu tradisi yang sangat ditunggu-tunggu. Karena itu, banyak orang yang tak sabar menunggu momen malam takbiran yang digelar meriah ini.
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan tentang malam takbiran Idul Fitri mulai jam berapa. Yuk, disimak!
Malam Takbiran Idul Fitri Mulai Jam Berapa?
Dikutip dari laman Muslim.or.id, takbiran pada saat Idul Fitri dimulai sejak masuk waktu Magrib, pada malam 1 Syawal. Hal ini berdasarkan dalil dari Al-Quran, Allah SWT berfirman,
"...hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu." (Qs. Al Baqarah: 185)
Ayat ini menjelaskan bahwa, ketika selesai mengerjakan ibadah puasa di bulan Ramadhan, disyariatkan untuk melakukan takbir dan mengagungkan Allah SWT.
Jika mengacu pada ketetapan Muhammadiyah yang menentukan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024, maka malam takbiran akan dimulai pada malam ini, Selasa 9 April 2024 setelah Magrib (sekitar pukul 18.00 waktu setempat).
Adapun keputusan Idul Fitri menurut pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat oleh Kementerian Agama yang akan digelar hari ini, Rabu 9 April 2024.
Waktu Pelaksanaan Takbiran Idul Fitri
Masih menurut laman Muslim.or.id, waktu pelaksanaan takbiran pada Hari Raya Idul Fitri sedikit berbeda pada Hari Raya Idul Adha. Saat Idul Fitri, takbiran dimulai sejak waktu Magrib hingga selesai melaksanakan shalat Id.
Hal ini dilandaskan pada hadits Rasulullah SAW dari Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi SAW keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai shalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621)
Takbiran Idul Fitri ini dapat dilakukan di mana saja, tak harus dilakukan di Masjid. Takbiran ini sangat dianjurkan ketika menuju lapangan sebagaimana hal itu merupakan kebiasaan Nabi SAW.
Bacaan Lafadz Takbiran Idul Fitri
Adapun bacaan yang dapat diucapkan pada malam takbiran yang dikutip dari buku Fiqih Praktis I yang disusun oleh Muhammad Bagir, yakni:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Arab Latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."
Selain itu, umat muslim juga dapat mengumandangkan takbir yang lebih panjang. Berikut bacaannya:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Arab Latin: Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu mukhlishina lahud dana wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar.
Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar.
Tradisi Malam Takbiran di Indonesia
Adapun di Indonesia, takbiran keliling saat malam Idul Fitri telah menjadi tradisi yang dilakukan hampir setiap tahunnya. Tradisi ini dilakukan secara meriah sebagai wujud kebahagiaan menyambut Hari Raya.
Umumnya, tradisi takbiran diisi dengan berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan budaya di daerah masing-masing.
Mengutip dari jurnal Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, takbir keliling merupakan ekspresi kegembiraan masyarakat menyambut Hari Idul Fitri. Selain itu, takbiran juga bertujuan untuk menyiarkan Islam ke kampung-kampung atau daerah-daerah.
Dulu, takbiran digelar dengan berjalan kaki sembari membawa obor dan menggotong beduk. Kini, takbiran makin meriah dengan menggunakan kendaraan.
Bahkan kendaraan-kendaraan itu dihias sedemikian rupa hingga menyerupai berbagai bentuk seperti masjid, perahu, dan lain sebagainya. Sembari itu, juga diputar musik takbiran yang merdu menggunakan pengeras suara.
Nah, demikianlah penjelasan tentang jadwal pelaksanaan malam takbiran Idul Fitri 2024. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/alk)