Ratusan Warga di Kaungluwuk Sukabumi Terisolir gegara Banjir-Longsor

Ratusan Warga di Kaungluwuk Sukabumi Terisolir gegara Banjir-Longsor

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 12 Mar 2025 11:53 WIB
Longsor di Sukabumi
Longsor di Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Ratusan kepala keluarga (KK) di Kedusunan Kaungluwuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, terdampak bencana longsor dan banjir setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Kamis (6/3/2025) lalu.

Longsoran tanah dari Gunung Kubang menutup akses jalan utama menuju kampung-kampung di wilayah tersebut, membuat warga terisolasi. Ardi (33), warga Kampung Ciseupan menceritakan, bagaimana tanah dari tebing setinggi 15 meter longsor dan menghantam permukiman.

"Ini titik longsor paling pertama yang membuat akses jalan menuju kampung-kampung di sini terisolir," kata Ardi kala ditemui detikJabar, Rabu (12/3/0025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, di sepanjang jalan terdapat banyak titik longsoran, namun yang terbesar inilah yang benar-benar menutup akses.

"Di sepanjang jalan ini memang banyak longsoran, akses jalan tertutup. Longsor ini yang paling dahsyat, ada juga longsoran-longsoran lain di sepanjang jalur ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Longsor di SukabumiLongsor di Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah

Tumpukan material tanah dan batu membentang di sepanjang jalan, kedalaman tanah lumpur ini bahkan ada yang sampai selutut orang dewasa. "Hanya bisa pakai motor itu juga bagi yang nekat. Kalau setengah hati mendingan jangan karena takut terjebak," tutur Ardi.

Ratusan Warga Terdampak, Puluhan Rumah Hilang

Kepala Dusun (Kadus) Kaungluwuk, Buhori Muslim, mengatakan bahwa ada 263 kepala keluarga (KK) terdampak akibat bencana ini. Dari jumlah tersebut, lebih dari 20 rumah mengalami rusak berat hingga hilang terbawa arus, sedangkan rumah lainnya mengalami kerusakan sedang dan ringan.

Selain kerusakan rumah, satu warga meninggal dunia akibat tertimbun longsor. "Korban jiwa ada satu orang dari Kampung Babakan Cisarua, Ibu Ooy, yang meninggal akibat tertimbun longsor tanah," ujar Buhori.

Beberapa rumah yang hilang bukan hanya tertimbun longsoran tanah, tetapi juga terbawa arus Sungai Cidadap akibat banjir bandang yang terjadi bersamaan dengan longsor.

"Itu yang hilang, terbawa sungai Cidadap. Di Kedusunan Kaungluwuk ada banjir dan longsor. Longsor datang dari Bukit Cisarua, di sepanjang titik ini ada banyak longsor," jelasnya.

Warga Mengungsi, Listrik Masih Padam

Akibat bencana ini, banyak warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga atau menyewa tempat tinggal baru, karena rumah mereka sudah tidak bisa ditempati lagi.

"Ada yang mengungsi ke keluarga, ada yang sewa di tempat lain karena tempatnya tidak bisa ditinggali lagi," kata Buhori.
Secara keseluruhan, bencana ini berdampak pada tujuh kampung utama di Kedusunan Kaungluwuk, yaitu Ciseupan, Babakan Wareng, Babakan Pendey, Cikadaka, Cipanas, Babakan Cisarua, dan Beber.

Kedusunan Kaungluwuk sendiri membawahi 14 kampung yang terbagi dalam 3 RW dan 17 RT. Tidak semua kampung terdampak, tetapi sebagian besar mengalami gangguan akibat longsor dan banjir.

Bencana ini juga menyebabkan listrik di wilayah tersebut padam sejak peristiwa terjadi. Hingga kini, warga masih kesulitan mendapatkan aliran listrik.

"Listrik mati sejak peristiwa banjir dan longsor, sampai sekarang belum menyala. Aliran listrik diharapkan bisa segera dihidupkan kembali. Saat ini, warga hanya mengandalkan genset," tuturnya.




(sya/mso)


Hide Ads