Doa Sholat Tasbih Lengkap Tata Cara, Waktu, Keutamaan, dan Hukumnya

Sholat tasbih merupakan salah satu amalan yang disunnahkan bagi umat muslim. Setelah mengerjakannya, terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca.

Lantas, bagaimana bacaan doa sholat tasbih?

Untuk mengetahuinya, berikut ulasan selengkapnya mengenai doa sholat tasbih dalam Arab, Latin, dan artinya. Artikel ini juga dilengkapi dengan tata cara, waktu, keutamaan, dan hukum shalat tasbih.

Yuk, disimak!

Doa Sholat Tasbih

Selepas menunaikan sholat tasbih, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa. Terdapat dua bacaan doa yang bisa menjadi pilihan untuk dipanjatkan setelah melaksanakan sholat sunnah ini.

Dilansir dari buku 'Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah' oleh Ibnu Watiniyah, berikut bacaan doa sholat tasbih:

1. Doa Pertama

Doa ini berisi permohonan agar ditambahkan amal yang baik. Berikut bacaan selengkapnya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِيْنِ وَمُنَاصَحَةً أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَكَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِرُنِي عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا أَسْتَحِقُ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ حَتَّى أَخْلُصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنَ الظَّنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّوْرِ. وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النَّارِ.

Arab Latin: Allâhumma innî as'aluka taufiqa ahlil hudâ, wa a'måla ahlil yaqin, wa munâshahata ahlit taubah, wa 'azma ahlish shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlil wara'i, wa 'irfâna ahlil 'ilmi hattâ akhåfak. Allahumma inni as'aluka makhåfatan tahjizuni 'an ma'ashika hattá a'mala bi tha'atika 'amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hatta unashihaka bit taubah, khaufan minka hattá akhlusha lakan nashihata hayaan minka wa hattå atawakkala 'alaika fil umůri kulliha wa hattá akûna uhsinudzh dzhanna bika, subhâna khaliqin nûr (riwayat lain: kháliqin når).

Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang menerima hidayah, amal- amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara', dan kebijaksanaan mereka yang berilmu, agar aku menjadi takut kepada-Mu. Ya Allah, masukkanlah rasa takut dalam kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada rida-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu."

2. Doa Kedua

Selain doa di atas, umat muslim juga bisa memanjatkan doa kedua ini usai melaksanakan sholat tasbih. Berikut bacaannya:

يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ الرَّحِيمُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا أَهْلَ التَّقْوَى وَأَهْلَ الْمَعْفْرَةِ يَا ذَاكِرَ الذَّاكِرِينَ، تُبْ عَلَيْنَا تَوْبَةً نَصُوحًا وَزِدْنَا بِفَضْلِ رَحْمَتِكَ نُوْرًا وَظُهُوْرًا وَوُضُوْحًا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزَابِمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجَدَّ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُدَ أهْلِ الرُّكُوعِ وَالْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى نَخَافَكَ. رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ اللَّهُمَّ لَنَا نُوْرًا فِي قَلْبِنَا وَنُوْرًا فِي قَبْرِنَا وَنُوْرًا فِي بَصَرِنَا وَفِي سَمْعِنَا وَنُوْرًا عَنْ يَمِينِنَا وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِنَا وَنُوْرًا فِي آمَامِنَا وَخَلْفِنَا وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِنَا وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِنَا بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Arab Latin: Yâ Allâhu ya Rahmânu yâ Rahîmu yâ Hayyu yâ Qayyûmu yâ dzal jalali wal ikrâmi, yâ ahlat taqwa wa ahlal maghfirah, yâ dzâkiradz dzâkirin, tub 'alayna taubatan nashûhâ, wazidnî bifadhli rahmatika nûran wa dzhuhûran wa wudhuhan. Yâ arhamar rahimîn. Allâhumma innâ nas'aluka taufiqa ahlil huda, wa a'mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa 'azaʻima ahlish shabri, wa jadda ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlir ruků'i wal wara'i, wa 'irfâna ahlil 'ilmi hattâ nakhâfak. Rabbana atmim lanâ nûrana waghfir lanâ innaka 'alâ kulli syaiʻin qadîr. Allâhumma lanâ nûran fi qalbinâ wa nûran fi qabrina wa nûran fi basharinâ wa fi sam'inâ wa nûran 'an yamîninå wa nûran 'an syimâlinâ wa nûran fi amâmina wa khalfinâ wa nûran min fauqinâ wa nûran min tahtina birahmatika yâ arhamar rahimîn.

Artinya: "Ya Allah Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri. Ya Zat Yang Memiliki keperkasaan dan kemuliaan, Pemilik ketakwaan dan ampunan, ya Zat yang diingat para pezikir, anugerahkanlah kepada kami tobat nasuha dan tambahkanlah bagi kami dengan rahmat-Mu cahaya, kejelasan dan kebersihan. Ya Zat Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, kepada-Mu kami meminta petunjuk mereka yang menerima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang ahli rukuk dan ahli wara', dan makrifat mereka yang berilmu, agar kami menjadi takut kepada-Mu. Ya Allah, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami itu dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, berikan kepada kami cahaya dalam hati kami, cahaya dalam kubur kami, cahaya pada penglihatan kami, cahaya pada pendengaran kami, cahaya di sebelah kanan kami, cahaya di sebelah kiri kami, cahaya di depan kami, cahaya di belakang kami, cahaya di atas kami, dan cahaya di bawah kami. Dengan rahmat-Mu, ya Zat Yang paling pengasih di antara para pengasih."

3. Doa Ketiga

Setelah membaca salah satu doa di atas, maka umat muslim dianjurkan melanjutkan doa dengan bacaan ketiga. Berikut selengkapnya bacaan doa yang ketiga:

اللَّهُمَّ يَسِّرْ عَلَى كُلَّ عَسِيرٍ اللَّهُمَّ يَسِرْ عَلَى عَلَى جَمِيعِ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَاتِ وَيَسِّرْ عَلَى عَلَى اجْتِنَابِ جَمِيعِ الْمُنْكَرَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Arab Latin: Allâhumma yassir 'alayya kulla 'asîr. Allâhumma yassir 'alayya 'alâ jamî'il a'mâlish shâlihâti wa yassir 'alayya 'alâjtinâbi jami'il munkarâti. Rabbana âtină fid-dunya hasanah wa fil åkhirati hasanah wa qinâ 'adzában når. Wal hamdu lillahi rabbil 'alamin.

Artinya: "Ya Allah, mudahkanlah aku atas perkara yang sukar. Ya Allah, mudahkanlah aku atas segala amal saleh (yang baik dalam mengerjakannya). Dan mudahkanlah aku untuk menjauhi segala kemungkaran (segala larangan tanpa memilih besar kecilnya dosa atau siksanya). Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia, dan berilah kami kebahagiaan di akhirat nanti, dan selamatkanlah kami dari siksa api neraka. Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Pengertian Sholat Tasbih

Sholat tasbih merupakan ibadah yang dilakukan untuk memperbanyak tasbih kepada Allah SWT. Namun, pembacaan tasbihnya dilakukan dengan cara yang khusus yakni melalui sholat.

Di setiap rakaat pada sholat tasbih ini dibacakan sebanyak 75 kali kalimat tasbih. Apabila dihitung dengan jumlah rakaat secara keseluruhan, maka jumlah bacaan tasbihnya mencapai 300 tasbih. Dengan begitu, sholat sunnah ini menjadi sholat dengan bacaan tasbih terbanyak melebihi sholat sunnah lainnya.

Adapun sholat tasbih diajarkan Rasulullah SAW kepada pamannya, yakni sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib. Sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaiman, al-Hakim dalam al Mustadrak, al-Baihiqi dalam Sunan al-Kubra.

Jumlah Rakaat dan Waktu Sholat Tasbih

Jumlah rakaat sholat tasbih disepakati berjumlah sebanyak empat rakaat. Sholat ini bisa dikerjakan sekaligus empat rakaat atau dua rakaat sebanyak dua kali sesuai dengan waktu pelaksanaannya.

Sholat tasbih ini bisa dikerjakan malam maupun siang. Jika dikerjakan siang hari maka paling utama pada hari Jumat. Sementara, apabila dikerjakan pada malam hari paling bagus setiap habis sholat Isya.

Namun, ketika mengerjakannya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut di antaranya:

1. Sholat tasbih dikerjakan sebanyak empat rakaat sekaligus apabila pelaksanaannya pada siang hari.
2. Apabila di malam hari, maka dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan dua kali salam. Dengan begitu, jumlah rakaat pada sholat tasbih tetap berjumlah empat.
3. Masing-masing rakaat membaca 75 kalimat tasbih. Sehingga jika dikalikan empat rakaat maka terdapat total 300 kali membaca tasbih.

Adapun Rasulullah SAW menganjurkan agar sholat tasbih dikerjakan setiap malam. Namun, jika tidak mampu maka dikerjakan seminggu sekali, sebulan sekali, setahun sekali, atau bahkan seumur hidup sekali.

Tata Cara Sholat Tasbih

Terdapat dua cara yang bisa dilakukan untuk melaksanakan sholat tasbih. Cara pertama untuk sholat tasbih empat rakaat dengan dua salam. Sementara, cara kedua yaitu apabila sholat tasbih dikerjakan sekaligus empat rakaat dengan sekali salam.

Untuk lebih jelasnya, berikut rincian tata cara sholat tasbih:

1. Tata Cara Sholat Tasbih 4 Rakaat 2 Salam

• Berniat sholat tasbih dua rakaat
• Rakaat pertama membaca doa iftitah kemudian dilanjutkan bacaan tasbih 15 kali
• Kemudian membaca surah al-Fatihah dan surah al-Kafirun lalu membaca tasbih 10 kali
• Selanjutnya, rukuk dengan membaca tasbih 10 kali
• Iktidal kemudian membaca tasbih 10 kali
• Dilanjutkan dengan sujud dan membaca tasbih 10 kali
• Duduk di antara dua sujud kemudian membaca tasbih 10 kali
• Sujud kembali lalu membaca tasbih 10 kali
• Kemudian berdiri untuk rakaat kedua dan langsung membaca tasbih 15 kali
• Membaca surah al-Fatihah dan al-Ikhlas kemudian membaca tasbih 10 kali
• Ruku membaca tasbih 10 kali
• Iktidal dan membaca tasbih sepuluh kali
• Sujud lalu membaca tasbih 10 kali
• Selanjutnya, duduk di antara dua sujud lalu membaca tasbih 10 kali
• Sujud kembali kemudian membaca tasbih 10 kali
• Membaca tahiyat dan salam
• Ulangi tata cara serupa untuk dua rakaat berikutnya

2. Tata Cara Sholat Tasbih 4 Rakaat 1 Salam

• Berniat sholat tasbih empat rakaat
• Pada setiap rakaat yang akan dikerjakan membaca surah al-Fatihah dan salah satu surah dari al-Quran
• Pada rakaat pertama, setelah membaca al-Fatihah, maka membaca kalimat Subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar sebanyak 15 kali
• Kemudian rukuk dan mengucapkan kalimat itu 10 kali
• Selanjutnya, iktidal lalu kembali mengucapkan kalimat tasbih 10 kali
• Kemudian sujud lalu mengucapkan kalimat tasbih 10 kali
• Setelahnya, duduk di antara dua sujud dan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali
• Kemudian sujud kembali, lalu ucapkan kalimat tasbih sebanyak 10 kali
• Berikutnya, duduk sebentar lalu membacakan kalimat tasbih sebanyak 10 kali
• Sampai pada poin terakhir, sudah terhitung 1 rakaat. Sehingga dalam satu rakaat kalimat tasbih berjumlah 75.
• Selanjutnya, sholat dilanjutkan sampai 4 rakaat. Begitu sampai empat rakaat, maka bacaan tasbih sudah dibacakan sebanyak 300 kali.

Niat Sholat Tasbih

Niat sholat tasbih berbeda apabila dikerjakan empat rakaat sekaligus dan dua rakaat dengan dua kali salam. Nah, untuk mengetahuinya berikut bacaan niat sholat tasbih selengkapnya:

1. Niat Sholat Tasbih 2 Rakaat

أُصَلَّى سُنَّةَ التَّسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Ushalli sunnatat tasbihi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi taâlâ, Allâhu Akbar...

Artinya: "Saya niat sholat sunah tasbih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala." Allahu Akbar...

2. Niat Sholat Tasbih 4 Rakaat

أُصَلَّى سُنَّةَ التَّسْبِيحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أكْبَر

Arab Latin: Ushalli sunnatat tasbihi arba'a raka'ätin mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala. Allâhu Akbar...

Artinya: "Saya niat sholat sunah tasbih empat rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala." Allahu Akbar...

Bacaan Tasbih dalam Shalat Tasbih

Terdapat bacaan tasbih khusus yang dibacakan pada sholat ini. Berikut bacaannya dalam Arab, Latin, dan artinya:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Subhanallah wal hamdu lillah wa lâ ilaha illallâhu wallâhu akbar.

Artinya: "Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar

Keutamaan Sholat Tasbih

Sholat Tasbih memiliki sejumlah keutamaan bagi umat muslim apabila dikerjakan. Terdapat setidaknya 10 keutamaan, di antaranya:

1. Berdzikir untuk Allah SWT

Orang yang melaksanakan sholat tasbih ini memiliki keutamaan yaitu berdzikir dan bertasbih hanya untuk Allah SWT sebagai penguasa seluruh alam.

2. Kebiasaan Orang Saleh

Melaksanakan sholat tasbih merupakan kebiasaan orang-orang saleh. Sebagaimana Imam Tajuddin as-Subki mengatakan:

"Tidak ada yang meninggalkan sholat tasbih ini selain orang yang meremehkan agama. Orang yang meremehkan agama tidak akan berkenan mendengarkan keutamaan sholat tasbih ini. Sebuah hadis menyebutkan, "Kalau kau sanggup, kerjakan sholat tasbih ini sekali sehari. Kalau tidak, kerjakan sekali dalam satu Jumat. Kalau tidak bisa, sholatlah tasbih sekali sebulan. Kalau tidak sempat, kerjakan sekali setahun. Kalau tidak bisa juga, kerjakanlah sekali dalam seumur hidupmu Baiknya, sholat empat rakaat ini diakhiri dengan satu salam jika dikerjakan siang hari. Kalau dikerjakan malam hari, boleh dikerjakan dalam dua salam."

3. Kalimat Pilihan Allah SWT

Tasbih merupakan kalimat yang paling dipilih Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam hadis bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang ucapan yang paling unggul.

Rasulullah SAW kemudian menjawab:

"Yang dipilih Allah terhadap para malaikat-Nya dan hamba-Nya adalah ucapan: Subhanallahi wa bihamdihi." (HR Muslim).

4. Memberatkan Amal Timbangan

Mengerjakan sholat tasbih dapat memberatkan amal timbangan seorang muslim. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

"Ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di lidah, namun memberatkan timbangan amal, dan keduanya disukai oleh Allah, yaitu: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil 'adzhim." (HR al-Bukhari dan Muslim)

5. Menghapuskan Semua Dosa

Membaca kalimat tasbih dapat menghapuskan semua dosa bagi yang mengamalkannya. Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW berikut:

"Barang siapa mengucapkan: Subhanallahi wa bi hamdihi 100 kali, maka Allah akan menghapuskan kesalahannya meskipun kesalahannya itu sebanyak buih di lautan." (HR al-Bukhari dan Muslim)

6. Pengamalnya Memiliki Perkebunan Kurma di Surga

Orang yang rajin mengamalkan sholat tasbih maka akan memiliki perkebunan kurma di surga. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa mengucapkan: Subhanallahil 'adzhimi wa bihamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga." (HR at-Tirmidzi)

7. Menghindarkan dari Penyakit

Kalimat tasbih dapat menghindarkan seseorang dari penyakit berat. Diriwayatkan Ibnu as-Sunni dan Ahmad, seseorang bernama Qabishah al-Makhariq suatu hari mendatangi Rasulullah SAW dan berkata:

"Wahai Rasulullah, ajarkan aku beberapa kalimat (ucapan) yang dengannya Allah memberi manfaat kepadaku, karena sungguh umurku sudah tua dan aku merasa lemah untuk melakukan apa pun."

Lalu, Rasulullah SAW berkata:

"Adapun untuk duniamu, ketika engkau selesai salat Subuh, maka ucapkanlah tasbih sebanyak tiga kali. Jika engkau membacanya, maka engkau terhindar dari kesedihan, kusta (lepra), penyakit biasa, lumpuh akibat pendarahan otak atau pecah pembuluh darah."

8. Tasbih Jadi Senjata Persoalan Besar

Kalimat-kalimat tasbih merupakan senjata untuk menghadapi persoalan besar. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA berikut ini:

"Bahwasanya jika Rasulullah Saw. menghadapi persoalan penting, maka beliau mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan: Subhanallahil 'adzhim, dan jika beliau bersungguh-sungguh dalam berdoa, maka beliau mengucapkan: Ya hayyu ya qayyûm." (HR at-Tirmidzi)

9. Senjata Menghadapi Krisis Pangan

Melaksanakan sholat tasbih juga bisa menjadi senjata menghadapi krisis pangan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

"Makanan orang beriman pada zaman munculnya Dajjal adalah makanan para malaikat, yaitu tasbih dan taqdis. Maka barang siapa yang ucapannya pada saat itu adalah tasbih, niscaya Allah akan menghilangkan darinya kelaparan." (HR al-Hakim)

10. Dosa Diampuni oleh Allah SWT

Seseorang yang melaksanakan sholat Tasbih akan diampuni dosa-dosanya. Mulai dari dosa yang besar, kecil, telah lampau, dosa yang akan datang, dosa secara terang-terangan, dan yang tersembunyi.

Hukum dan Anjuran Mengerjakan Sholat Tasbih

Menukil laman Muslim or.id, sebagian ulama berpendapat sholat tasbih hukumnya sunnah. Para ulama tersebut di antaranya Imam Muslim, Abu Dawud, al-Hakim, al-Khathib al-Baghdadi, Ibnush Shalah, al-Mundziri, dan Muhyid Din an-Nawawi.

Pendapat itu disandarkan pada hadis riwayat Abu Dawud berikut:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أُعْطِيكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً

Artinya: Rasulullah bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib, "Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah engkau aku beri? Maukah engkau aku kasih? Maukah engkau aku beri hadiah? Maukah engkau aku ajari sepuluh sifat (pekerti)? Jika engkau melakukannya, Allah mengampuni dosamu; dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar, dosa yang rahasia dan terang-terangan, sepuluh macam (dosa). Engkau shalat empat rakaat. Pada setiap rakaat engkau membaca al-Fatihah dan satu surat (al-Quran). Jika engkau telah selesai membaca (surat) pada awal rakaat, sementara engkau masih berdiri, engkau membaca, 'Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illa Allah, wallahu akbar sebanyak 15 kali. Kemudian ruku', maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku', lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau turun sujud, ketika sujud engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau bersujud, lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Maka itulah 75 (dzikir) pada setiap satu rakaatnya. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Jika engkau mampu melakukan (shalat) itu setiap hari sekali, maka lakukanlah! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) setiap bulan sekali! Jika tidak, maka (lakukan) setiap tahun sekali! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) sekali dalam umurmu"

Para ulama tersebut menyatakan bahwa hadis tersebut dapat dijadikan hujjah yakni cakupan hadis shahih dan hasan serta bisa diamalkan. Dengan begitu, barangsiapa yang meyakini hadis tersebut hujjah maka mereka menghukumi bahwa sholat tasbih hukumnya sunnah.

Nah, itulah ulasan lengkap mengenai doa sholat tasbih. Semoga bermanfaat!