BMKG Ungkap 4 Daerah di Sulsel Rawan Banjir-Longsor Saat Mudik Lebaran 2025

BMKG Ungkap 4 Daerah di Sulsel Rawan Banjir-Longsor Saat Mudik Lebaran 2025

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 17 Mar 2025 19:37 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Sekda Sulsel Jufri Rahman.
Foto: Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Sekda Sulsel Jufri Rahman. (dok. istimewa)
Makassar -

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap prediksi cuaca di Sulawesi Selatan (Sulsel) saat musim mudik Lebaran 2025. Dwikorita mengatakan 4 wilayah di Sulsel yang merupakan jalur mudik diprediksi dilanda cuaca ekstrem.

Hal tersebut disampaikan Dwikorita saat pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Jufri Rahman di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel pada Minggu (16/3). Pertemuan tersebut membahas upaya antisipasi, mitigasi, dan peringatan dini terhadap cuaca ekstrem di wilayah Sulsel.

"Karena wilayah Sulawesi Selatan bagian utara, seperti Toraja, Luwu, Enrekang, dan Bone, termasuk wilayah Timur Tenggara, saat ini memasuki puncak musim hujan pada bulan Maret dan April. Di wilayah utara, dikhawatirkan terjadi banjir bandang dan longsor, yang juga terdapat jalur mudik," kata Dwikorita dalam keterangannya diterima detikSulsel, Senin (17/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan untuk wilayah tenggara Sulsel juga rawan banjir rob. Dwikorita pun menegaskan pentingnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mitigasi dan mengelola resiko dari bencana tersebut.

"Wilayah Tenggara rawan banjir, bahkan mungkin banjir rob. Oleh karena itu, penting untuk berkoordinasi dalam mengamankan dan mengelola risiko, misalnya dengan rekayasa lalu lintas buka tutup," paparanya.

ADVERTISEMENT

"Jika ada peringatan dini BMKG di zona rawan longsor, mungkin sementara waktu tidak ada kendaraan yang melintas, karena peringatan dini tersebut biasanya berlaku hingga 3 jam," lanjutnya.

Dia menambahkan untuk penerbangan pihaknya akan mengeluarkan prakiraan cuaca ke pihak maskapai 6 jam sebelum melakukan penerbangan. Sehingga pihak maskapai dapat merencanakan jalur penerbangan yang aman.

"Misalnya ada risiko erupsi gunung api, risiko turbulensi, semuanya dapat diketahui. Awan kumulonimbus juga bisa terdeteksi dan informasi ini selalu diperbarui, sehingga penerbangan dapat direncanakan dengan tepat dan aman," tegasnya.

Sementara itu, Sekda Sulsel Jufri Rahman mengatakan kunjungan Kepala BMKG bertujuan untuk memberikan data terkait potensi daerah rawan bencana di Sulsel. Khususnya dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025.

"Kami menerima kunjungan Kepala BMKG Pusat dan menerima data terkait potensi daerah rawan, khususnya untuk mudik Lebaran nanti. Seperti kita ketahui, di daerah utara Provinsi Sulawesi Selatan ini kemiringan medannya cukup ekstrem sehingga potensi longsor sangat besar," katanya.

Jufri menuturkan dengan data yang diberikan BMKG, pemerintah dapat segera melakukan mitigasi melalui Tim Terpadu Tanggap Bencana. Data tersebut sudah tersedia sejak 6 hari, 3 hari, bahkan real-time mulai terlihat sejak 3 jam hingga 30 menit sebelumnya.

"Kemudian BPBD dan Dinas Sosial juga dapat melakukan evakuasi jika terjadi longsor. Data ini sangat penting karena menyangkut keselamatan manusia," jelasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads