- Niat Sahur Puasa Ramadhan Niat Sebulan Penuh Niat Harian
- Waktu Membaca Niat Puasa
- Kapan Sahur Pertama Puasa Ramadhan?
- Doa Buka Puasa Riwayat Sahabat Mu'adz bin Zuhrah Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar Kitab Fathul Mu'in Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
- Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan Kemenag
Menyantap hidangan sahur menjadi momentum penting dalam mempersiapkan diri untuk berpuasa sepanjang hari. Bagi umat muslim yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan, melafazkan niat sahur puasa Ramadhan menjadi hal yang tak boleh dilewatkan.
Niat merupakan hal penting yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan segala macam amalan ibadah. Sebab, niat yang tulus tentu akan mengiringi amal ibadah yang dilaksanakan dengan ikhlas.
Nah, berikut ini bacaan niat sahur puasa Ramadhan untuk sebulan penuh dan harian dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia. Simak yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat Sahur Puasa Ramadhan
Ada berbagai versi niat puasa Ramadhan yang bisa dibaca. Mulai yang dibaca setiap hari sebelum menjalankan amalan, hingga yang dibaca sekali untuk mewakili niat sepanjang satu bulan penuh.
Berikut ini bacaan niatnya yang dikutip dari laman MUI:
Niat Sebulan Penuh
Niat puasa untuk satu bulan penuh, sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah ta'ala."
Niat Harian
Adapun bacaan niat puasa Ramadhan harian, sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."(1)
Waktu Membaca Niat Puasa
Menurut Mazhab Maliki, seorang muslim dapat membaca niat puasa untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan. Sehingga, niat puasa tidak perlu diperbarui setiap harinya dengan alasan ibadah ini merupakan satu kesatuan yang telah diniatkan sepanjang satu bulan.
Namun, beberapa ulama berpendapat niat puasa sebulan penuh ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian saja jika lupa tidak membacanya. Sebagaimana yang dijelaskan KH A Idris Marzuqi yang dilansir dari NU Online berikut:
"Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa," bunyi kalam KH A Idris Marzuqi dalam Kitab Sabil al-Huda, halaman 51.(2)
Sementara itu, waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadhan harian agar sah, yaitu dikerjakan di malam hari. Keabsahan membaca niat puasa Ramadhan di malam hari ini merujuk pada Mazhab Syafi'i.
Hal itu diterangkan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna'-nya sebagai berikut
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر
Artinya: "Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, 'Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.' Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits." (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Hasyiyatul Iqna', Juz II)
Apabila detikers lupa melafalkannya di malam hari, menurut mazhab Hanafi, niat puasa di siang hari tetaplah sah. Hanya saja, puasanya kurang sempurna.
Sebab, puasa, baik itu puasa wajib maupun sunnah akan menjadi sempurna jika diniatkan di malam hari sebagaimana keterangan hadits Rasulullah SAW. Perbedaan pandangan ulama ini pun didokumentasikan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna sebagai berikut:
قوله: فلا صيام له أي صحيح لا كامل خلافا للحنفية، فإن نفي الصحة أقرب إلى نفي الحقيقة من نفي الكمال. وقوله خلافا للحنفية فإنهم يجوزون النية في النهار في الفرض والنفل.
Artinya: "Redaksi 'maka tiada puasa baginya', maksudnya tidak sah, bukan tidak sempurna. Pandangan Syafi'iyah ini berbeda dengan pandangan Hanafiyah. Karena menurut Syafi'iyah, menganulir keabsahan itu lebih dekat dipahami dengan menganulir puasa itu sendiri, dibandingkan hanya menganulir kesempurnaan puasa.
Sementara 'Pandangan Syafi'iyah ini berbeda dengan pandangan Hanafiyah' karena Hanafiyah membolehkan niat di siang hari baik puasa wajib maupun puasa sunah," (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna', Darul Fikr, Beirut, 2007 M/1428 H, Juz II).(3)
Kapan Sahur Pertama Puasa Ramadhan?
Melansir laman Kemenag, pemerintah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024 besok hari.(4) Maka, sahur pertama puasa Ramadhan yang akan dijalankan umat muslim yang mengikuti ketetapan pemerintah ini yakni pada waktu dini hari di tanggal yang sama.
Sementara itu, Muhammadiyah telah melaksanakan puasa Ramadhan hari pertama pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.(5) Sehingga, sahur pertama telah dilakukan pada dini hari tadi.
Sedangkan pihak Nahdlatul Ulama melalui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf telah mengucapkan dan mengimbau seluruh warga NU untuk mempersiapkan diri menyambut bulan penuh berkah ini. "Mengajak seluruh umat Islam untuk mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh lahir batin dalam memasuki Ramadhan. Insyaallah memulai puasa hari Selasa 12 Maret 2024 yang akan datang," tutur Yahya seperti dikutip dari laman resminya.(6)
Adapun, keputusan tersebut diperoleh dengan metode dan pedoman pada norma-norma yang telah ditetapkan di dalam Muktamar Ke-34 NU di Lampung. Serta juga dengan memperhatikan kesepakatan di antara negara-negara ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Bersamaan dengan ketetapan pemerintah, maka awal puasa Ramadhan NU yakni jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Sehingga, sahur pertamanya akan dilaksanakan pada esok dini hari.
Doa Buka Puasa
Dari laman NU Online, berikut ini doa berbuka puasa berbagai versi yang dapat dilafalkan ketika akan membatalkan puasa antara lain:
Riwayat Sahabat Mu'adz bin Zuhrah
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."
Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Arab latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."
Kitab Fathul Mu'in
Sementara itu, dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah. Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar, ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
Dalam kitab tersebut, dijelaskan juga doa berbuka puasa sebagaimana bunyinya yaitu:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu
Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."(7)
Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan Kemenag
Untuk umat muslim di seluruh Indonesia, dapat mengakses jadwal imsakiyah Ramadhan 2024 melalui laman resmi Kemenag RI. Berikut ini link serta cara ceknya, yaitu:
Link cek jadwal imsakiyah Ramadhan 2024 seluruh Indonesia:
https://bimasislam.kemenag.go.id/jadwalimsakiyah
Adapun, cara mengecek dan mengunduhnya sangatlah mudah yakni:
- Buka https://bimasislam.kemenag.go.id/jadwalimsakiyah pada laman pencarian di perangkat kamu.
- Sesuaikan provinsi dan kabupaten/kota yang akan kamu cari jadwalnya pada menu "JADWAL IMSAKIYAH".
- Kemudian, pastikan pilih tahun "1445 H/2024 M" pada menu "TAHUN" yang berada tepat di bawah pilihan tempat.
- Selanjutnya, klik tombol pencarian dengan keterangan "Proses Data".
- Lalu, halaman akan secara otomatis menampilkan Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2024 sesuai lokasi yang kamu pilih.
- Klik tombol unduh (simbol awan) dengan keterangan "Export Excel" untuk mengunduh jadwal dalam format Excel.
- Jadwal imsakiyah akan secara otomatis terunduh dalam perangkat kamu.
Demikianlah bacaan niat sahur puasa Ramadhan lengkap hingga jadwal imsakiyah yang diterbitkan oleh Kemenag. Semoga bermanfaat dan selamat mengamalkannya ya, detikers!
Referensi:
- Laman MUI, 'Niat Puasa Ramadhan, Tata Cara dan Bacaan Lengkap'
- Laman NU Online, 'Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh Beserta Artinya'
- Laman NU Online, 'Hukum Puasa Ramadhan dengan Niat di Siang Hari'
- Laman resmi Kemenag, 'Hilal tak Terlihat, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1445 Jatuh pada 12 Maret 2024'
- Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0/E/2024
- Laman NU Online, 'Ini Ikhbar PBNU soal 1 Ramadhan 1445 H, Pemerintah Tetapkan Awal Puasa pada Selasa 12 Maret 2024'
- Laman NU Online, 'Doa Buka Puasa Berbagai Versi dan Waktu Membacanya
(urw/alk)