5 Gejala Balita Positif Narkoba di Samarinda: 2 Hari Tak Tidur-Menolak Makan

Kalimantan Timur

5 Gejala Balita Positif Narkoba di Samarinda: 2 Hari Tak Tidur-Menolak Makan

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Minggu, 11 Jun 2023 07:40 WIB
Sick baby with high fever. Shadow DOF. Developed from RAW; retouched with special care and attention; Small amount of grain added for best final impression. 16 bit Adobe RGB color profile.
Foto: iStock
Samarinda -

Balita berusia 3 tahun berinisial N di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), positif narkoba jenis sabu setelah meminum air yang diberikan oleh tetangganya. Hal tersebut menyebabkan sang balita mengalami beberapa gejala seperti tidak bisa tidur dan menolak diberi makan dan minum.

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim Rina Zainun mengatakan balita N bersama orang tuanya berinisial M awalnya berkunjung ke rumah tetangganya yang berada di Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda pada Selasa (7/6) sore. Saat itu N yang haus diberi minum oleh tetangganya, yaitu minuman dari botol.

"Anaknya itu kan kehausan, sama tetangganya ini diambilkan air minum di dalam botol yang isinya sudah setengah," ujar Rina kepada wartawan, Sabtu (10/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, N tak menunjukkan gejala aneh saat masih di rumah tetangga. Kondisi mulai berubah saat balita itu pulang ke rumahnya.

Rina mengatakan balita N awalnya menunjukkan gejala tingkah laku yang sangat aktif. Dia menyebut N terus berbicara alias mengoceh.

ADVERTISEMENT

"Gejalanya itu dia aktif, tidak mau diam, mulutnya ngoceh terus dan tidak mau tidur, awalnya ibunya mikir anak ini kesurupan," ucap Rina.

Gejala yang kedua, balita N tidak biasa memejamkan matanya. Balita itu bahkan tidak tidur selama dua hari, yakni sejak Selasa (6/6) hingga Kamis (8/6).

Selain tidak bisa tidur, sang balita juga menunjukkan gejala lain yakni berkeringat dingin. Sementara gejala yang keempat sang balita menolak diberi makan dan minum.

"Dari Selasa sampai Rabu itu tidak mau makan sama minum. Dan gejala lain dia berkeringat jagung di atas kapal, dan aroma keringatnya tidak sedap," sebut Rina.

"Dia kelihatan enggak capek, walaupun tidak makan tidak minum terus enggak ngantuk. Terus matanya tuh terbuka lebar," katanya.

Rina mengatakan balita itu juga suka memanjat dan selalu memungut sampah. Balita N saat itu disimpulkan sedang berhalusinasi.

"Dia manjat-manjat. Manjat pohon ambil buah seperti halusinasinya jalan. Terus mengumpulkan sampah-sampah di ambal," sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.....

Balita Dilarikan ke RS-Positif Narkoba

Atas gejala-gejala itu, Rina langsung berkonsultasi dengan orang tua N untuk dilakukan tes urine. Kemudian pada Rabu malam (8/6), N akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Samarinda.

"Rabu malam saya koordinasi dengan Kabid Keperawatan Rumah Sakit jiwa. Akhirnya diarahkan periksa air kencing, satu jam setelah itu hasilnya keluar ternyata positif metamfetamin (narkoba)," ungkapnya.

Balita N sendiri baru berangsur membaik pada Sabtu (10/6). Balita itu juga sudah diperbolehkan ke rumah namun kondisinya tetap dipantau.

"Jadi masuk rumah sakit itu hari Rabu dan hari ini (Sabtu) sudah pulang. Saat ini bersama kami di Polresta melengkapi laporan bersama ibunya," ucap Rina.

Dia mengatakan beberapa hari terakhir N sudah dapat makan minum dan tidur setelah mendapatkan perawatan. Namun untuk gejala hiperaktif N sampai saat ini masih belum pulih.

"Kalau aktifnya masih, geraknya aktif, kalau untuk tidur sudah bisa tidur karena di rumah sakit diberikan obat. Makan dan minum juga sudah bisa," terangnya.

Sementara mengenai ocehan N yang tidak jelas, balita itu sudah dapat berkomunikasi dengan baik.

"Kemarin dia masih ngoceh-ngoceh sendiri enggak nyambung tapi sekarang diajak ngobrol nyambung," jelasnya.

Rencananya N akan kembali dibawa ke rumah sakit pada Senin pekan depan untuk memeriksa kondisi perutnya.

"Senin mau kontrol di rumah sakit untuk cek, dan dilakukan rontgen bagian perutnya. Tapi enggak tau nanti pada saat di rumah entar malam, karena tidak ada infus dan suntikan, kita liat aja malam ini bagaimana bisa tidur normal apa tidak," katanya.

Diketahui, ibu balita N yakni M sudah membuat laporan polisi terkait kasus ini. Keluarga curiga air yang diberikan ke N saat berkunjung ke rumah tetangga sudah dicampur dengan narkoba.


Hide Ads