Malam takbiran menjadi penanda berakhirnya bulan Ramadhan. Umat muslim pun menggemakan lafadz takbir Idul Fitri untuk menyambut 1 Syawal.
Lantas bagaimana lafadz takbiran Idul Fitri? Kapan lafadz takbir ini dibaca?
Tak hanya sebagai perayaan semata, takbiran juga menjadi salah satu syiar Islam yang dilakukan oleh umat muslim pada malam dan Hari Raya Idul Fitri. Takbiran adalah melantunkan kalimat "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) sebagai ungkapan rasa syukur dan pengagungan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laman resmi Kementerian Agama RI, hukum membaca lafadz takbir Idul Fitri adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan tidak boleh ditinggalkan tanpa alasan yang syar'i.
Nah bagi umat muslim yang hendak membacanya, berikut ini lafadz takbiran Idul Fitri lengkap versi pendek dan panjang serta waktu membacanya. Yuk disimak selengkapnya!
Lafadz Takbir Idul Fitri Versi Pendek
Dikutip dari buku Fiqih Praktis I yang disusun oleh Muhammad Bagir, terdapat beberapa riwayat tentang teks takbir pada Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Adapun yang paling populer adalah lafadz takbiran berikut ini:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Arab Latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."
Lafadz Takbir Idul Fitri Versi Panjang
Untuk lafadz takbir Idul Fitri versi panjang, umat muslim dapat melanjutkannya dengan dzikir. Caranya yakni membaca takbir Idul Fitri sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan bacaan dzikirnya.
Adapun lafadz dzikir yang dibaca adalah:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Arab Latin: Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu mukhlishina lahud dana wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar.
Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar.
Waktu Membaca Takbir Idul Fitri
Setelah mengetahui lafadz takbiran Idul Fitri, umat Islam juga patut mengetahui kapan membacanya. Masih dari buku Fiqih Praktis I, umat muslim disunnahkan bertakbir sejak Matahari terbenam di akhir bulan Ramadhan hingga dimulainya sholat Idul Fitri.
Adapun waktu-waktu utama untuk membacanya adalah seusai sholat-sholat fardhu, baik di rumah maupun di masjid. Takbiran Idul Fitri juga dibaca ketika menunggu saat dimulainya sholat 'Ied.
Nah, itulah ulasan lengkap tentang lafadz takbiran Idul Fitri lengkap versi panjang dan pendek, beserta waktu membacanya. Semoga bermanfaat dan selamat mengamalkannya!
(alk/alk)