BPBD Sulsel Ungkap 8 Daerah Rawan Banjir-Longsor, Ada Makassar-Luwu Timur

BPBD Sulsel Ungkap 8 Daerah Rawan Banjir-Longsor, Ada Makassar-Luwu Timur

Sahrul Alim - detikSulsel
Jumat, 06 Des 2024 12:20 WIB
Ilustrasi hujan di Makassar
Foto: Ilustrasi hujan deras. (dok. detikSulsel)
Makassar -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap 8 kabupaten dan kota berpotensi diterjang bencana banjir dan longsor. Bencana hidrometeorologi itu rawan terjadi di tengah cuaca ekstrem selama tiga hari.

"Jadi memang kita ini berdasarkan peringatan dari BMKG, memang di tanggal 4 sampai tanggal 6 (Desember) itu ada peringatan dini, di mana ada beberapa daerah tertentu yang masuk pada status waspada dengan siaga," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo kepada wartawan dikutip, Kamis (5/12/2024).

Amson mengatakan, pihaknya sudah memetakan daerah rawan bencana. Dia membeberkan ada wilayah di waktu tertentu yang terancam diterjang bencana hidrometeorologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tanggal 5 (Desember) yang masuk di wilayah zona yang berbahaya peringatan dini itu, Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Makassar, Luwu Timur," tuturnya.

"Sedangkan di tanggal 6 (Desember) yang berpotensi banjir dan longsor Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Takalar, Jeneponto, Makassar dan Luwu Timur," sambung Amson.

ADVERTISEMENT

Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh pun sudah menyurati bupati dan wali kota untuk mengantisipasi bencana. Surat itu bernomor: 100.3.4/8204/BPBD Tahun 2024 yang diteken Zudan pada 24 November 2024 lalu.

"Itu memang kita sudah antisipasi lebih awal. Kita kan tidak bisa namanya menolak bencana, tapi bagaimana kita meminimalisir akibat yang ditimbulkan," jelas Amson.

Dalam surat itu, kata Amson, pemerintah kabupaten/kota diimbau membentuk berbagai posko kesiapsiagaan. Pemerintah juga diminta melakukan pemantauan secara cermat terhadap kondisi yang terjadi di daerah masing-masing.

"Kita juga telah menyiagakan aparatur pemerintah daerah termasuk kesiapsiagaan dari TNI Polri. Perlu kita pahami bersama bahwa urusan bencana itukan adalah urusan bersama," tegasnya.

Amson juga menyoroti rawannya pohon tumbang di tengah hujan deras dan angin kencang. Pemerintah daerah diminta menangani pohon tua yang rawan tumbang di daerah strategis.

"Jadi bagaimana melihat kondisi pepohonan yang sudah rapuh, yang sudah lebat, dan membahayakan keselamatan warga, itu kalau bisa dipangkas sehingga tidak terjadi seperti beberapa kejadian yang terjadi di beberapa kabupaten," pungkasnya.




(sar/asm)

Hide Ads