Salah satu kawasan di Jakarta Selatan yang dikenal sebagai kawasan tempat tinggal para artis dan masyarakat kalangan atas adalah Pondok Indah. Rumah-rumah di sana dibangun menyesuaikan dengan kondisi ekonomi mereka. Namun ternyata ada satu rumah yang dibangun dengan bentuk yang cukup unik yakni miring 70 derajat.
Rumah miring ini memiliki tampilan yang cukup kontras dengan gaya rumah di kawasan elit tersebut. Dari luar, kamu bisa melihat rumah miring ini bukan hanya dibuat dari beton, melainkan baja putih dan kaca. Arah kemiringannya 70 derajat tersebut, mengarah ke depan seperti akan ambruk. Padahal rumah tersebut sangat kokoh.
Melansir dari Dezeen, Senin (16/9/2024) arsitek rumah miring didesain oleh Budi Pradono yang menamai karya yang telah dia bangun sejak 2015 ini sebagai 'rumah miring'. Dibangun di atas lahan 8 x 20 meter, tercipta sebuah rumah seluas 320 meter persegi yang terdiri dari 3 lantai. Keseluruhan rumah ini memakai perpaduan warna putih, abu-abu dan hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Banyak sekali keunika dari rumah ini, bukan hanya dari desainnya yang miring. Secara terpisah, kepada detikcom, Budi Pradono mengungkapkan rumah miring tersebut juga mengambil inspirasi dari rumah panggung. Sebab, jika dilihat dari luar, meskipun miring, rumah ini memiliki kaki-kaki dari baja yang menyangga bangunan. Kaki-kaki ini fungsinya sama seperti kaki-kaki di rumah panggung.
"Memang jadi rumah miring ini, saya mengambil semangat tradisional. Jadi semangat tradisional kan bangunan rumah tradisional kan selalu panggung. Jadi ini udaranya bebas masuk," kata Budi saat ditemui di International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) Indonesia Meubel & Design Expo di Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada Sabtu (14/9/2024).
Bentuknya yang seperti rumah panggung, otomatis membuat bagian bawahnya cukup terbuka. Pembatas terluar rumah hanya dari dinding rumah tetangga yang dipertahankan. Kemudian untuk membuat ruang hijau di lahan yang terbatas, Budi menambahkan tanaman rambat pada kaki-kaki tiang bangunan hingga ke dinding tetangga.
"Terus dinding tetangga dipertahankan karena menurut saya kita nggak perlu bikin dinding lagi. Jadi mengangkat tema yang miring, tapi sustainability tetap dipikirkan. Ini cahaya tetap masuk, ada pager, tanamannya pager," lanjutnya.
![]() |
Di bagian bawah ini hanya berisi pantry, ruangan untuk menyimpan bahan makanan dan dapur. Selain itu, ada ruang khusus dari kaca yang menghadap ke kolam renang. Uniknya, meskipun kolam renang ini letaknya di depan rumah, menghadap ke pagar, tetapi tidak dapat terlihat jelas dari luar karena tertutup pagar beton.
Naik ke lantai dua, di sini adalah tempat private bagi penghuninya. Tempat di mana kamar berada. Kamar tidur di rumah miring ini dindingnya bukan dari beton, melainkan kaca. Di area samping tempat tidur terdapat balkon yang ditumbuhi pohon besar.
Budi mengungkapkan setiap mendesain rumah, dia selalu membuat kamar mandi sebesar kamar tidurnya. Untuk di rumah miring luasnya sekitar 16 meter. Menurutnya, kamar mandi adalah ruang di mana penghuni rumah bisa mendapatkan privasi. Bahkan kamar mandi tersebut memungkinkan untuk menjadi tempat kerja.
"Jadi masyarakat digital itu masyarakat modern yang baru. Bagaimana dia memerlukan ruang untuk sendiri. Jadi karena metropolis yang padat, macet, dia perlu ruang sendiri. Jadi kamar mandi sebagai new living room," jelasnya
"Jadi dia juga tempat kerja juga. Jadi orang bisa tatap sambil pakai IP, mengontrol pekerjaannya. Itu mungkin semua karya saya di metropolis rata-rata, saya membuat kamar mandi yang kadang besar, melebihi kamarnya," tambahnya.
![]() |
Mengenai tiang baja dan tangga di rumah miring, Budi memilih warna putih yang dimaksudkan sebagai simbol kritik darinya. Jika biasanya rumah di Pondok Indah memakai warna emas untuk menunjukkan kelas mereka, dia justru menerapkan konsep sebaliknya. Warna putih adalah simbol kemurnian dan kesederhanaan.
"Putih ya, karena putih merepresentasikan pure. Merepresentasikan kritik. Dengan emas ya kita komparasi dengan yang putih," ungkapnya.
Tangga putih di rumah miring ini juga lantainya berlubang sehingga banyak spot bisa mendapat sirkulasi udara yang baik. Di samping tangga terdapat area hijau untuk menanam. Bahkan di belakang rumah terdapat taman kecil dengan rumput hijau.
"Saya menganggap itu proyek sukses. Ketika ketemu Pak RT, 'Pak, ini kapan ya jadinya?' padahal udah jadi, karena miring kok dari dulu masih ambruk sih?" ucap Budi.
(aqi/dna)