Sebanyak 20 bangkai babi di Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) berserakan dalam kondisi membusuk di jalan. Bangkai babi itu diduga mati gegara terjangkit virus Africa Swine Fever (ASF) atau flu babi.
"Banyak bangkai babi mati berserakan ditemukan warga di pinggir jalan Poros Torut-Palopo, sekitar 20-an," kata salah seorang warga bernama Andre kepada detikSulsel, Kamis (15/6/2023).
Andre mengungkapkan, dirinya mendapati bangkai babi tersebut saat melalui Jalan Poros Torut-Palopo tepatnya di Kecamatan Kaleakan, Torut pada Kamis (15/6). Babi itu sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sama teman lewat terus singgah mau kencing. Setelah itu saya liat banyak bangkai babi berserakan, baunya busuk sekali karena sudah bengkak," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Peternakan Torut Lukas Pasarai menduga babi itu diduga mati terjangkit virus ASF. Para peternak kemudian sengaja membuang bangkainya.
Lukas menyayangkan ada kejadian yang dianggap bisa mencemari lingkungan. Dia juga khawatir babi yang dibiarkan bergeletak itu berpotensi menjadi sumber penyakit.
"Dugaan kami itu babi dibuang peternak setelah mati karena ASF. Harusnya dimusnahkan, jangan dibuang seperti itu karena justru menimbulkan banyak penyakit nanti," ucap Lukas.
Lukas menambahkan suda memerintahkan stafnya untuk mengevakuasi 20 bangkai babi itu. Puluhan babi itu selanjutnya akan dimusnahkan.
"Sudah saya perintahkan anggota untuk evakuasi terus akan dimusnahkan. Iya agar masyarakat ini kalau babinya terinfeksi ASF atau mati mendadak agar segera dimusnahkan, karena kalau dibiarkan itu virusnya bisa menyebar," jelasnya.
(sar/nvl)