Kondisi Terkini Desa 'Banjir Abadi' di Depok Jelang Pembebasan Lahan

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Jumat, 05 Jul 2024 06:30 WIB
Foto: Sekar Aqillah Indraswari
Jakarta -

Luapan air dari Kali Pesanggrahan yang menyebabkan 'banjir abadi' di Kampung Bulak Barat RT 04 RW 08, Cipayung, Depok belum kunjung surut. Air masih menutup akses jalan satu-satunya yang menghubungkan ke Kelurahan Pasir Putih. Kondisi terkini, bangunan di ujung jalan sudah dipasang plang merah tanda pengukuran pembebasan lahan yang terdampak.

Pantauan tim detikProperti di lokasi pada Kamis (4/7/2024) siang, air sudah tidak begitu tinggi jika dibandingkan pada kunjungan kami Mei lalu. Genangan air tidak lagi masuk ke halaman rumah warga. Namun, sebuah bangunan pabrik tahu masih terendam karena lokasinya tepat di samping kali Pesanggrahan.

Penampakan banjir abadi di Kampung Bulak Barat, Cipayung, Depok. Foto: Sekar Aqillah Indraswari

Plang tanda pembebasan lahan tersebut berada di samping salah satu rumah warga yang terdampak. Plang tersebut terbuat dari tangkai bambu yang dicat warna merah. Selain itu ada 2 plang lainnya yang dipasang di belakang rumah tersebut di atas lahan kosong.

Rumah yang dipasang plang pembebasan lahan tersebut sudah dikosongkan sejak awal tahun. Kemudian disusul oleh ruko, kontrakan, dan satu rumah warga lainnya di depannya yang saat ini dikosongkan. Warga yang terdampak 'banjir abadi' memilih mengontrak jauh dari sana agar lebih aman.

Menurut salah satu warga terdampak yang masih bertahan di sana, Karno, pemasangan plang pembebasan lahan tersebut sudah dipasang sekitar 2 bulan yang lalu.

"Udah sekitar 2 bulan yang lalu. Sampai sekarang udah 2 bulan," kata Karno saat ditemui detikProperti.

Banjir yang merendam rumah warga di RT 04 RW 08, Keluarahan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat beberapa bulan lalu. Foto: Pradita Utama

Selain sudah terpasang plang pembebasan lahan, kondisi Kampung Bulak Barat saat ini berbeda dengan bulan Mei lalu yang terlihat seperti 'desa mati'. Warga mulai berani melewati satu-satunya akses jalan terdekat yakni jembatan di atas Kali Pesanggrahan. Beberapa bulan lalu, air masih tinggi bahkan masuk hingga halaman salah satu rumah warga. Sekarang air sudah lebih surut sehingga kendaraan dan warga sudah berani menerobos banjir tersebut.

Wawah mengatakan beberapa motor ada yang mogok di tengah jembatan, tetapi jika pengendaranya tidak ragu untuk menyeberang, motor akan baik-baik saja.

"Jangan ragu-ragu, udah hajar saja. Kalau ragu-ragu mati (mesinnya) soalnya kerendem air knalpotnya," ujar Wawah kepada pengendara yang ingin melewati genangan 'banjir abadi'.

Karno menambahkan semenjak longsoran sampah TPA Cipayung di ujung Kali Pesanggrahan diangkat, air banjir bisa surut. Namun, air bisa kembali naik jika hujan turun dan ada kiriman air bah dari Bogor.

"Jalan satu bulan (warga berani melewati jalan yang banjir). Semenjak ujung dikeduk. Kalau belum dikeduk, nggak mungkin. Diangkat sampahnya, lancar, jangankan hujan, nggak hujan aja banjir di sini, kiriman dari Bogor," beber Karno.



Simak Video "Video: Derasnya Banjir di Depok, Angkot Nyaris Hanyut "

(aqi/aqi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork