Puasa Asyura: Niat, Keutamaan dan Tata Cara Melakukannya

Puasa Asyura: Niat, Keutamaan dan Tata Cara Melakukannya

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Sabtu, 06 Agu 2022 15:21 WIB
NIat Puasa Asyura
Foto: Fuad Hasyim/detikcom
Makassar -

Puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang dilakukan di setiap 10 Muharram pada kalender Hijriah. Untuk melaksanakan puasa sunnah ini perlu mengetahui niat, syarat dan keutamaannya.

Puasa Asyura dalam kalender Masehi jatuh pada 8 Agustus 2022. Puasa merupakan salah satu amalan yang sebaiknya dilakukan di bulan Muharram karena memiliki ladang amalan yang luar biasa.

Melansir dari NU Online dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan imam Muslim, puasa di bulan Muharram adalah paling utama setelah Ramadhan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata "Rasulullah saw bersabda: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardu adalah shalat malam". (HR Muslim).

Puasa Asyura sendiri dikerjakan pada 10 Muharram dan didahului oleh puasa Tasu'a pada tanggal 9 Muharram. Keterangan tersebut dinukil dari sabda Rasulullah SAW dalam riwayat hadits dari Ibnu Abbas RA:

ADVERTISEMENT

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Artinya: "Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10 (Muharram)," (HR Ahmad).

Niat Puasa Asyura

Sebelum melakukan Asyura diwajibkan untuk berniat terlebih dahulu. Niat puasa Asyura dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl atau saat matahari tergelincir ke barat.

Niat puasa Asyura dapat dilakukan siang hari dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

Berikut lafaz niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma aasyuuraa-a lilaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'ala.

Selain niat secara khusus puasa Asyura, ada juga niat puasa mutlak Muharram yang lebih umum yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'ala.

Niat puasa Muharram, baik niat secara mutlak maupun khusus puasa Asyura dibaca di dalam hati. Lafaz niat juga disunnahkan diucapkan dengan lisan.

Keutamaan Puasa Asyura

Secara umum puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa. Secara umum berpuasa satu hari di bulan Muharram pahalanya sama dengan puasa 30 hari atau satu bulan penuh.

Khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim yakni menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Berikut bunyi hadis tersebut:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat (HR Muslim).

Tata Cara Melakukan Puasa Asyura Sesuai Syariat

Setelah mengetahui bacaan niatnya, umat muslim dianjurkan melakukan puasa Asyura sesuai tuntunan agar dapat memperoleh keutamaannya. Berikut tata cara melakukan puasa Asyura:

1. Membaca Niat

Sebelum melakukan puasa Asyura umat muslim wajib membaca lafaz niat di dalam hati. Lafaz niat juga disunnahkan diucapkan dengan lisan.

2. Makan Sahur

Makan sahur hal yang sangat dianjurkan dalam melakukan ibadah puasa. Makan sahur untuk puasa Asyura lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan Diri

Sebagai mana ibadah puasa pada umumnya, saat menjalankan ibadah puasa Asyura umat muslim harus menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya.

4. Menjaga Diri

Selain menahan diri, saat melaksanakan ibadah puasa Asyura juga hendaknya lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah saw bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya: Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan. (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra).

5. Segera Berbuka Saat Tiba Waktu Magrib

Terakhir segera berbuka puasa saat waktu Magrib tiba. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah Saw bersabda:

"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka". (HR. Bukhari no 1957-Muslim no.1098).

Halaman 2 dari 2
(alk/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads