Longsor dan banjir menerjang sejumlah wilayah di Sulawesi. Akibatnya beberapa akses jalan utama terputus hingga membuat warga terisolir.
Tercatat sedikitnya lima wilayah di Sulawesi yang diterjang bencana longsor dan banjir di Sulawesi. Di Sulawesi Selatan (Sulsel) ada di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Bone, Kabupaten Pinrang, Kota Makassar. Sementara di Sulawesi Barat (Sulbar) terjadi di Kabupaten Polewali Mandan (Polman).
detikcom merangkum kejadian longsor dan banjir di lima wilayah tersebut. Berikut rangkumannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Longsor dan Banjir Bandang di Tana Toraja
Longsor terjadi di Kecamatan Mappak sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (13/12). Bersamaan dengan itu air sungai juga meluap sehingga mengakibatkan banjir bandang.
Longsor susulan masih terjadi hingga Jumat (17/12) malam. Akibatnya satu kecamatan di Tana Toraja kini terisolir.
"Malam tadi karena hujan deras banyak lagi titik longsor. Sekarang bukan lagi satu Desa Miallo yang terisolir, tapi sudah satu Kecamatan Mappak terisolir," kata salah seorang warga Mappak, Demianus saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (17/12/2022).
Demianus mengungkapkan, setidaknya ada sekitar 60 titik longsor yang berada di Kecamatan Mappak. Hal ini membuat warga tidak bisa ke mana-mana lantaran material longsor menutup badan jalan penghubung kecamatan.
Tercatat akibat bencana ini ada 11 rumah yang mengalami rusak berat. Selain itu ada pula 1 rumah terbawa arus saat banjir bandang menerjang.
"Kurang lebih 30 KK yang terdampak. Rumahnya rusak tertimpa longsor. Ada 2 warga luka-luka," ujar Demianus.
2. Banjir dan Longsor di Pinrang
Akibat tingginya curah hujan, lima desa di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang terendam banjir. Kelima desa tersebut yakni Desa Pangarapan, Desa Binanga Karaeng, Desa Benteng Paremba, Desa Ulu Saddang, Desa Sali-Sali, dan Kelurahan Betteng.
"Sejak Jumat sore itu terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengakibatkan banjir luapan di Sungai Galang-galang dan Sungai Salulue," ujar Kepala Pelaksana BPBD Pinrang Rhommy Manule saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (17/12).
Selain itu, akses jalan desa juga terputus akibat tertimbun longsor dan terhalang pohon tumbang.
"Rumah warga banyak yang terendam, serta akses jalan menuju Desa Lembang Mesakada, Desa Ulu Sadang dan Desa Sali-Sali terhalang longsor dan pohon tumbang," sebut Rhommy.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
3. Banjir di Polewali Mandar
Hujan dengan intensitas tinggi membuat Sungai Masunni di Kecamatan Matangnga, Polewali Mandar meluap pada Jumat (16/12) sore. Akibatnya jembatan penghubung utama di lokasi rusak dan membuat empat dusun di Desa Tapua terisolir.
"Kalau dampaknya ini sangat dirasakan warga, karena tidak ada jalan lain untuk lewat, hanya jembatan ini saja. Kurang lebih 1.000 jiwa yang terisolir," kata Kepala Desa Tapua Ahmad kepada wartawan, Sabtu (17/12).
Adapun empat dusun yang terisolir yakni Dusun Tapua, Dusun Pamombong, Dusun Sepang, dan Dusun Pussendana. Ahmad berharap bantuan pemerintah agar jembatan dapat segera diperbaiki.
"Ada tiga jembatan yang terdampak, salah satunya jembatan gantung menuju sawah dan kebun warga, serta jembatan di tengah kampung sepanjang empat meter, ikut mengalami kerusakan," bebernya.
4. Banjir di Makassar
Jalan Paccerakkang, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulsel banjir setinggi betis orang dewasa. Banjir tersebut terjadi akibat hujan yang mengguyur wilayah itu sejak pagi.
Air yang merendam jalan itu menghambat arus lalu lintas. Sejumlah kendaraan harus melaju pelan ketika melintas di genangan air sepanjang 30 meter.
Warga setempat bernama Asmi mengatakan air mulai tampak di jalan tersebut sejak Jumat (16/12) sore kemarin. Bahkan secara perlahan mulai meninggi akibat hujan kembali mengguyur Sabtu (17/12) kemarin.
Asmi mengatakan kawasan tersebut memang langganan banjir. Bahkan dikhawatirkan jika hujan deras terus berlangsung, air bisa naik setinggi paha orang dewasa.
"Iya kalau hujan terus selama sehari, bisa naik sampai segini (paha)," ungkap Asmi saat ditemui di lokasi.
5. Longsor di Bone
Longsor terjadi di Jalan Poros Dusun Galung ke Dusun Mangilu, Desa Samaenre, Kecamatan Tellulompoe, Bone pada Jumat (9/12) sekitar pukul 19.30 Wita. Aryananda mengatakan, longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Longsor ini mengakibatkan jalan poros menuju Kabupaten Barru tertutup dan 2 desa terisolir. Hingga Sabtu (17/12) material longsor belum berhasil dibersihkan. Hal ini lantaran terkendala alat berat.
"Harus pi alat berat bersihkan itu," kata Sekretaris Camat Tellulimpoe, M Aryananda kepada detikSulsel, Sabtu (17/12).
Lalu lintas di jalan poros tersebut pun masih terbatas. Warga sudah bergotong-royong membersihkan material sedikit demi sedikit. Namun karena material longsor yang banyak, sulit untuk diselesaikan secepatnya.