Virus demam babi Afrika tidak termasuk kelompok virus influenza sehingga berbeda dengan flu babi atau swine flu yang dipicu oleh virus H1N1, H1N2, dan H3N2.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel menyatakan Virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika tidak menular ke manusia dan hewan ternak lainnya.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melaporkan 3 wilayah di Sulsel telah terpapar virus ASF atau flu babi Afrika, yakni di Luwu Timur, Luwu Utara dan Gowa.
Pemprov Riau kini mulai mengantisipasi masuknya virus flu babi Afrika. Hal ini dilakukan setelah ditemukannya kasus pada ternak babi di Kepulauan Riau.
Hewan ternak babi di Lutim, Sulsel yang mati akibat virus ASF atau flu babi Afrika terus mengalami peningkatan. Kini babi yang mati mencapai 17.105 ekor.
Peternak babi di Lutim, Sulsel merugi akibat banyak babi terpapar virus ASF atau flu babi Afrika. Peternak pun terpaksa menjual murah babi mereka yang sehat.