- 1. Awal Mula Rusunawa Marunda Dikosongkan
- 2. Lokasi Rusun Baru Warga Rusunawa Marunda yang Direlokasi
- 3. 445 KK Dipindahkan Rusun Nagrak
- 4. Terjadi Penjarahan
- 5. Upaya Pengelola Menangkap Pelaku
- 6. Aset Bangunan Habis, Pelaku Tidak Tertangkap
- 7. Kondisi Rusunawa Marunda Setelah Penjarahan
- 8. Rusunawa Marunda Akan Dirobohkan
Penjarahan di Rusunawa Marunda tengah menjadi sorotan meski kejadian ini telah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Rusun yang semula dikosongkan karena dinilai tak layak huni lagi oleh BRIN, justru jadi rusak di sana-sini imbas penjarahan.
Lokasi penjarahan Rusunawa Marunda berada di cluster C yang terdiri dari 5 gedung yakni C1 hingga C5. Masing-masing gedung terdiri dari 5 lantai yang terdiri dari 100 unit hunian di mana setiap lantai terdapat 20 unit dan bagian bawahnya diperuntukkan sebagai area ruko UMKM 10 unit, 2 tempat parkir motor, aula, Musala, dan toilet umum.
Kelima gedung cluster C terletak berdekatan dan hanya dipisahkan jalan kecil yang muat 1 mobil. Lokasi cluster C berada di pinggir jalan, dekat dengan pusat kuliner, dekat dengan kantor pengelola yang berada di gedung D. Dibangun pada 2014, gedung ini dicat seragam dengan warna hijau dan putih.
Berikut 8 fakta dari penjarahan Rusunawa Marunda dari alasan gedung dikosongkan hingga nasib gedung tersebut saat ini.
![]() |
1. Awal Mula Rusunawa Marunda Dikosongkan
Kepala Sub-Bagian (Kasubag) Keuangan unit pengelola rumah susun (UPRS) II Haposan mengungkapkan 5 bangunan di cluster C dinilai tidak layak huni oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Asal mula daripada harus direlokasi cluster C warganya karena awalnya kajian dari BRIN. Kajian dari BRIN ini merekomendasikan bahwa bangunan di cluster C sudah nggak layak dihuni. Jadi sebaiknya direlokasi kepada rusun terdekat," kata Haposan kepada detikProperti, Rabu (19/7/2024).
Selain itu, menurut Ketua RW Rusunawa Marunda cluster C dan mantan kepala keamanan rusun, Jana Didi ada kejadian plafon ambruk dan penanda gedung 'C5' yang dipasang di luar lantai 5 jatuh menimpa kanopi lobby.
"Di tanggal 30 Agustus ada kanopi di C5 yang roboh. Nah terkait hal itu karena demi keselamatan jiwa dan warga harus direlokasi sementara ke UPRS 3 Nagrak," sebut Didi.
"Tanda itu terbuat dari beton coran, tapi dilihat dari fisiknya nggak ada kontruksi di dalemnya. Awalnya udah pernah retak. Kan beberapa kali ada gempat gede melanda DKI Jakarta yang Banten itu, saya konfirmasi sebagai pengurus RT/RW biar ditindaklanjuti. Udah diperbaiki, begitu lagi," tambahnya.
2. Lokasi Rusun Baru Warga Rusunawa Marunda yang Direlokasi
Pengelola memastikan lokasi relokasi warga cluster C masih di sekitaran Rusunawa Marunda. Kebetulan Rusun Nigrak dan Padat Karya ada unit kosong, maka warga Rusunawa Marunda dipindahkan ke sana.
"Kita memang mengusahakan mereka, terkait dengan aktivitas mereka, anak sekolah, dan mencari nafkah. Kebetulan terdekat ada yang kosong, jadi yang deket," ujar Haposan.
3. 445 KK Dipindahkan Rusun Nagrak
Jana Didi menyebut ada 445 kepala keluarga yang dipindahkan ke Rusun Nagrak. Proses perpindahan dilakukan bertahap selama 1 bulan mulai dari 1 September-1 Oktober 2023. Pengelola menyediakan transportasi angkutan barang gratis.
![]() |
4. Terjadi Penjarahan
Setelah 5 gedung Rusunawa Marunda kosong, pengelola mematikan listrik dan air. Selain itu, akses masuk di tangga dan pintu masuk utama juga ditutup seng atau besi. Sekeliling gedung juga dipasang police line agar tidak ada yang masuk.
Ternyata kondisi ini mengundang penjarah di sekitar Rusunawa Marunda dan luar daerah datang. Mereka datang tidak kenal waktu dan terang-terangan baik pagi ataupun malam.
Barang incaran mereka adalah aset bangunan seperti pintu, jendela, wastafel, WC, pipa paralon, besi, kabel listrik, hingga toren air.
"Habis (aset bangunan). Jendela, pintu, kabel, pipa, WC, sampai tempat kotorannya," beber Komandan Regu Rusunawa Marunda, Abidin Manandalani.
5. Upaya Pengelola Menangkap Pelaku
Jana Didi menyebutkan ada 18 sekuriti yang berjaga di Rusunawa Marunda. Mereka berjaga di 3 shift yakni dari pukul 08.00-16.00 WIB, 16.00-00.00 WIB, dan 00.00-08.00 WIB dengan masing-masing 2 orang yang bertugas di 29 gedung.
"Karena kita punya tanggung jawab 29 gedung. Dengan keterbatasan anggota kami, mereka mungkin di sela-sela kami lagi melingkar (berkeliling), melakukan itu (penjarahan)," tambah Haposan.
![]() |
6. Aset Bangunan Habis, Pelaku Tidak Tertangkap
Abidin mengungkapkan keadaan diperparah karena listrik yang sudah diputus sehingga saat penjarah datang pada malam hari, semakin sulit melihat pergerakannya.
"Malem kontrol, cuma dua orang kontrol. Kadang-kadang ada yang lempar batu. Posisinya kan gelap. Jadi kadang kita usir mereka kita pukul kagetin mereka karena udah gelap. Siang malem anggota di lapangan buat ngejar sana ngejar sini pelakunya. Cuma nggak ketangkep," tuturnya.
"Akses keluar itu sangat luas sekali, bisa dari samping, depan. Keterbatasan anggota kami yang memiliki tanggung jawab beberapa aspek yang menjadi tanggung jawab kita," lanjutnya.
![]() |
7. Kondisi Rusunawa Marunda Setelah Penjarahan
Kondisi Rusunawa Marunda saat ini, semua unit tidak memiliki pintu dan jendela. Selain itu, di setiap lorong berserakan bongkahan beton, pecahan kaca, kotoran hewan, dan barang yang ditinggalkan warga.
Cat dinding bagian dalam sudah banyak mengelupas dan kusam. Banyak dinding dan lantai yang jebol terutama area yang ditanam pipa paralon.
8. Rusunawa Marunda Akan Dirobohkan
Haposan menyampaikan Rusunawa Marunda akan dirobohkan tahun ini dan direvitalisasi menjadi 2 tower dengan lift di dalamnya.
"Menurut informasi sih mungkin dirobohin akan dibuat tower, tetapi tahunnya tahun berapa, 2026 atau 2027," beber Haposan.
"Direvitalisasi akan dibangun ulang. Diubah jadi tower. Kemungkinan rencana awal, 2 tower. Revitalisasi itu dirobohkan dulu," pungkasnya.
Simak Video 'Tuntutan Warga Rusunawa Marunda ke Kemenhub soal Polusi Batu Bara':