Cerita di Balik Pembangunan Rumah Miring 70 Derajat di Kawasan Elit Jakarta

Cerita di Balik Pembangunan Rumah Miring 70 Derajat di Kawasan Elit Jakarta

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Senin, 16 Sep 2024 17:00 WIB
Rumah miring di Pondok Indah.
Rumah miring di Pondok Indah. Foto: Fernando Gomulya via Dezeen
Jakarta -

Pondok Indah merupakan salah satu kawasan di Jakarta Selatan yang terkenal sebagai tempat tinggal bagi masyarakat kalangan atas. Rumah-rumah di sana memiliki gaya arsitektur yang megah dan luas layaknya bangunan Eropa. Namun, ada satu rumah yang justru tampilannya berkebalikan. Rumah ini dibangun dengan gaya minimalis dan miring 70 derajat, menjorok ke depan. Terlihat begitu kontras dengan sekitarnya. Rumah ini disebut sebagai rumah miring.

Rumah ini sudah dibangun sejak 2015 oleh arsitek Budi Pradono, salah satu arsitek terkenal di Indonesia yang telah mendapat pengakuan atas karyanya baik dari lokal maupun internasional.

Kepada detikcom, Budi Pradono membeberkan alasan di balik pembangunan rumah miring ini. Budi mengungkapkan desain rumah miring ini merupakan bentuk kritik darinya terhadap lingkungan di sekitar rumah tersebut yang banyak ditempati oleh masyarakat kalangan atas. Rumah miring merupakan simbol anti kemapanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah miring di Pondok Indah.Rumah miring di Pondok Indah. Foto: Fernando Gomulya via Dezeen

"Jadi setiap kali saya dapat proyek langsung saya membuat research-nya. Jadi proyeknya di Pondok Indah, saya membuat research kawasan Pondok Indah itu seperti apa? Ternyata banyak sekali pesohor, banyak sekali artis," kata Budi saat ditemui di International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) Indonesia Meubel & Design Expo di Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada Sabtu (14/9/2024).

Bangunan di Pondok Indah biasanya terinspirasi dari arsitektur Eropa dengan kolom-kolom dorik. Kemudian, warna fasadnya pun tidak jauh dari warna emas atau warna yang melambangkan kemewahan.

ADVERTISEMENT

Dari temuannya ini, Budi ingin membangun rumah yang justru berkebalikan. Dia membuat fasad rumah tersebut miring 70 derajat dengan menggunakan baja, dinding, hingga tangga berwarna putih.

"Banyak sekali arsitektur modern, tapi modernnya itu kayak arsitektur dari Eropa. Meniru kayak kolom-kolom dorik, kolom-kolom ionik gitu. Merepresentasikan bahwa itu simbol sukses. Karena banyak sekali yang dari desa jadi artis, terus di Pondok Indah. Akhirnya mereka menunjukkan sukses itu seperti apa. Kemudian juga ada cat yang warna emas-emas pager semuanya," jelasnya.

"Nah, dengan itu saya membuat antitesisnya sebagai sebuah kritik. Jadi arsitektur sebagai kritik. Berkebalikannya. Jadi semua orang akan bertanya, kok mau sih tinggal di rumah miring? Rumah miring itu sebenarnya representasi kritik. Jadi sebagai seorang arsitek itu penting sekali untuk punya satu statement," lanjutnya.

Rumah miring di Pondok Indah.Rumah miring di Pondok Indah. Foto: Fernando Gomulya via Dezeen

Selain desainnya yang miring, rumah ini juga tetap memiliki unsur tradisionalnya. Baja-baja putih yang dipakai pada bangunan ini dibuat selayaknya rumah panggung. Dibangun di atas lahan 8 x 20 meter, tercipta sebuah rumah seluas 320 meter persegi yang terdiri dari 3 lantai.

"Memang jadi rumah miring ini, saya mengambil semangat tradisional. Jadi semangat tradisional kan bangunan rumah tradisional kan selalu panggung. Jadi ini udaranya bebas masuk," ujar Budi.

Budi juga merancang rumah ini tetap hijau dan memiliki sirkulasi udara yang baik meskipun dinding luarnya ditutupi kaca. Di sekitar tangga, dinding, hingga taman belakang ditumbuhi banyak tanaman rambat dan ruang terbuka hijau. Bahkan di balkon lantai 2 terdapat pohon besar yang dibiarkan tumbuh.

"Terus dinding tetangga dipertahankan karena menurut saya kita nggak perlu bikin dinding lagi. Jadi mengangkat tema yang miring, tapi sustainability tetap dipikirkan. Ini cahaya tetap masuk, ada pager, tanamannya pager," lanjutnya.

Rumah miring di Pondok Indah.Rumah miring di Pondok Indah. Foto: Fernando Gomulya via Dezeen

Bentuknya yang miring, ternyata tidak membuat rumah ini tampak sempit atau ruangannya ikut miring. Ruangan di rumah ini tetap datar selayaknya rumah pada umumnya, yang dibuat miring hanya bagian fasad dan kaki-kaki baja penyangganya.

Di dalamnya sudah tersedia kolam renang, dapur, kamar tidur dengan balkon, kamar mandi yang luas dengan dinding kaca menghadap ke luar, hingga area terbuka lainnya di lantai 3.

"Cuman kamar mandinya ini saya bikin besar karena itu juga merepresentasikan new society. Jadi new society itu masyarakat sekarang ini adalah masyarakat yang serba digital. Jadi kita bukan tinggal di desain zaman dulu. Kalau kita tinggal di kampung, mungkin kamar mandi hanya dua meter," paparnya.

"Jadi dia (kamar mandi) juga tempat kerja juga. Jadi orang bisa tatap sambil pakai IP, mengontrol pekerjaannya. Itu mungkin semua karya saya di metropolis rata-rata, saya membuat kamar mandi yang kadang besar, melebihi kamarnya," tambahnya.




(aqi/dna)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads