Rusunawa Marunda cluster C adalah rumah susun yang menyediakan 100 pintu di 5 lantai. Berdiri sejak 2014, Rusunawa Marunda telah dikosongkan sejak September 2023. Sayangnya, kondisi Rusunawa Marunda kini memprihatinkan, bangunan rusak di sana-sini karena aksi penjarahan yang pelakunya belum ditangkap hingga kini.
Apa saja barang yang dijarah?
Bangunan Rusunawa Marunda yang dikosongkan bukan hanya 1 gedung, melainkan 5 gedung mulai dari C1, C2, C3, C4, dan C5. Bangunannya hanya dipisahkan dengan lapangan dan jalan kecil dengan warna cat luar yang sama yakni hijau dan putih. Lokasinya berada di Masjid Jami Miftahul Jannah Rusun Benhil, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim detikcom berkesempatan mengunjungi Rusunawa Marunda pada Rabu (19/6/2024) dan melihat kondisi bangunan tersebut, terutama di bangunan blok C3.
Bangunan 5 lantai tersebut bagian bawahnya masih ditempati oleh 2 keluarga yakni Adi dan Ikhsan yang memiliki ruko kelontong. Mereka adalah satu-satunya keluarga yang masih menempati Rusunawa Marunda hingga saat ini.
![]() |
Ikhsan mengungkapkan dia tetap berjualan meskipun rusun sudah dikosongkan untuk menjaga tokonya dari penjarahan. Jika dia pergi, rolling pintu besi dan isi rukonya bisa habis diambil. Sementara itu, untuk tempat tinggal, dia sudah pindah ke cluster D yang lokasinya hanya beberapa meter dari cluster C.
"Saya juga kalau ngga bertahan rolling door saya juga nggak ada. Saya bertahan berdua karena dapet rekomendasi dari pimpinan UPRS itu, 'tinggali saja sampe sebelum dihancurkan'," kata Ikhsan saat ditemui detikcom.
Ikhsan menuturkan sebelum hancur seperti saat ini, bagian lobby Rusunawa Marunda C3, ada 10 ruko UMKM yang bisa disewa Rp 300 ribu per bulan. Namun, kini dia tidak perlu membayar sewa karena bangunan sudah dikosongkan dan tidak ada listrik serta air yang bisa digunakan.
![]() |
Selain ruko, di bagian bawah terdapat Musala, ruang RW dan staf, area parkir, aula di kanan kiri bangunan, dan kamar mandi umum. Kini kondisinya sudah kosong dan berantakan. Pecahan kaca, bongkahan beton, kotoran kucing, dan sampah-sampah bekas barang penghuni berserakan di mana-mana.
Semua ruangan sudah tidak memiliki kaca dan pintu. Bahkan wastafel hingga WC duduk dan jongkok pun sudah tidak ada di tempatnya karena dijarah.
![]() |
Dia juga menambahkan area tangga juga ikut hancur di segala sisi. Penjarah membobol bagian dinding dan pegangan tangga karena mencari besi.
Naik ke lantai 1, tempat hunian berada, kondisinya sama seperti di bawah. Semua ruangan tidak memiliki pintu dan jendela. Bongkahan beton dan kaca, barang yang ditinggalkan penghuni berserakan di lorong hingga ke dalam rumah.
Adapun bagian dalamnya, satu unit hunian di Rusunawa Marunda terdiri dari 2 kamar, kamar mandi dengan WC jongkok, ruang keluarga di samping dapur, dan balkon untuk menjemur pakaian di belakang.
![]() |
Dia mengungkapkan beberapa lantai di Rusunawa Marunda tidak dilapisi keramik. Penghuni bisa memasang keramik sendiri jika membutuhkan.
Saat memasuki 2 unit rumah yang berbeda, tim detikcom mendapati ada rumah yang memilih melapisi lantai dengan alas seperti karpet tipis dan ada pula yang melapisi dengan keramik meskipun hanya sebagian ruangan.
![]() |
Bagian dapur dindingnya banyak dijebol karena penjarah mengincar pipa air yang dipasang di dalam dinding.
Kondisi cat untuk eksterior bangunan masih terlihat bagus dan tidak begitu memudar. Namun untuk bagian dalam, kondisinya sudah kotor, warnanya memudar, dan catnya mengelupas akibat terkena bongkahan beton. Cat dindingnya yang berwarna hijau dan putih membuat gedung tersebut terlihat cerah saat siang hari meskipun tanpa lampu.
![]() |
Di dekat tangga, terdapat dinding dan lantai yang bolong karena dibobol agar pipa paralon yang ditanam di dalamnya bisa diambil. Bukan hanya itu, pipa-pipa di bagian atas pintu masuk juga terekspos karena dinding yang menutupinya sudah hancur. Penjarah pun mengambil toren air.
"Semua jendela, pintu, jendela nako, bahannya aluminium tuh, sama paralon-paralon itu. (Dijarahnya) dari satu sampe lima (lantai)," ungkapnya.
(aqi/aqi)