Puasa Tasua dan Asyura merupakan amalan yang sangat dianjurkan bagi umat muslim di bulan Muharram. Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram dengan diawali puasa Tasua sehari sebelumnya yakni pada 9 Muharram.
Lantas bolehkan melaksanakan puasa Asyura tanpa didahului puasa Tasua sehari sebelumnya? Simak ulasannya berikut.
Puasa Asyura dilaksanakan setiap 10 Muharram, tahun ini bertepatan 8 Agustus 2022. Namun, sebelum melaksanakan puasa Asyura umat muslim juga dianjurkan untuk berpuasa sehari sebelumnya yakni pada 9 Muharram atau disebut dengan puasa Tasua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir NU Online dijelaskan bahwa umat Islam sangat dianjurkan berpuasa pada 10 Muharram atau puasa Asyura. Hal ini karena keutamaan puasa Asyura begitu besar.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'. (HR Muslim)
Lantas bagaimana dengan puasa Tasua? Dijelaskan bahwa puasa Tasua merupakan membedakan umat Islam dengan kaum Yahudi. Sehingga umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sehari sebelum atau sesudah puasa Asyura yakni pada 9 dan 11 Muharram.
Pasalnya, kaum Yahudi juga melaksanakan puasa pada 10 Muharram di masa Rasulullah SAW. Sehingga puasa Tasua sebagai pembeda.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat imam Ahmad bahwa khusus puasa Tasua merupakan pelengkap puasa Asyura. Selain itu, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Berikut kutipan hadisnya:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya (HR Ahmad).
Sementara itu, terkait melaksanakan puasa Asyura tanpa puasa Tasua bagi mazhab Syafi'i tidak menjadi masalah. Sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
وفي الأم لا بأس أن يفرده (أي لا بأس أن يصوم العاشر وحده
Artinya: (Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja) maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja (tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya),". (dalam Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar'i, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 266).
Sehingga anjuran untuk berpuasa sehari sebelum dan sesudah Asyura bersifat penyempurnaan saja.
(alk/tau)