BPBD Ungkap 14 Daerah Rawan Bencana di Sulsel Saat Cuaca Ekstrem

BPBD Ungkap 14 Daerah Rawan Bencana di Sulsel Saat Cuaca Ekstrem

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Senin, 15 Jan 2024 21:00 WIB
Kepala Pelaksana BPDB Sulsel Amson Padolo
Foto: Dok.istimewa
Makassar -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) memetakan 14 daerah rawan bencana saat cuaca ekstrem melanda. Daerah tersebut merupakan zona prioritas dalam penanggulangan bencana alam.

"Kita sudah memetakan itu berdasarkan peta-peta bencana yang sudah disampaikan. Jauh hari kita sudah petakan," ujar Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo kepada detikSulsel, Senin (15/1/2024).

Amson mengatakan pemetaan zona tersebut diambil berdasarkan 6 kategori bencana hidrometeorologi yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem. Bencana yang dimaksud yakni banjir, longsor, abrasi pantai hingga kekeringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan ada 6 bencana hidrometeorologi yang sering terjadi. Itu memang sudah disiapkan," bebernya.

Dia menyebut bencana alam hidrometeorologi itu seperti bencana alam abrasi di 3 kabupaten, yakni Takalar, Pangkep, dan Selayar. Kemudian longsor di Kabupaten Luwu, Palopo, dan Toraja Utara.

ADVERTISEMENT

"Semacam abrasi itu di Takalar, Pangkep, dan Selayar. Kalau longsor itu Luwu, Palopo, dan Toraja Utara. Termasuk di daerah Gowa sana, di daerah-daerah ketinggian," ungkapnya.

Selanjutnya bencana alam banjir atau banjir bandang di 5 kabupaten/kota. Utamanya di Kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa dan Luwu Utara.

"Banjir itu di Wajo, Soppeng, termasuk Makassar. Ada kecamatan tertentu yang memang sudah langganan banjir. Itu sudah ada peta-petanya," sebutnya.

"Iya Maros memang. Karena di daerah tertentu rawan longsor, kayak di Camba. Ya, banjir itu juga. Tapi Maros itu memang rawan longsor dan banjir," lanjut Amson.

Amson menambahkan Kabupaten Maros juga masuk dalam zona prioritas penanggulangan bencana alam angin puting beliung. Begitu pula dengan Kabupaten Barru.

"(Maros dan) Barru itu rawan angin puting beliung. Itu sudah ada petanya," imbuhnya.

Dia menambahkan, saat ini pemkab/pemkot, termasuk Pemprov Sulsel telah menerapkan status siaga bencana. Hal ini dilakukan sejak momen Nataru berdasarkan instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Jadi semua daerah, termasuk provinsi sudah tetapkan status siaga. Status itu kan siaga darurat, tanggap darurat, rehab rekon. Jadi siaga sejak Nataru. Sudah diprediksi sejak Nataru bilang ada cuaca seperti ini," ucapnya.

"Kalau naik ke tanggap darurat, itu tergantung dari daerah masing-masing. Kita belum dapat daerah yang melapor masuk tanggap darurat," sambung Amson.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Amson pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem saat ini. Dia juga meminta masyarakat untuk mengecek secara berkala informasi peringatan bencana dari sumber yang terpercaya.

"Kita berharap, masyarakat senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Karena pertolongan diri sendiri itu memegang peran penting sebesar 75 persen. Dan senantiasa memantau informasi dari sumber yang terpercaya," pungkasnya.

Sementara dari data yang diterima detikSulsel, berikut 6 zona prioritas penanggulangan bencana beserta wilayahnya:

Banjir/Banjir Bandang

  • Kota Makassar
  • Wajo
  • Luwu Utara
  • Gowa
  • Maros

Gempa Bumi/Tsunami

  • Luwu Timur
  • Luwu Utara
  • Enrekang

Tanah Longsor

  • Luwu
  • Kota Palopo
  • Toraja Utara

Angin Puting Beliung

  • Barru
  • Maros

Gelombang Ekstrim dan Abrasi Pantai

  • Takalar
  • Pangkep
  • Kepulauan Selayar

Kekeringan

  • Jeneponto
  • Sidrap
  • Wajo

Halaman 2 dari 2
(hsr/asm)

Hide Ads